Hikmah
Lelah yang Berkah
Tidak selamanya kelelahan dalam hidup itu selalu menyisakan kesengsaraan.
Oleh IMAM NUR SUHARNO
OLEH IMAM NUR SUHARNO
Tidak selamanya kelelahan dalam hidup itu selalu menyisakan kesengsaraan. Di balik itu ada kesenangan, bahkan berbuah keberkahan. Jika mengetahui, seseorang tidak akan mengeluh karena kelelahan, kecuali menghadapinya dengan penuh kesabaran.
Jika mampu bersabar, kelelahan itu akan berbuah keberkahan. Ketahuilah ada beberapa bentuk kelelahan jika dihadapi dengan kesabaran dapat berbuah dengan keberkahan. Untuk itu, tingkatkan terus kesabaran sebagai bekal menghadapi setiap kelelahan.
Pertama, lelahnya orang yang mencari nafkah untuk keluarga. “Apabila telah ditunaikan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS al-Jumu'ah [62]: 10).
Kedua, lelahnya orang yang berjihad di jalan Allah. “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Alquran (QS at-Taubah [9]: 111).
Ketiga, lelahnya orang yang berdakwah dan menyeru pada kebaikan. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS Fuṣhṣhilat [41]: 33).
Keempat, lelahnya orang yang belajar dan menuntut ilmu. “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: ‘Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi, (dia berkata): ‘Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Ali Imran [3]: 79).
Kelima, lelahnya orang yang mengurus keluarga. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Taḥrim [66]: 6).
Keenam, lelahnya orang yang beribadah dan beramal saleh (QS Ali Imran [3]: 79).
Ketujuh, lelahnya orang yang mengandung, melahirkan, dan menyusui anak. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman [31]: 14).
Kedelapan, lelahnya orang yang kesusahan dan sakit. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah [2]: 155).
Semoga Allah memberikan kesabaran kepada kita kaum Muslimin dalam menghadapi setiap kelelahan sehingga berbuah keberkahan dalam hidup. Amin.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.