Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir (kanan), Komisaris Independen Mohammad Effendi (kiri), Wakil Presiden Direktur C Ariano Rachmat (kedua kanan) dan Direktur Julius Aslan (kedua kiri) berbincang seusai RUPST Adaro Energy di Jakarta, Se | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Ekonomi

Adaro Perkuat Bisnis EBT

Adaro terus berencana mengembangkan proyek-proyek EBT, termasuk PLTS.

JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk melalui anak usahanya Adaro Power terus melebarkan sayap ke bisnis energi baru dan terbarukan (EBT). Langkah ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan atas energi bersih dan mendukung rencana pemerintah dalam transisi energi.

Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro menjelaskan, saat ini Adaro aktif mengikuti tender yang digelar oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berbasis EBT. Tak hanya itu, Adaro Power juga sudah membangun PLTS untuk mendukung kebutuhan listrik internal.

"Adaro terus berencana mengembangkan proyek-proyek EBT, termasuk PLTS, baik untuk memenuhi kebutuhan listrik dari kegiatan operasional grup Adaro maupun untuk disalurkan ke PLN sesuai dengan rencana pengadaan pembangkit EBT untuk IPP," ujar Dharma dalam Public Expose Live 2021 Bursa Efek Indonesia, Senin (6/9).

Dharma menjelaskan, saat ini Adaro sudah memiliki 130 kWp PLTS atap di area coal processing and barging load di Kelanis, Kalimantan Tengah. Dalam waktu dekat, PLTS tersebut akan mendapatkan penambahan kapasitas menjadi total 597 kWp dengan PLTS terapung.

Adaro juga sudah menyelesaikan studi kelayakan untuk pengembangan PLTS di dekat wilayah tambang perseroan. Adaro sedang menjajaki pengembangan PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik di salah satu instalasi pengolahan air bersih milik Adaro.

"Adaro sangat terbuka untuk berdiskusi dan bermitra dengan pengembang EBT berpengalaman, baik dari dalam maupun luar negeri, baik untuk pengembangan proyek baru maupun untuk kerja sama dalam akuisisi proyek yang sudah berjalan,” katanya.

Tak hanya PLTS, Dharma juga menjelaskan, Adaro sedang melakukan penjajakan untuk pengembangan pembangkit minihidro di area tambang Adaro di Kalimantan Tengah. "Adaro juga terbuka untuk bersama-sama dengan mitra yang sudah berpengalaman untuk pengembangan bisnis-bisnis EBT lainnya, seperti biomassa, PLTMH, PLTA, PLTB, dan lainnya,” ungkap Dharma.

Sementara itu, Adaro Energy optimistis kinerja perusahaan pada tahun ini akan positif. Hal ini didukung harga batu bara yang membaik dan juga pemulihan pasar global.

Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Mahardhika Putranto menjelaskan, mulai akhir 2020 harga batu bara mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif. Apalagi, sentimen pasar atas kondisi pemulihan ekonomi juga sudah mulai terasa.

"Pasar batu bara saat ini cukup positif, permintaan semakin tinggi,” ujar Mahardika.

Seiring kondisi pemulihan ekonomi global sudah menunjukkan arah positif, pada tahun ini perusahaan akan menargetkan produksi batu bara antara 52 juta ton hingga 54 juta ton. Hingga paruh pertama tahun ini, Adaro sudah memproduksi 26,49 juta ton batu bara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Adaro Energy Tbk (adaroenergy)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat