Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Menempuh Jalan Keimanan dan Ketakwaan

Salah satu tema pokok Alquran adalah ajakan agar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Oleh USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH

 

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Kata “iman” artinya percaya. Digunakan untuk maksud komitmen yang kokoh dengan penuh keyakinan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kata “takwa” artinya takut, digunakan untuk maksud ketundukan total kepada aturan yang telah Allah dan Rasul-Nya letakkan.

Salah satu tema pokok Alquran adalah ajakan agar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Bahkan, seandainya semua isi Alquran dan hadis diringkas menjadi dua kata, itu semua tidak akan keluar dari tema tentang keimanan dan ketakwaan.

Ketika Abu Bakar ra beriman, ia membenarkan semua apa yang datang dari Nabi SAW. Peristiwa “isra dan mi’raj” yang ditolak oleh masyarakat Makkah, Abu Bakar-lah yang membenarkannya sekalipun sendirian. Nabi pun memberikan gelar “ash-Shiddiq” (seorang yang selalu membenarkan).

Abu Bakar ra juga menginfakkan hartanya untuk membebaskan para budak yang disiksa karena beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti Bilal ibn Rabah ra.

Alquran merekam terpilihnya Abu Bakar ra untuk menemani Nabi dalam perjalanan hijrah ke Kota Madinah, “izhumaa fil ghaari” (ketika keduanya berada dalam gua Tsur) (QS at-Tawbah: 40), maksudnya Rasulullah bersama Abu Bakar.

Di musim yang sangat panas, Nabi bertanya kepada sahabat-sahabatnya, siapa di antara kamu yang berpuasa hari ini? Tidak ada satu pun yang mengacungkan tangan, kecuali Abu Bakar ra.

Suatu hari Nabi menawarkan siapa hari ini yang mau berinfak, seketika Abu Bakar menginfakkan semua hartanya. Nabi bertanya, “Apakah ada yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Abu Bakar menjawab, “Aku titipkan mereka kepada Allah”.

Inilah gambaran keimanan dan ketakwaan Abu Bakar ra. Karena itu, kelak Abu bakar akan menjadi orang beriman pertama yang masuk surga setelah semua para Nabi masuk surga.

 
Di hari pertama ia beriman, seketika langsung mendatangi semua orang kafir Makkah yang paling keras memusuhi Islam.
 
 

Umar bin Khaththab ra kisahnya lain lagi. Di hari pertama ia beriman, seketika langsung mendatangi semua orang kafir Makkah yang paling keras memusuhi Islam. Umar memang pemberani dan ditakuti. Badannya besar dan tinggi.

Disebutkan, jika ia menaiki kuda Arab yang tinggi, kedua kakinya masih bisa menginjak tanah. Bila ada pertemuan dihadiri khalayak yang banyak, tampak menonjol dari kerumuman itu kepala Umar ra.

Maka, di hari Umar masuk Islam, tidak ada yang berani menyiksanya. Karena pasti akan dilawan olehnya. Sejak itu, Islam menjadi berwibawa dan disegani di Kota Makkah.

Pada saat Umar ra berangkat hijrah ke Madinah, dengan terang-terangan mengumumkan, “Siapa yang istrinya mau menjadi janda, dan anaknya mau jadi yatim, silakan Umar dihalangi di balik gunung ini. Sekarang Umar akan berangkat hijrah”.

Semua orang kafir Makkah terdiam. Tidak ada satu pun yang berani mencegahnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat