Pasukan militer AS bersiap mengevakuasi pengungsi dari Afghanistan di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Sabtu (22/8/2021). | AP/Airman 1st Class Kylie Barrow/U.S. Air For

Internasional

Peran Qatar Muncul di Afghanistan

Qatar diminta ikut membentuk Afghanistan usai ditinggalkan AS.

DUBAI – Qatar muncul sebagai pemain kunci dalam membentuk Afghanistan. Negeri mungkin ini dinilai strategis karena memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat (AS) sekaligus Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.

Peran Qatar ini terlihat saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggelar pertemuan virtual, Senin (30/8). Pertemuan ini juga diikuti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Turki, Uni Eropa, dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Mereka membahas pendekatan terkoordinasi dalam beberapa hari ke depan. Saat itu, AS menyelesaikan penarikan diri dari Afghanistan.

Laporan lain menyebutkan, Taliban meminta Qatar memberikan bantuan teknis sipil di bandar udara Kabul, terutama setelah AS meninggalkan Afghanistan. AS mematok tenggat 31 Agustus sebagai batas akhir penarikan pasukannya dan warga Afghanistan yang dinilai rentan persekusi.

Sementara badan-badan internasional PBB juga meminta Qatar membantu dan mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Qatar juga menjadi tempat transit ribuan orang yang diangkut lewat udara dari Afghanistan. Masa transit ini mungkin dalam hitungan bulan.

Sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus, AS mempercepat evakuasi warganya dan orang-orang yang rentan dipersekusi. Pada praktiknya, hampir 40 persen orang yang dievakuasi keluar dari Afghanistan melalui Qatar terlebih dulu.

photo
Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menemui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinkin di Washington, Kamis (22/7/2021). - (AP/Jose Luis Magana/FR159526 AP)

Pada Sabtu (28/8), AS menyatakan sudah ada 113.500 orang yang dievakuasi sejak 14 Agustus. Menurut Qatar, hampir 43 ribu dari jumlah itu telah transit terlebih dulu di negerinya.

Peran Qatar dalam proses ini mencerminkan sikapnya pada masa lalu. Negeri ini adalah tempat pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah. Beberapa tahun lalu, Qatar menampung para pemimpin politis Taliban yang mengasingkan diri. Qatar juga menjadi tuan rumah bagi perundingan damai AS dan Taliban.

Peran Qatar ini dinilai di luar dugaan. Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwa al-Khater mengakui keuntungan politis Qatar. Namun, ia menampik tudingan bahwa peran Qatar saat ini memiliki bertujuan strategis.

“Jika ada orang menduga bahwa ini semata demi keuntungan politis, percayalah, ada banyak cara beriklan yang jauh lebih mudah daripada menempatkan rakyat sendiri menghadapi risiko di lapangan, banyak cara lebih mudah daripada membuat kami tidak bisa tidur dalam dua pekan terakhir, ada cara yang jauh lebih ringan daripada menghabiskan waktu kami merawat anak-anak dan wanita hamil (Afghanistan, Red),” kata al-Khater, Senin.

Desakan Cina

Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi melakukan percakapan via telepon dengan Blinken pada Ahad (29/8). Pada kesempatan itu, Wang menyampaikan pada Blinken bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan.

photo
Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berposes selepas pertemuan di Tianjin, China, beberapa waktu lalu. - (AP/Li Ran/Xinhua)

Wang mengatakan AS harus bekerja dengan komunitas internasional guna memberikan ekonomi dan kemanusiaan ke Afghanistan. Mereka pun diharapkan dapat membantu Taliban menjalankan fungsi pemerintahan secara normal, termasuk menjaga stabilitas sosial.

"Sambil menghormati kedaulatan Afghanistan, AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan, daripada bermain standar ganda atau memerangi terorisme secara selektif," kata Wang.

Menurut laporan televisi pemerintah Cina, panggilan tersebut dilakukan atas undangan Washington. Beijing belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban. Namun bulan lalu, Wang telah melakukan pertemuan dengan Mullah Baradar, yakni tokoh yang mengepalai kantor politik Taliban.

Pada 16 Agustus lalu, Wang dan Blinken sempat melakukan percakapan via telepon. Kala itu, Wang mengkritik penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan. Menurutnya, hal itu memiliki dampak negatif yang serius.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat