Atlet powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih (tengah) usai bertanding dalam nomor powerlifting putri 41 kg Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis (26/8/2021). | ANTARA FOTO/HO-NPC Indonesia/app/hp.

Tajuk

Dukung Perjuangan Atlet Paralimpic Games

Kita berharap apresiasi terhadap prestasi atlet Paralimpiade sama dengan atlet Olimpiade.

Tanpa ingar-bingar, atlet Indonesia yang berjuang d Paralimpiade 2020 di Tokyo menunjukkan prestasi mengesankan. Lifter putri yang turun di kelas 41 kilogram (kg), Ni Nengah Widiasih jadi penyumbang pertama bagi kontingen Indonesia. Widiasih mempersembahkan medali perak bagi kontingen Merah Putih.

Ini tentu kabar yang menggembirakan. Kita berharap prestasi yang ditorehkan Widiasih menjadi pembuka bagi atlet lainnya untuk meraih prestasi lebih tinggi di ajang Olimpiade bagi penyandang disabilitas itu. Bagi Widiasih ini prestasi keduanya, setelah Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil dia meraih perunggu.

Tahun ini merupakan kali kali ke-11 Indonesia berpartisipasi di Paralimpiade sejak 1976. Jumlah atlet yang diberangkatkan, yakni 23 atlet, merupakan jumlah terbanyak sejauh ini.

 
Kita berharap prestasi yang ditorehkan Widiasih menjadi pembuka bagi atlet lainnya.
 
 

Selain Wdiasih masih ada Saptoyogo Purnomo, Karisma Evi Tiarani, Putri Aulia, Elvin Elhudia Sesa, Famini, Jaenal Aripin, dan Setiyo Budi Hartanto dari cabang olahraga atletik. Kemudian Fredy Setiawan, Hary Susanto, Dheva Anrimusthi, Leani Ratri Oktila, Khalimatus Sadiyah, Ukun Rukaendi, dan Suryo Nugroho dari cabang badminton.

Selanjutnya ada Dian David Mickael Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan dari tenis meja; Syuci Indriani dan Jendi Pangabean dari cabang renag; Bolo Triyanto dan Hanik Puji Astuti dari cabang menembak; serta M Fadli Imammudin dari cabang bersepeda.

Selama mengikuti Paralympiade, Indonesia sudah mengumpulkan total 18 medali. Medali yang diperoleh itu terdiri dari 4 medali emas, 4 medali perak, dan 10 medali perunggu. Medali terbanyak dikumpulkan Indonesia pada tahun 1976 dan 1980 dengan jumlah 6 medali. Sedangkan pada Paralimpiade terakhir 2016 Brazil, tim Merah Putih hanya meraih satu.perunggu melalui Widiasih.

 
Mereka sama-sama membela nama bangsa, sama-sama berjuang agar merah putih berkibar di antara bendera negara-negara lain.
 
 

Kita berharap tim Indonesia bisa berprestasi lebih baik di Paralimpic kali ini. Paling tidak dengan medali perak yang sudah diraih Widiasih saja sudah lebih baik dibandingkan tahun 2016.

Tak hanya soal medali, kita berharap apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap prestasi atlet Paralimpiade sama dengan atlet Olimpiade. Mereka sama-sama membela nama bangsa, sama- sama berjuang agar merah putih berkibar di antara bendera negara- negara lain di dunia.

Mari kIta dukung perjuangan atlet-atlet Paralimpiade Indonesia. Semoga mereka meraih prestasi terbaik demi bangsa dan negara. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat