Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2 | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Ketika Megawati Menangis karena Jokowi

Megawati mengatakan Jokowi kerap menerima kritik dari masyarakat yang tidak beretika.

“Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis, lho.” Pernyataan itu diucapkan oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri merespons kritikan yang tertuju kepada Presiden Joko Widodo. 

Megawati mengutarakan keprihatinannya atas kritikan yang mengarah kepada Jokowi ketika memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara daring, Rabu (18/8).

Megawati mengawali sambutannya dengan menyinggung usia Indonesia, yang kemarin merayakan peringatan hari ulang tahun ke-76. "Tidak sembarangan, lho, bikin Indonesia Raya itu. Luar biasa," ucap Megawati sambil mau menekan tombol peresmian. 

Namun, Megawati menunda menekan tombol itu dan menyampaikan keprihatinan atas kritikan yang tertuju kepada Presiden Jokowi. “Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita. Mikir rakyat,” kata dia saat dalam siaran persnya.

Megawati mengatakan, Jokowi kerap menerima kritik dari masyarakat yang tidak beretika. Bahkan, tidak jarang kritikan tersebut mengandung hinaan. “Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah,” kata dia.

“Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Saya di-bully juga gak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," kata Megawati dengan nada suara bergetar.

Dia meminta para pihak yang menyampaikan kritik terhadap Presiden Jokowi dan pemerintahannya dilakukan secara beretika. Megawati mengatakan, kritik sebaiknya disampaikan secara konstruktif dan solutif.

"Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," tutur Megawati.

Dia pun meminta semua pihak bersatu padu dalam menghadapi pandemi Covid-19 karena dibutuhkan semangat gotong royong di masa sulit ini.

"Saya katakan ke Pak jokowi. Bapak yang tegar saja. Kami di belakang Bapak karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Coba dilihat di televisi negara superpower Amerika pun mengalami. Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi. Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," ucap Megawati.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mendampingi Megawati dalam acara tersebut mengatakan, kebijakan PDIP terhadap pemerintahan Presiden Jokowi sangat jelas. "PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pemerintahan Presiden Jokowi, terlebih dalam situasi yang sulit seperti ini. Dukungan partai semakin kokoh," ujar Hasto.

Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, Senin (16/8) lalu, Jokowi juga mengutarakan bahwa ia menyadari banyak kritikan ditujukan kepada pemerintah terkait berbagai masalah yang belum dapat terselesaikan.

Salah satu sasaran kritik, yakni kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang berubah-ubah. “Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat,” kata Jokowi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DPP PDI Perjuangan (@pdiperjuangan)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat