Muzaki saat membayar zakat berupa uang kepada petugas di depan Masjid Al Azhar, Jakarta, Selasa (11/5/2021). Dilihat dari persentase vaksinasi, masih banyak amil yang belum menerima vaksin. | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Kemenag Dorong Percepatan Vaksinasi untuk Amil Zakat

Dilihat dari persentase vaksinasi, masih banyak amil yang belum menerima vaksin.

JAKARTA — Kementerian Agama mendorong lembaga zakat segera memberikan vaksin Covid-19 kepada para amil zakat atau petugas pengumpul dan pendistribusian zakat. Berdasarkan data, masih banyak amil zakat yang belum divaksin.

"Saya berharap lembaga pengelola zakat melakukan vaksinasi bagi amil zakat untuk meminimalisasi potensi terpapar Covid-19," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Ketua Umum FOZ Bambang Suherman mengatakan, sejatinya gerakan vaksinasi amil zakat telah dilakukan sejak pertama kali akses vaksin dibuka untuk masyarakat. Namun, beberapa lembaga zakat memang mengalami keterlambatan dalam memvaksinasi para amil, selain karena masih sulitnya akses juga masih minimnya ketersediaan vaksin di Indonesia. 

“Sebenarnya problemnya pada ketersediaan akses dari pemerintah untuk masyarakat, terutama para pekerja sosial dan kemanusiaan,” ujar Bambang saat dihubungi Republika, Ahad (8/8). 

photo
Petugas penyaluran zakat fitrah menyiapkan beras zakat fitrah untuk disalurkan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (12/5/2021). Beberapa lembaga zakat memang mengalami keterlambatan dalam memvaksinasi para amil, selain karena masih sulitnya akses vaksin. - (Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO)

“Namun sejak akses dibuka lebih besar dan volume vaksin yang masuk ke Indonesia juga lebih banyak, maka perlahan amil zakat di Indonesia sudah banyak yang telah divaksinasi, bahkan sudah cukup banyak yang mendapatkan vaksin lengkap,” ujarnya menambahkan. 

“Kami berharap semakin besar akses yang dibuka, dan dapat menyeluruh di seluruh Indonesia, sehingga lebih banyak pula amil yang dapat divaksinasi,” pungkasnya. 

Menurut data Satgas Covid-19 Forum Zakat, sebanyak 779 amil di Indonesia terinfeksi Covid-19 atau 18,33 persen dari jumlah total amil. Jumlah amil yang paling banyak terinfeksi berada di Jakarta dengan 38,94 persen, 338 dari total 868 amil.

Disusul Jawa Barat dengan 19,8 persen, 200 dari total 1.010 amil. Sejauh ini, jumlah kematian amil terbanyak berasal dari Jakarta, dengan total 11 kematian sejak awal pandemi.

Meski begitu persentase kesembuhan amil juga cukup tinggi. Di Jakarta, 279 amil dari total 338 yang terinfeksi telah dinyatakan sembuh. Begitu juga di Jawa Barat, sebanyak 154 dari 200 amil yang terinfeksi telah pulih. 

Jika dilihat dari persentase vaksinasi, masih banyak amil yang belum menerima vaksin. Jawa Barat dengan jumlah amil terbanyak, 1.010 orang, hanya 10,89 persen yang sudah menerima dosis lengkap, dan 28,69 persen lainnya menerima dosis pertama. Sedangkan 73,96 persen sisanya belum divaksinasi.   

Jumlah yang hampir serupa juga terlihat di beberapa wilayah lain, seperti Jakarta, di mana hanya 143 amil dari 868 yang sudah menerima vaksin dosis lengkap, dan 249 yang sudah menerima vaksin dosis pertama. Sedangkan, 60,94 persen sisanya belum divaksinasi. 

Direktur Korporat dan Kelembagaan Lazismu Pusat Edi Suryanto mengatakan, sejauh ini seluruh amil di Lazismu telah menerima vaksin dosis lengkap. Namun memang masih ada beberapa amil yang terpapar meski telah divaksinasi. 

“Alhamdulillah untuk amil di Lazismu semua sudah ikut dua kali vaksinasi bersama Muhammadiyah. Meskipun setelah vaksin masih ada yang terpapar, di kantor pusat saja dari 35 amil yang kena 11 orang (setelah vaksin). Alhamdulillah tidak ada yang sampai parah, sembuh setelah isoman,” ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (8/8). 

Sejak awal pandemi, seluruh amil telah diimbau untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, baik saat bertugas maupun dalam keseharian. Untuk mengantisipasi kerumunan dan memastikan penerapan jarak sosial, Lazismu juga menerapkan sistem 25:75. Karyawan yang diizinkan untuk kerja dari kantor tidak lebih dari 25 persen, dan sisanya bekerja dari rumah (WFH). 

“Untuk protokol kesehatan kita terapkan dengan ketat, salah satunya melalui jadwal WFO dan WFH. Sampai saat ini WFO maksimal 25 persen,” jelasnya.

Menurutnya, amil sudah cukup ketat dalam menjalankan protokol kesehatan. Namun memang masih banyak mitra dan mustahik yang belum menyadari pentingnya menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sosial). 

“Amil insya Allah sudah cukup ketat dengan protokol, justru selama ini amil yang kita minta untuk sering-sering mengingatkan mitra ataupun mustahik yang akan ditemui. Menghindarkan kerumunan, menyediakan masker, hand sanitizer, dan lain-lain,” ujarnya sembari menambahkan bahwa Lazismu selalu menyuplai suplemen bagi seluruh amil untuk menguatkan imunitas mereka saat bekerja.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat