Kontingen Indonesia mengikuti defile dalam pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional, Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kabar Utama

Indonesia Tatap Olimpiade Paris 2024

PBSI bertekad untuk mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade, termasuk pada Olimpiade 2024 Paris.

JAKARTA -- Indonesia menargetkan dapat meningkatkan prestasi dalam setiap gelaran Olimpiade. National Olympic Commitee (NOC) Indonesia pun bertekad untuk mengirim lebih banyak atlet pada Olimpiade selanjutnya, yaitu Olimpiade Paris 2024.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia mengirim 28 atlet untuk delapan cabang olahraga (cabor). Meski Olimpiade Tokyo 2020 masih berlangsung hingga 8 Agustus, seluruh atlet Indonesia telah menuntaskan perjuangannya. Peraih medali emas bulu tangkis ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, telah bertolak ke Tanah Air pada Rabu (4/8) sore bersama atlet lainnya yang masuk dalam kloter terakhir.

Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan, para atlet dan induk cabang olahraga diharapkan bisa secepatnya mempersiapkan diri untuk Olimpiade Paris 2024 dengan mengikuti berbagai turnamen internasional.

"Olimpiade Paris memang masih tahun 2024, tapi proses kualifikasi sudah dimulai akhir tahun ini. Kita punya target atlet yang lolos lebih banyak lagi dibandingkan Olimpiade Tokyo tahun ini," kata pria yang akrab disapa Okto kepada Republika, Rabu (4/8).

Menurut Okto, tiga tahun bukanlah jangka waktu yang panjang. Apalagi, masa pembinaan atlet sudah banyak terpangkas akibat pandemi Covid-19. Dengan demikian, kata dia, federasi cabang olahrga perlu menyusun program latihan yang efisien bagi para atlet agar lebih percaya diri saat berlaga di Olimpiade.

photo
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan snatch dalam kelas 61 kg Putra Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Ahad (25/7/2021). Eko Yuli berhasil mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302 kg. - (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Okto optimistis prestasi Indonesia di Olimpiade dapat terus meningkat dan terdapat atlet-atlet yang menjadi juara baru. Keyakinannya itu mengacu pada prestasi yang diraih Indonesia dan negara-negara lainnya di Olimpiade Tokyo.

"Setiap Olimpiade itu banyak sekali terjadi keajaiban. Kita saksikan sendiri di Tokyo, banyak atlet yang sebelumnya tidak disangka, tapi meraih medali emas. Tapi, harapan kami, jumlah (atletnya) dulu yang berpartisipasi bisa bertambah," ujarnya.

Setelah seluruh perwakilan Indonesia menuntaskan penampilannya di Olimpiade Tokyo, NOC Indonesia akan terus berkoordinasi dengan federasi olahraga dan pemerintah untuk mengawal ketat seleksi atlet. Selain itu, komunikasi juga akan dilakukan dengan pengurus NOC negara lain dan International Olympic Comittee (IOC) untuk berkoordinasi ihwal perkembangan turnamen yang akan datang.

"Karena waktunya masih tiga tahun, kami ingin mengambil banyak (turnamen) kualifikasi Olimpiade untuk dibawa ke Indonesia. Sudah tidak ada waktu lagi untuk menyia-nyiakan waktu. Kita harus fokus dan mempersiapkan atlet agar bisa lebih banyak tampil di Olimpiade berikutnya," ujarnya.

Indonesia membawa pulang satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dari Olimpiade Tokyo 2020. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan pada Olimpiade sebelumnya.

Pada Olimpiade London 2012, misalnya, Indonesia mengirim 22 atlet. Namun, wakil Merah Putih tidak membawa pulang medali emas dari total tiga medali yang diperoleh. Adapun pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia meraih dua medali emas dan dua perak.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2020-2024 Agung Firman Sampurna mengatakan, PBSI bertekad untuk mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade, termasuk pada Olimpiade 2024 Paris.

Tim bulu tangkis berhasil mempertahankan tradisi emas di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sebelumnya tidak diunggulkan justru memenangkan laga final melawan pasangan Cina Cheng Qingchen/Jia Yifan dua gim langsung 21-19 dan 21-15. Anthony Sinisuka Ginting menambah dengan sekeping perunggu dari nomor tunggal putra.

Mengomentari keberhasilan mempertahankan tradisi emas Olimpiade, Agung menilai ini merupakan prestasi luar biasa dan menjadi hadiah indah untuk HUT RI ke-76.

"Sejak saya terpilih November 2020 lalu, komitmen kita dari sisi prestasi adalah mempertahankan tradisi emas Olimpiade. Walau terbatas persiapannya dan terganggu pandemi Covid-19, ketiadaan turnamen kita kompensasi dengan latihan intensif," kata Agung kepada Republika, kemarin.

photo
Tim panahan Indonesia Riau Ega Agatha Salsabila (tengah), Arif Dwi Pangestu (kiri) dan Alviyanto Prastyadi bersiap mengikuti pertandingan nomor beregu putra Olimpiade Tokyo 2020 melawan tim Inggris di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Tim panahan beregu putra Indonesia gagal di babak 16 besar setelah kalah 0-6 dari Inggris. - (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Agung yang juga ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan, PBSI memanggil sejumlah pelatih untuk memperkuat sektor yang dianggap masih kurang. "Rionny Mainaky kita minta benahi sektor tunggal putri, dia punya pengalaman melatih pemain tunggal putri Jepang. Kita juga memercayakan ganda putri kepada Eng Hian, dan alhamdulillah berhasil."

Selain itu, kata Agung, PBSI melengkapi program latihan teknik dengan adanya tenaga psikologi, ahli gizi, dan sport science. Mereka semua bekerja sama untuk menganalisis, mengevaluasi program, serta membahas strategi dalam pertandingan.

Dalam Olimpiade Tokyo 2020, bulu tangkis Indonesia sebetulnya menargetkan emas dari nomor ganda putra dan ganda campuran. Namun, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tumbang di perempat final. Sementara, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kalah di semifinal dan dalam perebutan medali perunggu.

Agung berharap kegagalan nomor ganda putra dan ganda campuran di Olimpiade bisa ditebus dalam kejuaraan bulu tangkis beregu, yakni Piala Sudirman, Piala Thomas, dan Piala Uber yang akan digelar tidak lama lagi.

"Satu bulan lagi ada Piala Sudirman, Thomas, dan Uber. Ini adalah supremasi bulu tangkis beregu. Saya berharap ganda putra dan ganda campuran kita bisa menebusnya dalam kejuaraan beregu tersebut," kata Agung.

Rencananya, Piala Sudirman 2021 bakal digelar di Vantaa, Finlandia, pada 26 September sampai 3 Oktober. Berselang sepekan kemudian, dilanjutkan dengan kejuaraan Piala Thomas-Uber di Aarhus, Denmark, pada 9-17 Oktober.

Kabid Humas PBSI Broto Happy dalam kesempatan terpisah mengatakan, kualifikasi untuk ke Olimpiade Paris 2024 kemungkinan akan dimulai pertengahan 2023. "Kalau jumlah turnamen, banyak. Yang jadi patokan itu kurun waktu setahun. Pemain diberi kebebasan mau ikut turnamen level super 1000 hingga level terendah," ujarnya.

Pembinaan jangka panjang 

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) Alman Hudri memastikan akan melakukan pembenahan untuk meningkatkan prestasi panahan di Olimpiade. Menurut dia, Indonesia harus mencontoh Korea Selatan yang sangat serius melakukan pembinaan jangka panjang. Berkat keseriusan itu, kata dia, atlet Korea Selatan dapat mendominasi dalam cabang panahan.

"Semoga rencana program pembinaan atlet potensial dengan dukungan maksimal dari Kemenpora dapat terwujud sehingga kita akan mempunyai stok atlet yang banyak dengan klasifikasi prestasi yang mendunia," kata Alman kepada Republika.

Alman menambahkan, PB Perpani rencananya akan melakukan skoring nasional pada 14-16 Agustus untuk usia 18 tahun ke bawah. "Target kami yang pertama untuk Olimpiade 2024 adalah sebanyak mungkin meloloskan atletnya, minimal beregu putra dan beregu putri harus masuk atau dapat tiket," kata Alman.

photo
Atlet panahan Indonesia Riau Ega Agatha Salsabila bersiap melepaskan anak panah saat melawan tim Inggris dalam pertandingan nomor beregu putra Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Tim panahan beregu putra Indonesia gagal di babak 16 besar setelah kalah 0-6 dari Inggris. - (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Untuk meraih itu, diperlukan adanya pembinaan berkelanjutan disertai dukungan dana dan prasarana yang cukup. Selain itu, perlu adanya dukungan penerapan iptek olahraga yang tepat. "Jika ini sudah dapat terpenuhi, baru kita bisa mengukur secara pasti dan menargetkan capaian yang dapat diharapkan," ujar dia.

Kualifikasi Olimpide Paris 2024 untuk cabang olahraga panahan akan digelar pada 2022. Beberapa kejuaraan yang biasanya diikuti sebagai penilaian kualifikasi Olimpiade adalah World Archery Championship, World Cup Series, dan Asian Games.

Tim Panahan Indonesia sebenarnya berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan kepercayaan diri tinggi. Tim panahan datang dengan bermodalkan dua medali Asian Games 2018 yang diraih Diananda Choirunissa (medali perak) dan Riau Ega Agata Salsabilla (perunggu).

Kesuksesan tersebut menjadi tekad pada Olimpiade Tokyo 2020 untuk menyamai atau melebihi capaian tim panahan di Olimpiade Seoul 1988. Ketika itu, trio srikandi pemanah, yakni Nurfitiriyana Saiman Lantang, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani meraih, medali perak beregu di Olimpiade 1988. Mereka mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia dalam ajang Olimpiade.

Panahan nomor beregu campuran melalui Ega dan Diananda diharapkan bersinar di Tokyo. Harapan itu sempat muncul ketika mereka menyingkirkan tim kuat Amerika Serikat. Dalam babak 16 besar itu, Indonesia mengalahkan unggulan kedua Amerika yang menurunkan Brady Ellison/Mackenzie Brown dengan skor 5-4 melalui babak shoot off.

Namun sayang, setelah itu tim Indonesia kandas. Nomor lainnya, baik perorangan putra dan putri maupun beregu putra gagal menyumbang medali. Namun, untuk bisa tampil pada Olimpiade dengan jalur kualifikasi adalah sebuah prestasi yang patut dihargai. 

Panjat Tebing Siap Berkilau

Cabang olahraga panjat tebing membidik Olimpiade Paris 2024 setelah gagal mengirim atlet pada Olimpiade Tokyo 2020. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) bahkan optimistis bisa menyumbang medali emas pada Olimpiade mendatang seiring akan dipertandingkannya nomor speed.

photo
Atlit panjat tebing Indonesia Katibin Kiromal (kiri ) dan rekannya Veddriq Leonardo (kanan) melakukan selebrasi setlah mencatat waktu tercepat dalam kejuaraan Piala Duania Panjat Tebing 2021, di Salt Lake City, Utah, Ametika Serikat, Jumata (28/5/2021). Veddriq Leonardo memecahkan rekor dunia utk kategori Speed World Reord dengan catatan waktu 5, 20 detik diikuti rekannya Katibin Kiromal dengan catatan waktu 5,25 detik. - (ANTARA FOTO/ Reuters-Jeffrey Swinger-USA TODA)

Bukan tanpa alasan panjat tebing nomor speed memiliki potensi besar menjadi penyumbang medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2024. Pasalnya, atlet panjang tebing Indonesia di nomor speed selalu merajai setiap seri kejuaraan dunia.

Asian Games 2018 bisa dibilang menjadi momentum panjat tebing semakin dikenal dan mendominasi dunia. Tidak saja medali emas yang mereka persembahkan secara bergantian, namun rekor dunia kerap mereka pecahkan.

Jika saja Olimpiade Tokyo sudah mempertandingkan nomor speed secara terpisah, bukan tidak mungkin dua medali emas akan diraih Indonesia. Di ajang yang akan berakhir 8 Agustus mendatang ini, panjat tebing hanya mempertandingkan nomor combine putra dan putri. Combine adalah gabungan dari tiga nomor, yaitu speed, lead, dan boulder.

Panjat tebing tidak mengirim atlet ke Olimpiade Tokyo karena tak lolos kualifikasi. Ini karena Indonesia memang masih tertinggal di nomor lead dan boulder, hanya dominan di speed. Tetapi di Olimpiade Paris 2024. nomor speed sudah dipisahkan dengan memperebutkan dua medali emas.

Ketua I Federasi FPTI Rudy Fitriyano mengatakan, sejauh ini empat medali akan diperebutkan di panjat tebing Olimpiade 2024. "Empat medali itu masing-masing dari nomor speed dan combine (lead dan boulder) putra dan putri," kata Rudy kepada Republika, Rabu (4/8).

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat