Perwakilan Paguyuban Kawasan Malioboro memasang bendera putih tanda berkabung atas pemberlakuan PPKM dan berhentinya aktifitas usaha di tepi Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (30/7). | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Kapan Keluar dari Pandemi Covid-19?

Pertanyaan kapan Indonesia bebas dari Covid-19 menjadi wujud kelelahan masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Kapan Indonesia akan keluar dari pandemi Covid-19? Ini merupakan pertanyaan yang mungkin diajukan oleh hampir seluruh rakyat kita. Lelah dengan berbagai dampak yang diakibatkan oleh Covid-19, setiap orang pasti sudah tak sabar untuk segera menjalankan kehidupan normal seperti sebelum pandemi menyerang.

Tampak nyata di depan mata kita, bagaimana dampak Covid-19 bagi masyarakat Indonesia. Jumlah orang yang meninggal setiap harinya terus bertambah. Data orang yang terpapar virus korona ini juga tidak menunjukkan penurunan signifikan. Belum lagi jika bicara mengenai dampak ekonomi dan sosial yang harus dihadapi masyarakat.

Bagi mereka yang berada di lapisan bawah, kesulitan yang dihadapi menjadi berlipat-lipat. Memastikan kelangsungan hidup keluarga, kesulitan mendapatkan penghasilan, layanan kesehatan yang mahal dan sulit dijangkau, serta ancaman kematian menjadi dilema yang harus dihadapi setiap hari.

Karena itu, pertanyaan kapan Indonesia bebas dari Covid-19 telah menjadi wujud kelelahan masyarakat dalam menghadapi pandemi. Dunia internasional dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyoroti mengenai penanganan korona di Tanah Air.  

 
Bagi mereka yang berada di lapisan bawah, kesulitan yang dihadapi menjadi berlipat-lipat. 
 
 

Yang patut diperhatikan adalah banyaknya prediksi kalangan internasional bahwa Indonesia bakal menjadi salah satu negara terakhir, yang berhasil keluar dari krisis pandemi Covid-19. Satu alasan utamanya adalah karena tidak memiliki kebijakan strategis dalam upaya pemulihan kesehatan warganya.

Telah banyak yang menyampaikan bahwa testing, tracing, treatment (3T) merupakan salah satu strategi paling dasar dan penting untuk mengatasi pandemi. Akan tetapi, tampaknya selama ini pemerintah kurang optimal dalam menjalankan strategi tersebut.

Melalui kanal YouTube Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengakui, 3T yang dijalankan Pemerintah Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lain. Sehari sebelumnya, Menko Luhut Pandjaitan bahkan mengaku makin mengerti bahwa tracing sebagai tindakan yang penting. Bahkan, menurut dia, merupakan teknik kunci.  

Saat ini, memang masih banyak masyarakat yang tidak menjalani pemeriksaan meskipun sudah merasakan gejala Covid-19. Faktor mahalnya biaya testing, menjadi salah satu alasan. Pemerintah melalui puskesmas memang menyediakan layanan testing gratis. Akan tetapi, layanan ini sulit untuk diandalkan.

 
Sudah saatnya melakukan langkah-langkah nyata untuk mempercepat dan memperbanyak 3T.
 
 

Alasannya, masyarakat harus mengantre lama untuk diperiksa dan harus menunggu lebih lama untuk bisa mengetahui hasilnya. Di beberapa puskesmas, waktu tunggu itu bahkan bisa sampai dua pekan bahkan satu bulan.

Artinya, untuk dapat diperiksa hingga mendapatkan hasil pemeriksaan, perlu waktu lebih lama daripada menjalani isolasi mandiri (isoman). Jika ini terus terjadi, prediksi Indonesia sebagai negara terakhir yang keluar dari pandemi bisa menjadi kenyataan.

Kini, pemerintah sudah menyadari bahwa testing menjadi kunci. Karena itu, sudah saatnya melakukan langkah-langkah nyata untuk mempercepat dan memperbanyak 3T. Semakin mudah, cepat, dan terjangkau layanan testing maka semakin terlihat persebaran Covid-19. Dengan begitu, setiap orang yang terpapar Covid-19 benar-benar terdata dan tertangani dengan baik.

Jadi, kapan Indonesia dapat keluar dari pandemi Covid-19? Mungkin jawabannya bisa tergambar dari seberapa cepat dan banyaknya layanan testing yang disediakan pemerintah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat