Sinar matahari bermanfaata bagi tubuh untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. | Pixabay

Bugar

Lindungi dari Paparan Jahat Sinar Ultraviolet

UV Indeks di Indonesia masuk kategori bahaya ekstrem yang bisa memicu radikal bebas dan merusak kulit.

OLEH SANTI SOPIA, GUMANTI AWALIYAH

Sinar matahari bermanfaata bagi tubuh untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Meski begitu, sinar matahari juga memiliki dampak negatifnya. Sinar matahari mengeluarkan sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak kulit, mengurangi kelembapan kulit, penuaan dini, bahkan kanker kulit. 

Sinar UV terdiri dari UVA (long-wavelength), UVB (medium wavelength), dan UVC (short-wavelength). UVC adalah radiasi paling merusak, namun dapat difiltrasi oleh atmosfer bumi. Sementara UVB masih bisa masuk ke permukaan bumi dan bisa menetrasi kulit hingga lapisan epidermis. Sedangkan sinar UVA dapat menetrasi kulit hingga lapisan dermis.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dr Arini Astasari Widodo SpKK mencatat, UV Indeks di Indonesia bisa mencapai lebih dari 11 atau termasuk kategori bahaya ekstrem. Indeks sekian bisa memicu radikal bebas, merusak sel dan DNA, menyebabkan kanker, serta penggelapan kulit.

“Saya selalu anjurkan untuk membeli sunscreen yang melindungi dari UVA dan UVB. SPF-nya antara 30 sampai 50. Bagi kulit berjerawat, pilih sunscreen dengan sifat non-comedogenic. Kalau bisa yang tahan air juga biar pas keringatan tak luntur,” jelas Arini dalam peluncuran Carasun Sunscreen, April lalu.

Spesialis kulit dr Litya Ayu Kanya Anindya SpKK FINS DV juga mengatakan, sinar UV meningkatkan radikal bebas di kulit lapisan epidermis dan dermis sejak paparan pertama dan menyebabkan noda hitam. “Penggunaan sunscreen penting untuk melindungi dan juga memberi manfaat tambahan, seperti mengurangi pigmentasi dan melembapkan,” kata dia dalam kesempatan terpisah, April lalu. 

photo
Warga berjemur dengan latar belakang mural (lukisan dinding) komik antihoaks di Kampung Hepi, Joho, Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). UV Indeks di Indonesia masuk kategori bahaya ekstrem yang bisa memicu radikal bebas dan merusak kulit. ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc. - (ANTARAFOTO)

Litya mengatakan, untuk perlindungan, tabir surya dapat diaplikasi setiap empat jam sekali, 30 menit sebelum keluar rumah atau terkena sinar matahari. Waktu tersebut diperlukan untuk tabir surya dapat bekerja optimal dengan produk tabir surya yang tepat.

Global Scientific Director L’Oréal Paris Elisabeth Bouhadana mengatakan, studi klinik menunjukkan kronologi proses penuaan dini dapat terjadi lebih cepat jika seseorang terekspos UV tanpa menggunakan tabir surya. Sebanyak 75 persen penuaan dini disebabkan sinar UV (photoaging). "Pemilihan sunscreen yang tepat akan dapat mencegah 98 persen dampak buruk sinar UV serta membantu mencegah munculnya tanda-tanda penuan dini pada kulit."

Untuk itu, L’Oréal Paris menghadirkan L’Oréal Paris UV Defender, hybrid sunscreen dengan manfaat skincare actives sesuai kebutuhan kulit. “Proteksi tinggi SPF-50 dapat melawan UVA dan UVB dan skincare actives dalam tekstur yang sangat ringan disesuaikan dengan kebutuhan kulit,” jelas Brand General Manager L’Oréal Paris Indonesia Maria Adina.

Publik figur Cinta Laura mengaku sudah merawat kulit sejak muda untuk mencegah penuaan diri. Salah satu perawatan kulitnya adalah dengan menggunakan tabir surya. “Jangan tunggu dewasa, biar nanti juga tidak kesusahan, tidak pusing,” kata Cinta Laura.

 
Cinta Laura mengaku sudah merawat kulit sejak muda untuk mencegah penuaan diri. Salah satu perawatan kulitnya adalah dengan menggunakan tabir surya.
 
 

 

Dia menyarankan agar perawatan kulit dilakukan saat memasuki usia 20-an tahun sebagai pencegahan sedari awal. 

Sementara itu, tabir surya lokal Carasun hadir untuk menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan produk sunscreen. Head of Brand Development Carasun Nurul Sulisto menjelaskan, formula CloudLike Carasun ringan dan menjaga tampilan tetap segar hingga delapan jam. Kandungannya adalah ekstrak beras dan CityStem untuk menghidrasi serta melindungi kulit dari polusi. 

Dengan SPF 45 sebagai pelindung kulit dari UVB, kata Nurul, Carasun juga telah memenuhi standar untuk perlindungan kulit tropis dari UVA dan UVB. "Bahan-bahannya alami tropis, halal, bebas alkohol, non-comedogenic, tanpa bahan pewangi buatan, serta lolos uji dermatologis yang membuatnya aman digunakan untuk kulit sensitif.” 

Produk tersebut, kata dia, diklaim lebih memahami kebutuhan orang Indonesia yang tinggal dengan sinar matahari melimpah. “Formulanya diciptakan berdasarkan hasil riset terhadap kebutuhan kulit tropis seperti Indonesia serta kerja sama dengan ahli dari Korea dan diproduksi sesuai standar internasional,” kata Nurul.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (infobmkg)

Lindungi Diri dari Sinar Biru

Sudah menjadi rahasia umum blue light atau sinar biru berbahaya bagi kulit. Meskipun tidak “sejahat” sinar matahari, sinar biru merupakan salah satu cahaya dengan energi terbesar.

DSM Global Skin Expert Francois Paul mengatakan, gawai dan lampu memancarkan blue light. “Kita harus melidungi diri, baik di luar dan dalam ruangan,” kata Paul dalam acara Virtual Press Conference "The Launching of Wardah Lightening Serum Ampoule”, sebulan lalu.

Di masa pandemi, banyak orang bekerja dari rumah dan berhubungan dengan gawai, sehingga paparan sinar biru tak dapat dihindari. Paul mengatakan, sinar biru bisa menembus ke lapisan terdalam kulit, juga merusak kolagen. “Ini tak bisa dikendalikan kalau rusak, jadi harus dilindungi dari sekarang.” 

Untuk meminimalisasi dampak negatif sinar biru pada kulit, seseorang butuh produk perawatan yang tepat. “Teknologi Niacinamide terbukti bisa mengatasi hiperpigmentasi dan bisa melindungi kulit dari paparan sinar biru,” kata Paul.

photo
Seorang tutor melakukan streaming langsung materi pembelajaran untuk media daring dari aplikasi yang bergerak di bidang edukasi Pahamify di Sadewa Raya, Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). Sinar biru dari gawai dan lampu bisa menembus ke lapisan terdalam kulit, juga merusak kolagen. - (ANTARA)

Vice President of Research and Development PT Paragon Technology & Innovation dr Sari Chairunnisa mengatakan, dalam penelitian lima tahun terakhir menyebutkan, sinar biru dari telepon pintar, laptop, atau lampu, bisa menyebabkan kulit kusam, hiperpigmentasi, melemahkan epidermal barrier, dan penuaan dini. “Sekarang, perempuan dengan masalah flek, blue light itu perlu diatasi dengan memakai antioksidan dan Niacinamide,” ujar Sari.

Dijelaskannya, bahan aktif Niacinamide dapat mencegah penggelapan kulit dengan menghambat pigmen gelap untuk mencapai permukaan kulit. Salah satu bentuk vitamin B3 itu memiliki banyak manfaat, misalnya antioksidan, memperbaiki kulit, mengontrol minyak, mengatasi jerawat, juga membantu hiperpigmentasi.

Group Head Wardah Novia Sukmawaty menjelaskan, Niacinamide menjadi salah satu kandungan skin care yang digemari banyak orang. Kandungan Niacinamide pun tren di industri kecantikan, karena bermanfaat menangani berbagai masalah kulit wajah.

Manfaat paling umum adalah melembapkan dan mengatasi noda hitam bekas jerawat di wajah. Ditambah dengan memiliki rejimen perawatan kulit sehari-hari, hal ini dapat memberikan hasil yang maksimal.

photo
Warga membeli barang secara online melalui gadget miliknya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/11/2020). Sinar biru dari gawai dan lampu bisa menembus ke lapisan terdalam kulit, juga merusak kolagen. - (Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO)

Karena itu, Wardah meluncurkan produk Wardah Lightening Serum Ampoule. Format serum ini lebih maju, yaitu Advanced Niacinamide yang jadi bagian dari seri unggulan Wardah Lightening Series. “Wardah menghadirkan serum ampoule Advanced Niacinamide dengan kemurnian lebih dari 99 persen,” kata Novia.

Manfaat serum ini adalah mencerahkan, proteksi lebih terhadap blue light, dan optimal dalam menyamarkan noda hitam bekas. Serum yang aman dan halal ini telah melalui proses uji menyeluruh dan dapat digunakan oleh semua jenis kulit wajah. 

Wardah pun berkolaborasi dengan global expert dari Swiss yang memiliki riset terlengkap dan pakar lokal yang paham kulit wanita Indonesia. Produk itu telah diuji secara dermatologi dengan hasil non-acnegenic dan non-comedogenic.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat