Pebasket Louvre Surabaya Michael Ayodele Kolawole (kiri) menggiring bola dihalangi pebasket Pelita Jaya Bakrie Michael Adam Murray (kanan) saat pertandingan seri kelima Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2020 di Gor Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Ti | ANTARA FOTO

Ekonomi

14 Tim Diharapkan Bersaing di IBL 2022

IBL akan melakukan terobosan sekaligus review terkait peraturan agar stok pemain bisa terpenuhi.

JAKARTA — Indonesian Basketball League (IBL) baru akan digelar pada pertengahan Januari tahun depan. Diharapkan sebanyak 14 tim mengambil bagian dalam pentas kompetisi basket tertinggi di Tanah Air tersebut.

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, ketika dihubungi Republika, Kamis (29/7), mengatakan saat ini sudah ada empat calon tim baru yang mendaftarkan diri. Pihak IBL, kata dia, sedang melakukan penilaian kepada calon tim baru tersebut.

"Kita maksimal hanya akan memilih dua tim sehingga totalnya maksimal 14 tim peserta IBL musim depan. Tapi, bisa saja kita hanya menambah satu tim baru atau bahkan kalau memang tidak ada yang sesuai dengan penilaian kita, maka tidak ada penambahan tim baru,” ujar Junas.

Pada musim lalu, IBL diikuti 12 peserta. Tim tersebut adalah Satria Muda Pertamina Jakarta, Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Amartha Hangtuah Jakarta, Prawira Bandung, Satya Wacana Salatiga, Bima Perkasa Jogja, West Bandits Solo, Louvre Dewa United Surabaya, Pacifik Caesar Surabaya, Bali United, NSH Mountain Gold Timika, dan Indonesia Patriots.

Apabila ada tambahan dua tim baru, Junas mengatakan, kebutuhan untuk mendapatkan pemain berkualitas akan semakin banyak. Oleh sebab itu, kata dia, IBL akan melakukan terobosan sekaligus review terkait peraturan agar stok pemain bisa terpenuhi.

"Salah satunya kita sedang menggodok tim pencari bakat atau scouting. Mereka nanti akan mencari pemain ke daerah-daerah. Ini juga untuk mendapatkan jumlah pemain rookie karena liga di bawah IBL tidak jalan karena pandemi,” kata Junas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JUNAS MIRADIARSYAH (junas19)

Junas mengatakan, review aturan untuk penyelenggaraan IBL musim depan, di antaranya adalah larangan kepada pemain profesional (IBL) untuk tampil di Liga Mahasiswa. Ia mengatakan, musim depan pemain yang memperkuat kampusnya diharapkan bisa juga tampil di IBL.

 

Penyesuaian lainnya adalah batasan usia untuk bermain di IBL. Menurut Junas, sebelumnya aturan minimal 19 tahun. Pertimbangannya karena setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), kata dia, pemain setidaknya harus kuliah dulu, satu atau dua tahun.

"Jadi, bisa saja kalau ada pemain yang baru lulus SMA, tapi talentanya luar biasa, dapat langsung main di IBL. Seperti Kobe Bryant atau Lebron James di NBA di mana lulus SMA langsung ikut NBA,” ujar Junas menjelaskan.

Pemain asing juga sedang dibahas lagi di mana kemungkinan akan kembali menyemarakkan kompetisi basket tertinggi di Tanah Air ini. "Masih lihat kondisi, namun sudah kita godok untuk aturan pemain asing. Nanti kalau sudah ditetapkan, akan kita sampaikan kepada klub-klub IBL,” kata Junas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat