Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roesmin Pekanbaru terbang di atas lahan yang terbakar di Koto Tuo, Kampar, Riau, Rabu (21/7/2021). Skadron Udara 16/Rydder menemukan lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat melakukan sesi lat | ANTARA FOTO/Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roe

Nasional

Karhutla Periode Januari-Juni Naik 16,3 Persen

Luas karhutla pada periode ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2020.

JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Januari hingga Juni 2021 seluas 8.597 hektare atau 16,3 persen. Luas ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2020.

"Luas karhutla pada periode ini lebih tinggi dibandingkan luas karhutla periode yang sama pada 2020," kata Plt Deputi Bidang Pencegahan BNPB Harmensyah, Sabtu (24/7).

Berdasarkan Data Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akumulasi sementara luas karhutla 1 Januari hingga 30 Juni 2021 seluas 52.479 hektare. Luas terbakar didominasi terbakarnya lahan mineral, yaitu 33.313 hektare. Sisanya berada di lahan gambut.

Lima wilayah tertinggi yang teridentifikasi adanya karhutla pada lahan mineral, yaitu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 13.131 hektare, Nusa Tenggara Barat (NTB) 5.762 hektare, Kalimantan Barat 3.174 hektare, Kepulauan Riau 1.490 hektare, dan Papua 1.428 hektare. Sedangkan lima wilayah tertinggi karhutla di lahan gambut berada di Kalimantan Barat seluas 11.570 hektare, Riau 6.156 hektare, Kalimantan Tengah 530 hektare, Aceh 304 hektare, dan Sumatra Utara 286 hektare.

photo
Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roesmin Pekanbaru, terbang di atas lahan yang terbakar di Koto Tuo, Kampar, Riau, Rabu (21/7/2021). Skadron Udara 16/Rydder menemukan lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat melakukan sesi latihan rutin. - (ANTARA FOTO/Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roe)

Pada periode Juni 2021, KLHK mencatat rekapitulasi sementara luas karhutla sejak 1 sampai 30 Juni seluas 17.661 hektare, dengan rincian karhutla lahan mineral 17.375 hektare dan gambut 286 hektare. BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan delapan langkah strategis guna mencegah karhutla. Di antaranya, melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan untuk mengantisipasi kekeringan serta potensi karhutla.

Kedua, BPBD segera mengambil langkah penguatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terkait ancaman kekeringan di daerah masing-masing. "Melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih untuk dapat digunakan kembali," kata Harmensyah.

Ketiga, penguatan kesiapsiagaan melalui pemantauan melalui sistem peringatan dini terkait karhutla yang telah ada, seperti Sipalaga, Hot-spot Lapan dan Sistem Peringatan Karhutla. "Segera diperbaiki jika ada kelemahan atau kerusakan pada alat-alat tersebut," katanya.

Pemadaman

Tim Satgas Karhutla Riau hingga Ahad (25/7) masih berjibaku melakukan pemadaman kebakaran di wilayah Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. "Iya sejak Sabtu hingga Ahad ini tim satgas masih melakukan pemadaman kebakaran di Kubu, Rohil," kata Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Ahad (25/7).

photo
Relawan pelajar yang tergabung dalam komunitas Youth Act Kalimantan mempraktikkan cara pendinginan lahan gambut yang terbakar saat mengikuti pelatihan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Ahad (27/6/2021). - (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Dia mengaku petugas kesulitan melakukan pemadaman karena banyaknya bahan yang mudah terbakar di lokasi kebakaran. Selain itu, angin di wilayah kebakaran juga cukup kencang sehingga mengakibatkan api cepat meluas.

"Bahan bakarnya itu ilalang kering dan semak-semak yang cukup luas ditambah lahan bergambut dan angin kencang, sehingga api cepat meluas," katanya.

Edy menegaskan, tim terus berupaya agar kebakaran di Kubu dapat segera diatasi agar tidak menimbulkan kabut asap. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat