Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Mengukuhkan Kesabaran

Jadikan keimanan dan kesabaran sebagai bekal utama menghadapi gelombang ujian yang menerpa.

Oleh AGUS SOPIAN

OLEH AGUS SOPIAN

Dunia merupakan panggung ujian dan cobaan. Selama kita hidup, cobaan akan selalu hadir menyapa. Ada yang diuji dengan kebahagiaan, ada pula yang dirundung kesedihan. Baik suka maupun duka, keduanya mesti disikapi dengan bijaksana. Sebab, Allah janjikan kabar gembira bagi mereka yang lulus ujian dari-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, diberikan cobaan kepadanya.” (HR Bukhari).

Dewasa ini, umat manusia tengah diuji oleh wabah Covid-19. Setiap hari kasus demi kasus terus bertambah. Tak sedikit yang kehilangan nyawa dan orang tercinta. Banyak yang kehilangan pekerjaan hingga jadi pengangguran.

Keresahan dan ketidakpastian masa depan seperti tak terelakkan. Semua itu sangatlah melukai hidup dan menggoyahkan hati. Bahkan, banyak di antara kita yang putus asa, sebab wabah tak kunjung mereda.

Dalam menghadapinya, tak ada senjata yang lebih kuat selain berserah diri secara total kepada-Nya, sambil terus memohon kepada Allah jalan keluar.

Jadikan keimanan dan kesabaran sebagai bekal utama menghadapi gelombang ujian yang menerpa. Ingatlah, dunia ini hanyalah tempat cobaan agar Allah dapat melihat bagaimana seorang hamba berikhtiar dan beramal.

Jangan berputus asa dan teruslah mengharap pertolongan-Nya. Manusia hanya bisa berupaya sekuat tenaga. Allah Mahaperkasa, amatlah mudah bagi-Nya menghilangkan segala kesulitan yang ada. Yakinilah bahwa rencana-Nya mengandung jutaan kebaikan bagi hamba-Nya.

Sesungguhnya keimanan seorang mukmin akan tampak jelas tatkala ia ditimpa bencana dan cobaan. Allah SWT berfirman, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata 'Innalillahi wainnailaihi rajiun' (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS al-Baqarah: 155-156).

Ibnu Al-Jauzi pernah berkata bahwa semua cobaan akan menjadi ringan manakala seorang hamba tahu pahala yang terselip di baliknya. Itulah sebenarnya tujuan Allah memberikan segala cobaan. Rasa sakit akan hilang jika kita rela dengan sakit itu.

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, “Seorang Muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun kedukacitaan, walaupun hanya tertusuk duri niscaya Allah akan mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Mukmin sejati akan selalu tegar menghadapi cobaan-cobaan besar. Imannya mantap dan hatinya selalu bergeming. Kesabaran menjadikannya orang yang beruntung dan bahagia.

Karena itu, mari kuatkan keimanan serta kukuhkan kesabaran sebagai amunisi melawan keputusasaan. Gantungkan setiap pengharapan hanya kepada Allah agar rahmat dan kasih sayang-Nya terus tercurahkan. Jangan lelah berikhtiar sebab Allah telah menyiapkan jalan keluar.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat