Petugas keamanan mencegah jurnalis mendekati Wuhan Institute of Virology setelah tim peninjau dari WHO tiba di lokasi itu pada Februari 2021 lalu. | AP/Ng Han Guan

Internasional

Cina Tolak Investigasi WHO

Cina mengakui sejumlah data memang tidak bisa dibagi karena bersifat rahasia.

BEIJING – Cina, Kamis (22/7), menolak rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akan melakukan investigasi tahap kedua tentang asal-usul virus korona. Kali ini, WHO juga ingin melakukan audit terhadap laboratorium dan pasar di Kota Wuhan, Cina, tempat kasus Covid-19 pertama kali ditemukan.

Investigasi tahap pertama dilakukan awal tahun ini. “Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal-usul seperti itu karena dalam sejumlah aspek, itu mengabaikan akal sehat dan menyangkal ilmu pengetahuan,” ujar Wakil Menteri National Health Commission (NHC) Cina Zeng Yixin kepada para wartawan.

Zeng mengaku terkejut ketika pertama kali membaca rencana investigasi tahap kedua WHO ini. Alasannya, rencana itu menyebutkan hipotesis tentang kemungkinan Cina melanggar protokol laboratorium sehingga virus bocor saat penelitian. Zeng mengulangi sikap Cina bahwa sejumlah data memang tidak bisa dibagi sepenuhnya karena bersifat rahasia.

“Kami berharap WHO akan sungguh-sungguh meninjau pertimbangan dan saran dari para ahli Cina dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal-usul Covid-19 ini semata untuk alasan ilmiah, dan mengenyahkan campur tangan politis,” kata Zeng. Menurut dia, Cina menentang penelitian yang dipolitisasi.

Awal Juli ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, penelitian asal-usul pandemi Covid-19 di Cina terhalang oleh kurangnya data mentah. Data itu terutama terkait pada hari-hari awal penyebaran penyakit.

Konferensi pers tersebut dihadiri Zeng dan para petinggi dan ahli Cina. Mereka mendesak WHO untuk memperluas penelusuran ke negara lain selain Cina.

“Kami percaya, kebocoran laboratorium amat tidak mungkin dan tidak perlu mengeluarkan tenaga serta upaya lebih banyak untuk soal seperti ini,” kata Liang Wannian, ketua tim ahli dari pihak Cina saat melakukan penelitian tahap pertama bersama WHO.  

Namun, dalam konferensi pers, Liang tidak menampik sepenuhnya tentang hipotesis kebocoran laboratorium. Ia hanya meminta jika memang ada bukti, investigasi juga harus dilakukan untuk membuktikan kemungkinan kebocoran laboratorium di negara lain.

Salah satu sumber yang menumbuhkan teori kebocoran laboratorium berasal dari langkah laboratorium Wuhan Institute of Virology's (WIV). Laboratorium tersebut menghapus unggahan daring sekuen gen dan database sampel pada 2019.

photo
Seorang pekerja mengenakan pakaian Hazmat di pasar ikan yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1). - ((STR/Reuters))

Profesor Yuan Zhiming dari WIV mengatakan, penghapusan itu dilakukan karena data itu hanya dibagikan di dalam Cina. Direktur National Biosafety Laboratory ini mengatakan, alasannya adalah karena khawatir terjadi serangan siber.

Asal-usul Covid-19 tetap menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Kasus itu pertama kali muncul di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Virus korona diyakini berasal dari hewan yang dijual di pasar kota tersebut lalu berpindah ke manusia

Pada Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan stafnya untuk mencari jawaban atas asal-usul virus tersebut. Badan-badan intelijen AS bahkan tidak menghapus teori bahwa Covid-19 adalah akibat kecelakaan laboratorium di Cina.

Penelusuran asal-usul Covid-19 ini telah menjadi isu diplomatik yang mengganggu hubungan Cina dan AS beserta sejumlah sekutunya. AS dan sejumlah negara menyatakan, Cina tidak transparan tentang apa yang terjadi pada hari-hari awal pandemi.

Sebaliknya, Cina menuding pihak lain ingin menyalahkan Cina atas pandemi. Cina juga menyebut, para penuduh telah memolitisasi isu yang seharusnya diserahkan kepada para ilmuwan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat