Ilustrasi petugas memperbaiki pipa saluran air bersih PDAM Kota Bogor | IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO

Bodetabek

Perbaikan Pipa PDAM Kota Bogor Belum Selesai

Pipa milik PDAM Tirta Pakuan rusak akibat proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi.

BOGOR --  Pipa transmisi air baku 1.000 milimeter (mm) milik Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor rusak akibat proyek jalur ganda (double track) Bogor-Sukabumi pada Ahad (18/7). Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, mengeklaim, perbaikan pipa di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng bisa selesai pada Selasa (20/7) sore WIB.

“Ya, kami rencanakan sore, bisa finishing dan besok (Rabu) akan digarap ke daerah kecil pengaliran airnya, saat ini pipa besar sudah mengalir,” kata Rino di lokasi perbaikan pipa di Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Pipa yang mengairi puluhan ribu pelanggan, patah terkena ekskavator pembangunan proyek jalur ganda. Rino memperkirakan, normalisasi aliran air ke rumah warga membutuhkan waktu sampai dua hari ke depan. “Prediksi kami satu sampai dua hari ke depan normal,” kata Rino.

Dia menjelaskan, perbaikan semulai ditargetkan selesai pada Selasa dini hari WIB. Namun, petugas di lapangan terkendala hujan deras dan ada bagian pipa yang harus dipotong. Sehingga, sampai Selasa siang, perbaikan terus berjalan. Meski begitu, kata Rino, air sudah mengalir ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dekeng sekitar pukul 07.00 WIB.

“Semua sudah kami siapkan dalam hal perbaikan, tapi namanya rencana pasti ada kendala,” jelasnya.

Rino mengakui, rusaknya pipa transmisi air baku 1.000 mm membuat lumpuh sistem pengairan di Kota Bogor. Tercatat sekitar 70 ribu warga yang di enam kecamatan se-Kota Bogor, tidak bisa menikmati layanan air bersih selama tiga hari.

Sebagai gantinya, kata dia, Perumda Tirta Pakuan telah mengerahkan 27 mobil tangki berisi air bersih untuk mendatangi permukiman warga. Dengan kapasitas masing-masing empat sampai lima meter kubik, sambung dia, puluhan tangki tersebut langsung diserbu warga. Hanya saja, bantuan air belum bisa melayani semua kebutuhan masyarakat.

Rino juga mencatat, masih ada 400 meter pipa yang rawan terdampak proyek jalur ganda. Sebagai antisipasi, pihaknya berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana untuk dilakukan penguatan agar pipa tidak lagi patah terimbas pekerjaan di sekitar proyek.

Menurut Rino, secara total ada 1,6 kilometer pipa Perumda Tirta Pakuan yang bersinggungan dengan proyek jalur ganda. Dia juga memikirkan kompensasi bagi 70 ribu pelanggan yang terdampak, yang harus ditanggung kontraktor proyek jalur ganda.

"Kami saat ini masih berpikir untuk berhitung penggantian dari pihak kontraktor pelaksana double track. Kami nanti berhitung berapa jumlah //effort// yang dikeluarkan dan berapa jumlah air dikeluarkan,” ucap Rino.

Asisten Manajer Humas Perumda Tirta Pakuan Bogor, Dewi Puspitasari, menjelaskan, kebocoran pipa air baku tersebut menyebabkan pengolahan air di IPA Dekeng terganggu hingga produksi air bersih disetop sementara. Hal itu berdampak pada pelayanan air bersih sebagian Kecamatan Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Barat, dan Tanah Sareal, menjadi terganggu.

Seorang pelanggan Perumda Tirta Pakuan, Chris Dale (35 tahun), mengaku, air bersih masih belum mengalir di rumahnya di kawasan Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Karena itu, ia memilih membawa kedua putrinya yang masih balita ke rumah orang tuanya di Kabupaten Bogor, untuk bisa mandi lebih leluasa.

“Mau bawa anak-anak ke rumah ortu. Di sini habis pisan. Lumayan ribet kalau ada anak-anak, tapi air habis mah,” ujar Chris.

Evaluasi

Selain menyebabkan kerusakan pipa transmisi air milik Perumda Tirta Pakuan, proyek jalur ganda Bogor-Sukabumi, sebelumnya juga menyebabkan longsor di Jalan Raden Saleh, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan atau di KM 2+225 dan di Kelurahan Batutulis KM 3+300 pada April 2021.

Kemudian, pada awal Juni lalu, alat berat milik kontraktor proyek terguling dan hampir menimpa rumah warga sekitar di kawasan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pun meminta kontraktor proyek pembangunan jalur ganda untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan. Tujuannya agar kasus kecelakaan kerja tidak terulang kembali.

“Saya tadi minta agar seluruh kegiatan double track mengevaluasi ini, mengantisipasi agar tidak terjadi lagi. Karena ini kan pekerjaannya beririsan dengan pipa PDAM yang sangat panjang,” kata Bima.

Dia tidak ingin lagi mendengar ada masalah di lokasi pembangunan jalur ganda. Bima ingin agar kasus pipa retak dan patah menjadi insiden yang terakhir kalinya. “Jadi, lebih berhati-hati lagi ke depannya,” ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat