Susy Susanti | Film Susi Susanti/Instagram

Geni

Perjuangan Hidup Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Sebelum masuk ke PB Jaya Raya, nama Susy Susanti tertukar dengan nama pemain lain.

Melalui olahraga bulu tangkis, Susy Susanti mengharumkan nama Indonesia. Jasa besar nya itu diangkat dalam film berjudul Susi Susanti- Love All.


Beberapa waktu lalu, rumah produksi Time International Films bekerja sama dengan Damn I Love Indonesia Movies, Oreima Films, East West Synergy, dan Melon Indonesia meluncurkan trailer film. Dalam cuplikan itu, film yang akan tayang pada 24 Oktober 2019 menampilkan semangat nasionalisme melalui penampilan Susy Susanti di ajang pertandingan internasional.


Terlihat pula bagai mana Susy melewati perjalanan dari atlet remaja yang sukses sampai menjadi atlet senior yang harus memikirkan nasib keluarga dan bangsanya. Di sini juga diceritakan saat Susy berlaga di Olimpiade Barcelona pada 1992 dan Piala Thomas Uber 1998.


Menurut produser film Daniel Mananta, memproduksi film Susi Susanti-Love All adalah keinginannya sejak delapan tahun lalu. Dia sempat berbincang dengan Susy di suatu acara.


Susy sempat menceritakan pengalamannya mengikuti turnamen Piala Thomas Uber . Saat mendengarnya, Daniel sempat merinding. "Saat itu saya kayak bilang sama Ci Susy, 'Aduh Ci Susy kalau bisa kita bikin filmnya'. Ternyata kejadian," kata Daniel saat acara peluncuran trailer film Susi Susanti-Love for All di Metropole XXI, Jakarta, beberapa waktu lalu.


Peraih medali emas di Olimpiade Barcelona ini memiliki nama lengkap Lucia Francisca Susy Susanti.Nama Susy memiliki ejaan dengan huruf y.


Ada penyesuaian ejaan nama di dalam film ini. Sebab, Susy Susanti memiliki nama panggung Susi Susanti dengan menggunakan huruf i. Menurut Daniel, ada cerita menarik di balik nama panggung Susi Susanti.

photo
Film Susi Susanti/Instagram


Sebelum masuk ke PB Jaya Raya, nama Susy Susanti tertukar dengan nama pemain lain, yakni Susi Lubis di pertandingan. Susi Lubis menggunakan huruf i.


"Susi Lubis itu telat datangnya. Jadi, akhirnya Susy (Susanti) ini yang main. Gara-gara itu justru masuk ke PB Jaya Raya. Sampai hari ini ya nama panggungnya (menjadi) Susi," ujarnya.


Produser lainnya, Reza Hidayat, menjelaskan, saat riset, nama yang tercatat di Museum Olimpiade adalah Susi Susanti. "Jadi, harapan besar kami memang film ini kan mempunyai dampak internasional. Jadi, pada akhirnya kami minta izin karena memang tercatat internasional pakai i di Museum Olimpiade," ujar Reza.


Susy yang hadir pun membenarkan ejaan nama aslinya menggunakan huruf y. Dia mengakui, dari awal sudah menyampaikan keluhan pada Daniel terkait namanya.


"Daniel, nama saya pakai y loh, orang masih mempertanyakan pakai i atau y, ya sudah pakai i saja yang memang lebih gampang diucapkan," kata Susy.


Penulis Syarika Bralini mengungkapkan, makna love all yang menjadi judul film. Pertama, love for all mewakili tema cinta, baik itu cinta pada keluarga, olahraga, maupun negara.Kedua, love alldalam pertandingan bulu tangkis diartikan sebagai skor 0-0. "Mungkin itu metafora juga bagaimana ketika mulai bertanding harus melepas semuanya. Jadi, tidak ada tekanan," kata Syarika.Film Susi Susanti-Love Allmenampilkan Laura Basuki yang berperan sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko yang memainkan karakter Alan Budikusuma. Selain itu, film juga diramaikan oleh Lukman Sardi, Farhan, Chew Kin Wah, Kelly Tandiono, Rafael Tan, Nathaniel Sulistyo, Jenny Zhang, Iszur Muchtar, Dayu Wijanto, dan Delon. Ada pula pendatang baru, Moira Tabina Zayn yang akan memerankan Susi Susanti pada masa kecil.


Bagi Dion dan Laura, ini merupakan kali ketiga mereka terlibat dalam film yang sama. Sebelumnya, mereka bermain bersama di film Haji Backpacker dan Love and Faith.


Laura dan Dion telah mengenal satu sama lain cukup lama sehingga mereka tidak canggung lagi ketika beradegan mesra di Susi Susanti-Love All. "Ketika mengambil sebuah peran dan syuting di lokasi, sebenarnya semua yang kita punya di luar lokasi itu enggak boleh dibawa ke lokasi syuting," kata Laura. (ed: qommarria rostanti)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat