Ilustrasi hidangan daging kambing yang disajikan pada Idul Adha | Prayogi/Republika

Kuliner

Sajian Lebaran Daging kambing tak Bersantan

 Daging kambing bisa diolah menjadi apa saja dan bisa dimasak dengan cara yang praktis. 

OLEH UMI NUR FADHILAH

Perayaan Idul Adha identik dengan hidangan serbadaging, baik itu kambing, sapi, maupun ayam. Hanya, Idul Adha atau sering diistilahkan sebagai Lebaran Haji itu erat kaitannya dengan hewan kurban berupa kambing dan sapi. Lebih khas lagi dari Lebaran ini memang lebih banyak pada daging kambing. 

Meskipun hanya di rumah dengan situasi pengatatan pembatasan sosial, Chef Vindex Tengker memastikan siapa pun bisa menikmati olahan daging yang nikmat di rumah. “Kita kan mendekati Idul Adha, pasti banyak ketemu bahan olahan daging, ada sapi maupun kambing,” kata Chef Vindex, Selasa (13/7).

Untuk daging kambing, dia mengatakan, orang-orang terkadang memiliki masalah dengan baunya yang kurang sedap, prengus, dan kuat. Sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan jeruk nipis atau asam. Sedangkan untuk sajiannya, memang umumnya dimasak dengan santan. Padahal, sebenarnya banyak pula pilihan untuk mengolah daging tanpa santan untuk Lebaran.

Chef Yuda Bustara juga mengatakan, daging, terutama daging kambing, bisa diolah menjadi apa saja, misalnya, kambing guling dan sate. “Yang santan-santan kadang bosan. Kita bisa masak sesuatu yang gampang, misalnya, kambing bakar ala Kairo, makanan Arab, gampang,” kata dia saat dihubungi secara terpisah.

Mengolah daging kambing, Vindex menjelaskan, sama saja halnya dengan daging sapi. Untuk memotong dagingnya disarankan untuk melawan alur serat agar memudahkan kita untuk mengunyahnya. Selain itu, jika dagingnya masih ada darah, tidak perlu dicuci. Jadi, kata dia, cukup dilap saja menggunakan paper towel. Apabila ada tulangnya, Vindex memilihnya direbus untuk sop dengan membuang air rebusan pertamanya. 

Pilihan Vindex untuk olahan daging kambing adalah tumis pedas yang simpel dan praktis. “Rasanya pedas, buatnya gampang dan mudah. Ini bisa dicoba di rumah masing-masing.” 

Caranya memang simpel, yaitu dengan memotong tipis daging kambing muda. Irisan tipis itu ditujukan agar dagingnya cepat matang. Perasan air jeruk nipis dicampurkan pada potongan daging dan didiamkan sejenak, lalu sisihkan. Untuk bumbunya adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar bubuk, kemiri, lengkuas, dan kunyit dihaluskan. Bumbu kemudian ditumis sampai harum dan masukkan daging kambing. Tambahkan sereh, cabai, dan daun salam.

Setelah itu, dia menambahkan, masukkan irisan tomat, air asam, gula merah, garam, dan merica putih bubuk. Masak hingga dua sampai tiga menit. Tambahkan air sedikit dan masukkan daun bawang, lalu aduk rata dan angkat. Hidangkan masakan dengan bawang goreng dan nasi hangat. 

Sementara, Yuda memberikan resepnya untuk olahan daging kambing bakar. Caranya dengan memarinasi daging kambing yang sudah ditusuk-tusuk garpu dengan bumbu perendam. Bumbu marinasinya terdiri dari kecap manis, bawang putih, merica bubuk, garam, ketumbar, jahe halus, dan air mentega. Marinasi ini bisa mengurangi aroma menyengat dari daging kambing. 

Keluarkan daging kambing dari kulkas setelah dimarinasi selama 30 sampai 40 menit. Masak kambing di panci presto atau panci ungkep selama 30 menit atau sampai daging empuk. Setelah matang, angkat dan olesi daging kambing dengan sisa bumbu perendam. Oven selama 15 menit dengan suhu 170 sampai 200 derajat Celsius hingga berwarna kecokelatan.

Setelah matang, kata Yuda, sajikan daging kambing bakar dengan nasi kebuli, nasi putih, atau nasi basmati. Tambahkan sambal kecap, yang terdiri dari irisan halus bawang merah, cabai rawit, kecap manis secukupnya, dan air jeruk limau. “Kambingnya bisa diganti daging apa saja, seperti daging sapi, domba. Cukup mudah dan praktis,” ujar Yuda.

photo
 Daging kambing bisa diolah menjadi apa saja dan bisa dimasak dengan cara yang praktis.  - (Chevangin Photography/Pexels)

Menghapus bau prengus

Saat Idul Adha, Anda biasanya mendapat daging, baik sapi, kerbau, kambing, atau domba. Jika dalam jumlah banyak, Anda bisa membagi dan menyimpannya di kemasan dan dimasukkan ke dalam di freezer. Dengan cara itu, Anda bisa memasaknya secara berkala dalam waktu tiga bulan hingga satu tahun.

Jika harus dimasak sekaligus, Chef Lucky Andreono menyarankan untuk memasak bahan dengan daya tahan simpan yang lama, misalnya, rendang. Masakan daging lainnya yang mudah, misalnya, sate maranggi, teriyaki, dan yakiniku atau kudapan lain. 

Untuk masakan lebih simpel atau tanpa banyak bumbu, dia menyarankan untuk membuat masakan khas Banten, yaitu rabeg. “Itu sop daging (ada jeroan kambing) dimasak pakai bumbu, seperti tomat, garam, merica, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis. Mirip soto, tanpa pakai kunyit,” kata Lucky kepada Republika, Selasa (13/7).

photo
Saat Idul Adha, Anda biasanya mendapat daging, baik sapi, kerbau, kambing, atau domba. - (Pixabay)

Daging kambing memang khas dengan bau prengusnya. Namun, banyak orang yang tak menyukai bau seperti itu. Untuk mengilangkan bau prengus dan mengolah daging kambing, kata Lucky, tak sulit. “Tip, daging kambing itu biasanya jangan dicuci mentahnya, kecuali dicuci pakai kemasan,” ujar dia.

Untuk menghilangkan bau prengus, dia menyarankan untuk membuang lemak daging sebelum mengolahnya. Bagian yang dekat dengan kulit ini adalah yang bau. Selain itu, Anda juga bisa mengolesi garam atau mengoles parutan nanas. Tak hanya menghilangkan bau, parutan nanas dicampur pepaya juga bisa membuat daging empuk. Bisa juga menggunakan perasan jeruk nipis.

Lucky mengatakan merebus daging kambing dengan lobak juga bisa menghilangkan aroma tidak sedap. Kemudian, mencampurkan 50 gram cuka dengan 1 kg daging, dan direbus selama 30 menit hingga mendidih juga efektif menghilangkan bau.

Memarinasi satu hingga dua jam daging kambing dengan rempah-rempah yang memiliki aroma tajam juga ampuh menghilangkan bau. Dia mencontohkan rempah-rempah, seperti jahe, sereh, atau bunga lawang segar. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat