
Nasional
Menkes: Dosis Ketiga Bagi Nakes Pekan Ini
Para nakes terus berguguran di tengah lonjakan kasus Covid-19.
JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) akan dimulai pekan ini. Pemberian dosis ketiga dinilai penting untuk memproteksi para nakes dari penularan dalam menghadapi gelombang lonjakan kasus Covid-19.
“Kita sudah mengeluarkan policy (kebijakan) bahwa rencananya mulai pekan ini kita akan memberikan suntikan ketiga booster, tapi ini hanya untuk para nakes,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).
Menkes belum menyebutkan secara pasti tanggal dimulainya pemberian dosis ketiga bagi para nakes ini. Namun, dosis ketiga bagi nakes dipastikan akan menggunakan vaksin Moderna. Vaksin buatan perusahaan di Amerika Serikat ini diketahui telah tiba tiga juta dosis beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Budi memaparkan sejumlah seknario untuk memenuhi kebutuhan perawat dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan akhir-akhir ini. Jumlah perawat yang dibutuhkan saat ini mencapai sekitar 16-20 ribu perawat tambahan di tujuh provinsi, yakni Bali, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Kita sudah petakan kira-kira perawat yang sudah lulus uji kompetensi yang sudah selesai sekolah tapi belum lulus uji kompetensi dan di tingkat akhir ada sekitar 19 ribuan,” ujar dia. Budi mengaku sudah berbicara dengan Kemendikbud Ristek terkait ini.
Di tengah kasus Covid-19 yang terus melonjak setiap hari, para nakes terus berguguran. Seorang dokter di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, Joko Ferdianto (51 tahun), pada Selasa (13/7) dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Dokter Joko sehari-hari bertugas di puskesmas di Belitung.
Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung, Hendra, mengatakan, sebelumnya pasien sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama lima hari tapi kondisinya terus memburuk. “Beliau juga melakukan vaksinasi Covid-19 dan penelusuran terhadap pasien-pasien Covid-19,” ujar dia.
Seorang nakes yang bertugas di RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, juga dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19. Direktur RSUD Curup, Samiri, mengatakan, nakes yang meninggal adalah seorang perempuan berumur 35 tahun yang kesehariannya bertugas sebagai kepala ruang anak RSUD Curup.
Almarhumah diketahui sedang hamil anak keempat dengan usia kehamilan 37 pekan. “Selama ini bertugas sebagai kepala ruang anak, bukan petugas yang menangani pasien Covid-19,” ujar Samiri.
Seorang nakes yang bekerja Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, Jawa Tengah, juga diketahui meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Nakes bernama Risma Dwi Annisa (25) itu meninggal bersama janin yang dikandungnya. CEO PMI Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan, sudah dua anggota nakes PMI Surakarta yang meninggal karena Covid-19.
Di Cianjur, Jawa Barat, seorang dokter meninggal dunia karena positif Covid-19. Meninggalnya dokter umum yang bertugas di klinik swasta tersebut menambah catatan tenaga medis yang meninggal selama pandemi.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, jumlah tenaga medis yang meninggal karena Covid-19 menjadi tiga orang, dua di antaranya merupakan perawat. “Saat ini masih banyak tenaga medis yang menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus, harapan kami mereka dapat sembuh seperti semula dan kembali beraktivitas seperti semula,” kata dia.
Insentif Nakes Diperpanjang
Pemerintah akan memperpanjang pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) sampai akhir 2021. Adapun alokasi anggaran insentif dimasukkan dalam dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021.
“Tadinya kita putuskan nakes akan selesai akhir Juni lalu, kita perpanjang sampai akhir tahun ini maka ini termasuk anggaran PEN,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR secara virtual, Selasa (13/7).
Sri Mulyani mengatakan, insentif nakes masuk pos anggaran kesehatan sebesar Rp 193,93 triliun. Angka ini meningkat dari sebelumnya, yakni Rp 185,98 triliun. Adapun anggaran kesehatan digunakan biaya perawatan untuk 236.340 pasien.
Selain itu, lanjut Menkeu, anggaran kesehatan juga untuk insentif nakes, santunan kematian, dan pembelian berbagai obat dan APD. “Anggaran Rp 193 triliun juga dipakai pengadaan 53,9 juta dosis vaksin,” ujar dia.
Per 9 Juli 2021, realisasi pembayaran insentif nakes sebesar Rp 2,9 triliun kepada 375 ribu nakes. Sedangkan santunan kematian sebesar Rp 49,8 miliar kepada 166 nakes yang gugur.
Adapun pembayaran tunggakan insentif nakes pada 2020, Menkeu menyebut telah menyelesaikan pembayaran tagihan sebesar Rp 4,65 triliun. Pemerintah telah membayar lagi tunggakan insentif tahap selanjutnya sebesar Rp 1,42 triliun.
Total pembayaran ini baru sebagian dari Rp 1,47 triliun atau belum 100 persen. Sisanya, belum dibayarkan karena menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Mengenai pembayaran insentif nakes di daerah, pihaknya telah menyalurkan Rp 3,28 triliun tahun anggaran 2020 dari total tunggakan Rp 4,17 triliun. “Sisanya masih dalam proses akselerasi pembayaran insentif nakes daerah melalui DAU (dana alokasi umum) dan DBH (dana bagi hasil) yang sebesar Rp 8,15 triliun dari transfer yang kami berikan ke daerah,” ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.