Dita Prisianti Agusta: Jadi Ibu Ratusan Kucing Telantar | Istimewa

Uswah

Jadi Ibu Ratusan Kucing Telantar

Hingga saat ini, terdapat 500 kucing lebih yang ditampung di Rumah Kucing Parung.

OLEH IMAS DAMAYANTI

 

 

Meski merupakan hewan kesayangan Rasulullah SAW, kucing belum sepenuhnya mendapat perhatian. Banyak kucing telantar yang hidup di sekitar lingkungan berada dalam kondisi mengenaskan.

Mereka kerap hidup dalam lapar. Tidak jarang yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Melihat kondisi tersebut, Dita Prisianti Agusta (46 tahun) merasa terpanggil untuk menampung kucing-kucing tersebut. 

Dita yang memang sejak awal memiliki kepedulian tinggi terhadap hewan merasa terpanggil untuk merawat kucing-kucing telantar di sekitaran Parung, Bogor, Jawa Barat. Melalui Rumah Kucing Parung (RKP), Dita menyediakan tempat tinggal dan makanan yang layak bagi kucing-kucing tersebut.

Hingga saat ini, terdapat 500 kucing lebih yang ditampung di RKP.“Saat ini sudah ada sekitar 500 lebih kucing yang kami tampung dengan luas lahan yang kami miliki seluas 700 meter,” kata Dita saat dihubungi Republika, Selasa (6/7).

Perjalanan Dita dengan Rumah Kucing Parung tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum memulai RKP,  Dita dan suami memang menyukai binatang. Mereka memelihara kucing-kucing pribadi hingga berjumlah 30 ekor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumah Kucing Parung (rumahkucingparung)

Minimnya lahan menjadikan Dita sulit menampung kucing-kucing itu. Dia menyadari, tanpa lahan dan rumah yang cukup, tak mungkin baginya untuk menampung lagi kucing-kucing telantar lainnya.

Bak gayung bersambut, suami Dita pun mendapatkan sejumlah rezeki. Mereka membeli sejumlah lahan yang dapat difungsikan untuk merawat kucing-kucing telantar. Dari sana, Dita berinisiatif untuk mengajak masyarakat luas untuk ikut serta memberikan kepeduliannya terhadap kucing-kucing tersebut. 

“Kita nggak bisa nutup mata, banyak kucing yang butuh rumah. Akhirnya pada 2014 saya dirikan Rumah Kucing Parung. Alhamdulillah pada 2015 orang-orang mulai kenal dan mulai banyak yang ikut peduli (terhadap kucing),” kata Dita.

Meski jumlah kucing yang dirawat telah cukup banyak, Dita mengungkapkan, RKP masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya berlaku baik terhadap binatang.

Dia menceritakan kondisi kucing telantar kerap dalam keadaan bergizi buruk. Hal ini disebabkan minimnya kesadaran, kepedulian, dan edukasi masyarakat yang matang mengenai binatang.

“Bayangkan, bahkan hingga saat ini masih ada perumahan yang melarang binatang masuk tertutup. Ada juga kelompok masyarakat yang menendang ditendang, memukul, menganiaya, dan kucing sampai mengais-ngais makanan di tempat sampah. Sampai sebegitu egoisnya manusia,” kata Dita.

Untuk itu dia menceritakan apabila ia pergi keluar rumah dan bertemu kucing-kucing sehat dan cantik, ia tak berminat mengambilnya. Justru, kata Dita, apabila menemukan kucing yang kurang sehat dan telantar, Dita mengambil dan mengamankannya terlebih dahulu. “Untuk makan, insya Allah mereka nggak kelaparan bersama saya,” ujar dia.

Keluarga yang mencintai hewan

Bagi Dita dan keluarga, memelihara binatang adalah hal yang sangat dekat dalam keseharian. Selain memelihara kucing, dia dan keluarganya juga memelihara monyet, burung, serta ikan. Bagi Dita, manusia dan hewan adalah sama-sama makhluk Allah SWT yang layak untuk hidup di bumi.

“Manusia memang derajatnya lebih tinggi, justru karena lebih tinggi (derajatnya) dari hewan, manusia harus ngayom. Bukan justru jadi penyiksa hewan,” kata Dita.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

PROFIL

Nama lengkap: Dita Prisianti Agusta

Tempat, tanggal, lahir: Jakarta, 10 Agustus 1974

Riwayat aktivitas: Penyelamat hewan telantar

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat