Kei Nishikori | AP/Michel Euler

Olahraga

Kei Nishikori Bukukan 100 Kemenangan

Kei Nishikori melakukan servis dengan baik disertai pengembalian sempurna yang menjadi kunci kemenangannya.

LONDON — Petenis asal Jepang, Kei Nishikori, membukukan prestasi pentingnya saat tampil dalam turnamen Wimbledon. Kemenangannya dari petenis Australia, Alexei Popyrin, dengan skor 6-4, 6-4, dan 6-4, menjadikan Nishikori sebagai petenis aktif ke-12 yang memperoleh 100 kemenangan dalam pertandingan di tingkat Grand Slam.

Kemenangan yang diraih pada Kamis (1/7) dini hari WIB itu membawa Nishikori melaju ke putaran kedua di Grand Slam lapangan rumput Wimbledon.

"Saya memulai dengan sangat baik. Saya pikir pada set pertama sedikit goyah, tetapi pada set kedua dan ketiga saya memainkan poin solid yang sangat bagus," kata Nishikori soal pertandingannya.

Nishikori melakukan servis dengan baik disertai pengembalian sempurna yang menjadi kunci kemenangannya. Ia juga mematahkan satu gim dalam setiap set. Mantan peringkat empat ATP itu mencetak 30 kemenangan dan mematahkan servis Popyrin tiga kali dalam pertandingan yang berlangsung kurang dari dua jam.

Pada babak 64 besar, Nishikori akan menghadapi Jordan Thompson yang maju ke babak kedua setelah mengalahkan unggulan ke-12, Casper Ruud, 7-6(6), 7-6(3), 2-6, 2-6, dan 6-2 pada hari yang sama.

Dari nomor putra lainnya, Andy Murray tampak kecewa dan kelelahan saat menghadapi perlawanan sengit petenis kualifikasi asal Jerman, Oscar Otte. Murray harus berjuang keras untuk meraih kemenangan 6-3, 4-6, 4-6, 6-4, dan 6-2.

Sebelum hari itu, Murray sebenarnya tak pernah kalah dalam pertandingan Grand Slam dari pemain berperingkat rendah seperti Otte (151). Dan, Murray pun belum pernah kalah sebelum babak ketiga di lapangan All England Club.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kei Nishikori (keinishikori)

Lapangan licin

Pada turnamen ini, sejumlah petenis sempat mengeluhkan lapangan rumput yang licin. Meski Centre Court dilengkapi fasilitas atap yang bisa terbuka dan tertutup, kondisi hujan yang mengguyur London membuat rumput menjadi basah dan memengaruhi jalannya pertandingan.

Selain Serena Williams yang harus rela angkat koper lebih awal dan mengakhiri petualangannya di Wimbledon tahun ini, Roger Federer juga menyampaikan keluhan terkait licinnya lapangan.

"Saya merasa lapangan lebih licin. Saya tidak tahu apakah hanya saya yang merasakannya. Kami harus ekstrahati-hati di sana. Jika terlalu semangat dalam waktu yang salah, bisa-bisa kami terjatuh," ujar Federer.

Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, pun menyindir kondisi lapangan Centre Court. Ia mengiyakan pendapat petenis lain yang menyebut arena terlalu licin untuk dipakai bertanding.

"Saya kira bisa terhubung dengan baik dengan rumput," katanya sambil tertawa, dikutip AP News, Kamis (1/7). "Saya tidak ingat bisa jatuh sebanyak ini setelah dua pertandingan di Wimbledon."

Kendati demikian, penyelenggara Wimbledon berkilah kondisi lapangan yang dianggap licin merupakan hal alami. Mereka mengaku sudah mengecek setiap sudut arena dan menyatakan semua aspek layak dipakai.

"Setiap lapangan rumput sudah diperiksa oleh pengawas Grand Slam, wasit, dan panitia di lapangan. Mereka puas dengan kondisi lapangan," bunyi pernyataan resmi penyelenggara Wimbledon, seperti dilansir FOX News, Kamis.

Penyelenggara beralasan kondisi cuaca dalam dua hari pertama sangat memengaruhi kondisi arena karena curah hujan tercatat paling tinggi dalam 10 tahun terakhir. Untuk itu, panitia memutuskan menutup atap lapangan.

photo
Kei Nishikori. - (AP/Michel Euler)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat