Tangkapan layar Presiden Joko Widodo saat meluncurkan Tadex, di Jakarta, Selasa (29/6/2021). Kehadiran Tadex menjadi lompatan baru ekosistem digital yang lebih baik. | istimewa

Kabar Utama

Ekosistem Digital Tanah Air Diluncurkan

Kehadiran Tadex menjadi lompatan baru ekosistem digital yang lebih baik.

JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) bersama Dewan Pers dan Task Force Media Sustainability meluncurkan Tanah Air Digital Exchange (Tadex) di Jakarta, Selasa (29/6). Ekosistem tersebut diharapkan dapat memberi angin segar kepada perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Presiden Joko Widodo menyatakan, kehadiran Tadex menjadi momentum penting untuk menciptakan lompatan baru dan ekosistem digital yang lebih baik sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Karya anak bangsa ini harus kita dukung dan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif, membangun periklanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik,” ujar Presiden dalam sambutannya secara virtual pada acara peluncuran Tadex di Jakarta, Selasa.

Jokowi yakin kehadiran Tadex akan memberikan suasana baru karena menawarkan model bisnis periklanan digital berkelanjutan, membuka berbagai peluang baru yang bermanfaat bagi pengiklan, penerbit, maupun pemasar, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Untuk merebut peluang di era disrupsi, kita harus mampu menciptakan solusi inovatif dengan mengembangkan spirit semangat digitalpreneur untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air,” ucap Jokowi.

Presiden juga menargetkan pada 2025 nanti Indonesia mampu menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital Asia. Dengan begitu, ekonomi digital Indonesia pada 2030 dapat berkontribusi hingga 18 persen dari PDB.

Saat ini, lanjutnya, kontribusi ekonomi digital terhadap PDB tercatat masih relatif kecil, yakni baru sekitar 4 persen dari PDB Indonesia. “Ini artinya kita harus berlari lebih cepat lagi sehingga tahun 2025 kita bisa menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital Asia dan di tahun 2030 ekonomi digital Indonesia bisa berkontribusi 18 persen dari PDB Indonesia,” kata Presiden.

Selama ini, ekosistem digital di Indonesia, terutama yang terkait dengan media massa, terikat dengan mekanisme iklan yang dijalankan perusahaan perambah dan media sosial asing. Konten-konten media yang ditampilkan di rupa-rupa media sosial juga tak memberikan imbas finansial yang signifikan bagi media penghasil konten.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, Telkom Group berharap kehadiran Tadex dapat bermanfaat bagi industri media sebagai publisher, pemilik merek, serta seluruh pihak lain yang terkait dengan ekosistem digital tersebut.

photo
Tangkapan layar Menteri BUMN Erick Thohir saat meluncurkan Tadex di Jakarta, Selasa (29/6/2021) - (istimewa)

"Tadex ini akan menjadi wadah bagi media-media terverifikasi sehingga dapat menjadi salah satu dorongan atau upaya yang kita lakukan untuk menyehatkan dan meningkatkan ekosistem digital di Indonesia, khususnya di bidang periklanan," ujar Fajrin saat peluncuran Tadex.

Fajrin menyebut digital advertising atau periklanan digital sebagai salah satu industri digital terbesar saat ini di dunia, dibandingkan dengan industri digital lainnya. Kata Fajrin, Telkom Group sejak beberapa tahun lalu telah berencana melakukan ekspansi bisnis, salah satunya di bidang platform digital.

Dalam ekspansi bisnis tersebut, ucap Fajrin, Telkom Group mengembangkan platform-platform berbasis digital, seperti digital advertising. Fajrin menyebut Tadex sebagai salah satu bentuk digital advertising yang perusahaan kembangkan karena terdapat potensi besar di industri tersebut.

"Meski baru diluncurkan, saya yakin dalam beberapa waktu ke depan secara bisnis Tadex akan jadi hal yang win-win bagi Telkom Group, dalam arti platform digital advertising dapat menghasilkan value yang besar bagi bersama dan juga Telkom Group," ucap Fajrin.

Hal ini, lanjut Fajrin, sejalan dengan tren periklanan saat ini yang bersaing menghadirkan ragam konten menarik. Fajrin mengatakan, industri digital dan masyarakat dihadapkan dengan melimpahnya informasi. Dengan demikian, hal ini menjadi tantangan bagi industri dalam menghadirkan konten yang mampu menarik minat konsumen.

"Salah satu tren yang kita lihat, iklan dengan bentuk gambar atau video harus benar-benar eye catching (menarik perhatian dalam waktu singkat). Kalau kita terlalu fokus banyak teks, orang malas," ungkap Fajrin.

Fajrin menambahkan, upaya menarik masyarakat dengan iklan juga tidak mengabaikan kualitas dari iklan tersebut. "Jangan sampai juga hanya clickbait yang tidak bermanfaat. Jadi, tantangannya bagaimana kita menyeimbangkan antara menarik perhatian tapi tetap bermanfaat," kata Fajrin.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, peluncuran Tadex sebagai momen bersejarah bagi ekosistem industri media dan periklanan digital. Kementerian BUMN, ucap Erick, mendukung penuh platform kolaborasi Dewan Pers, Task Force Media Sustainability, bersama Telkom Group tersebut.

"Platform ini merupakan premium publisher programmatic pertama karya anak bangsa yang tidak kalah dengan Google Apps. Dari Indonesia untuk Indonesia. Selamat atas peluncuran Tadex. Insya Allah, dengan ridha Allah SWT, ekosistem periklanan Indonesia bangkit," ujar Erick saat peluncuran Tadex bertajuk "Melaju Bersama Untuk Ekosistem Digital Indonesia" di Jakarta, Selasa (29/6).

Erick mengapresiasi dedikasi dan ketangguhan  industri media dan periklanan selama masa pandemi yang sangat menantang saat ini. Erick optimistis kebutuhan beriklan tidak akan hilang meski kelemahan konsumsi dan tantangan ekonomi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Erick menilai hanya ada pergeseran kebutuhan periklanan secara platform, yakni beriklan dengan digitalisasi. Menurut Erick, periklanan memegang peranan penting dalam menjaga kesadaran brand atau produk bagi persepsi konsumen.

Ia menegaskan komitmennya dalam mempromosikan produk BUMN dengan beriklan meski 90 persen BUMN juga terdampak pandemi. "Kami tetap berkomitmen dalam mempromosikan produk dan lain-lainnya dengan beriklan, dan sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa kita harus punya komitmen dan mengutamakan kepada media-media lokal dan agency lokal," kata Erick.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat