Membangun masyarakat yang sadar dan paham zakat merupakan motivasi utama Salmiah. | Istimewa

Uswah

Salmiah Ajak Warga Pelosok Melek Zakat

Membangun masyarakat yang sadar dan paham zakat merupakan motivasi utama Salmiah.

OLEH DEA ALVI SORAYA

 

 

Membangun masyarakat yang sadar dan paham zakat merupakan motivasi utama Salmiah untuk membentuk Kampung Sadar Zakat Sebatik Timur, Kalimantan Utara. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS spesialisasi bidang pengelolaan zakat ini mengatakan, Sebatik Timur, salah satu kecamatan di Kabupaten Nunukan, memiliki potensi zakat yang bagus karena mayoritas warganya bekerja sebagai wirausaha.

“Sebelum ada Kampung Sadar Zakat, memang di sini warganya sudah terbiasa berbagi karena mayoritas mereka adalah wirausaha, tapi memang banyak dari mereka yang belum paham tentang zakat,” ujar Salmiah kepada Republika, Rabu (23/6).

Sebelum peluncuran Kampung Sadar Zakat pada 2 Oktober 2019, pengumpulan zakat di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Sebatik Timur masih sangat sedikit. Ini tidak sebanding dengan rata-rata penghasilan masyarakat yang telah memenuhi syarat wajib zakat.

Kurang maksimalnya pengumpulan zakat, kata Salmiah, juga dikarenakan minimnya pemahaman masyarakat tentang perbedaan zakat, infaq, dan sedekah. Adapula masyarakat yang masih enggan dan tidak percaya dengan pengelolaan zakat di UPZ.

“Alhamdulillah karena transparansi dana dan pemberian penyuluhan secara konsisten, masyarakat mulai menaruh kepercayaan dan berzakat lewat UPZ,” ujar dia.

 
Alhamdulillah karena transparansi dana dan pemberian penyuluhan secara konsisten, masyarakat mulai menaruh kepercayaan dan berzakat lewat UPZ.
 
 

Sejak awal dibentuk, UPZ Sebatik Timur kerap didukung pemerintah daerah dan lembaga amil zakat. Meski begitu, sejumlah hambatan masih terus bermunculan, seperti keengganan masyarakat untuk belajar mengenai zakat atau krisis kepercayaan atas kinerja UPZ.

Namun, dia memastikan akan terus berupaya mengampanyekan gerakan sadar zakat demi membangun masyarakat yang melek zakat. “Kampung sadar zakat ini hanyalah wadah saja, jadi bukan pengurus kampung sadar zakat yang mengelola dana zakat masyarakat, tapi kami hanya bertugas mengajak masyarakat untuk lebih melek dan sadar tentang zakat. Adapun pengelolaan dana zakat tetap merupakan tanggung jawab UPZ Sebatik Timur,” jelasnya. 

Salah satu program Kampung Sadar Zakat dan UPZ Sebatik Timur baru-baru ini adalah program jemput zakat. UPZ Sebatik Timur menerima dana zakat senilai Rp 70 juta dari para muzakki dengan berbagai latar belakang, mulai aparatur daerah hingga wirausaha wilayah Sebatik Timur. Dana tersebut, kata Salmiah, telah didistribusikan kepada mustahik di Sebatik Timur dan kecamatan lain yang membutuhkan.

photo
Membangun masyarakat yang sadar dan paham zakat merupakan motivasi utama Salmiah. - (Istimewa)

“UPZ Sebatik Timur juga memberikan bantuan pengobatan, pendidikan, renovasi rumah, serta bantuan modal usaha kepada fakir miskin,” ujar dia.

Di kampung sadar zakat ini, Salmiah mengajak para wirausaha dan warga setempat untuk berkontribusi menjadi muzakki. Mereka bahkan dapat menyalurkan zakat hasil dagang mereka ke UPZ.

Kampung Sadar Zakat juga menyediakan program warung binaan dan inovasi Sebatik Timur Sejahtera, dimana warga yang kurang mampu (mustahik) akan dibantu perekonomiannya dengan pemberian modal usaha, yang bersumber dari dana zakat. 

“Alhamdulillah sampai saat ini sudah memiliki beberapa warung binaan dan beberapa mustahik berdaya. Sejauh ini kami telah memiliki 50 lebih wirausaha yang secara rutin menyalurkan zakat usahanya ke UPZ,” tutur dia.

Selama Januari hingga Mei 2021, Kampung Sadar Zakat Sebatik Timur telah mengumpulkan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) senilai Rp 300 juta. Berkat kerja kerasnya, Salmiah berhasil meraih juara pertama penyuluh teladan tingkat Kabupaten Nunukan.

Dia berharap melalui Kampung Sadar Zakat, masyarakat dapat lebih terpacu untuk berzakat dan Sebatik Timur dapat menjadi percontohan dan motivasi bagi wilayah lain untuk lebih memajukan pengelolaan zakat di wilayah-wilayah pelosok.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Salmiah Wali (salmiah_wali)

PROFIL

Nama : Salmiah

Tempat Tanggal Lahir : Sungai Nyamuk, Nunukan, 9 Oktober 1987

Pendidikan Terakhir : SIT Ibnu Khaldun, Nunukan (2010)

Pekerjaan : Penyuluh Agama Islam Non PNS

Organisasi : Sekretaris Muslimat NU Kec Sebatik, Kepala Unit TKA/TPA Asy-Syifa, Bendahara UPZ Sebatik Timur

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat