Kepala Bidang Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Slipi Adie MS menyerahkan sertifikat dan kartu kepesertaan Jamsostek kepada General Manager Persija Development Center Sigit Gunawan di Depok, belum lama ini. | Erdy Nasrul

Nasional

Persija DC Ikuti Program Jamsostek

Manajemen Persija Development Center (Persija DC) mengharapkan awaknya dilindungi program BP Jamsostek.

 

JAKARTA — Persija Development Center (PDC) kini mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek). Petugas official, pelatih, dan peserta didik di dalamnya mendapatkan perlindungan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan lainnya.

PDC adalah pusat pelatihan sepak bola terpadu yang menyajikan perpaduan antara pendidikan sepakbola, pendidikan formal dan pengembangan kepribadian. Di Persija Academy, siapapun anak-anak usia 12-18 tahun dapat merasakan pelatihan sepakbola standar internasional dengan lini kerja dan metodologi yang sama dengan tim utama Persija.

Seluruh program akan dikomandoi langsung oleh pakar sepakbola berlisensi profesional UEFA yang telah memiliki pengalaman dalam pembinaan sepakbola elit. Tak hanya itu jika pemain menunjukkan perkembangan dengan baik, para pemain berkesempatan untuk bermain di elite club Persija U-16, U-18, dan U-20 sebelum akhirnya terpilih untuk membela skuat utama Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta.

Sejak mendaftar mengikuti Jamsostek, mereka mendapatkan beberapa jaminan. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial. Tujuannya menjamin peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.

Jaminan kematian adalah Program yang memberikan manfaat berupa uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia saat kepesertaan aktif bukan akibat kecelakaan kerja.

Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Kepesertaan program ini bersifat wajib sesuai tahapan kepesertaan. Mereka adalah Penerima upah selain penyelenggara Negara, semua pekerja baik yang bekerja pada perusahaan dan perseorangan, orang asing yang bekerja di Indonesia lebih dari enam bulan, bukan penerima upah, pemberi kerja, pekerja di luar hubungan kerja/mandiri, pekerja bukan penerima upah, pekerja bukan penerima upah selain pekerja di luar hubungan kerja/mandiri. Jika pengusaha mempunyai lebih dari satu perusahaan, masing-masing wajib terdaftar. Jika peserta bekerja di lebih dari satu perusahaan, masing-masing wajib didaftarkan sesuai penahapan kepesertaan.

“Komitmen kepesertaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk lebih menggencarkan program perlindungan tenaga kerja sesuai amanah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang. Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,” jelas Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Jakarta Slipi Achmad Fathoni dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 26 Juni 2021.

Dengan menjadi peserta Jamsostek, maka para awak Persija akan mendapatkan perlindungan. Jika ada kecelakaan yang terjadi saat berlatih dan bertanding akan bisa mendapatkan klaim santunan. Langkah mendaftarkan pemain menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan membuktikan adanya kepedulian dari pihak Persija Development Center.

General Manager Persija Development Center Sigit Gunawan menjelaskan kepesertaan Jamsostek merupakan upaya memberikan kenyamanan kepada seluruh anggota tim. Karena para pemain tidak luput dari risiko kecelakaan kerja seperti cedera saat berlatih dan bertanding. “Kami ingin yang terbaik untuk semua awak. Kami meyakini performa mereka akan semakin baik. Keluarga di rumah tidak khawatir, karena adanya perlindungan Jamsostek,” katanya. 

Bergabungnya awak Persija diharapkan akan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan sosial. Para pemain sepak bola diharapkan lebih baik lagi performanya. Keluarga mereka di rumah pun lebih tenang, karena anggota keluarga mereka sudah terlindungi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat