Tim sepak bola Austria | EPA POOL/Robert Ghement / POOL

Olahraga

Tekad Austria Kandaskan Gli Azzurri

Timnas Italia lebih difavoritkan dibandingkan Austria.

LONDON — Babak penyisihan Piala Eropa (Euro) 2020 telah berakhir. Banyak drama dan kejutan terjadi pada fase tersebut. Salah satunya muncul kuda hitam bernama Austria. Skuad polesan Franco Foda hanya kalah dari Belanda saat berpetualang di Grup C. David Alaba dkk melenggang ke babak sistem gugur.

Pertama kali the Boys berada di tahapan ini sepanjang keikutsertaan di tiga Piala Eropa. Jelas, ada antusiasme yang lebih. Armada Unsere Burschen tak ingin berhenti.

"Kami telah mencapai sesuatu yang bersejarah, mengapa kami tidak melanjutkannya?" ujar gelandang Austria, Florian Grillitsch, dikutip laman UEFA, Jumat (25/6).

Pada fase 16 besar, anak asuh Franco Foda bertemu Italia. Duel tersebut berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Ahad (27/6) dini hari WIB.

Grillitsch mengaku kubu lawan berstatus favorit. Gli Azzurri dengan profil mentereng di jagat sepak bola dunia diunggulkan menjadi pemenang. Namun, ketika berlaga di lapangan, segala sesuatu bisa terjadi. Ia hanya berharap timnya lebih menunjukkan keberanian.

Kubu Unsere Burschen sudah mengoleksi 12 kemenangan dalam 36 pertandingan kontra Gli Azzurri. Namun, terakhir kali Austria berjaya atas para gladiator Negeri Piza terjadi pada Desember 1960. Setelahnya dalam 13 pertemuan, the Boys tak pernah mengalahkan pasukan biru.

Selama periode tersebut, Austria mampu menahan imbang Italia di tiga laga. Sisanya Das Team merasakan 10 kekalahan. Sebuah catatan minor.

Belum lagi jika berkaca pada statistik Gli Azzurri edisi teranyar. Skuad polesan Roberto Mancini selalu menang di tiga partai Grup A, mencetak tujuh gol, dan tidak pernah kebobolan.

Sah-sah saja jika Italia jadi salah satu unggulan. Secara keseluruhan, penggawa Negeri Spageti belum pernah merasakan kekalahan dalam 30 partai terakhir. Itu terhitung sejak Desember 2018.

Dalam rentang waktu tersebut, Gli Azzurri mengoleksi 25 kemenangan. Sisanya, lima duel berkesudahan imbang. Mancini telah membawa perubahan besar di timnas Italia.

Meski demikian, pantang bagi pasukan biru untuk menganggap enteng lawan. Demikian mentalitas para jawara. Gelandang Marco Verratti menegaskan, tak ada laga mudah di turnamen seperti ini.

Verratti menyaksikan drama dalam duel antara Jerman vs Hungaria di Grup F. Der Panzer nyaris tersingkir. Karena itu, nama besar tak banyak berpengaruh di sebuah pertandingan tunggal.

"Ini akan sulit. Namun, jika kami bermain dengan keinginan yang sama seperti yang kami tunjukkan sejauh ini, kami bisa tampil hebat," kata Verratti.

Menarik dinantikan duel di Wembley, akhir pekan ini. Pemenangnya bakal menghadapi Belgia atau Portugal di Allianz Arena, Muenchen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat