Petugas menyemprotkan disinfektan di ruang kelas SD Kenari 08 Pagi, Jakarta, Jumat (18/6/2021). Pelaksanaan sekolah tatap muka belum aman digelar mengingat lonjakan kasus Covid-19. | ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Nasional

Pembelajaran Tatap Muka Belum Aman

Pelaksanaan sekolah tatap muka belum aman digelar mengingat lonjakan kasus Covid-19.

JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar sekolah tatap muka (PTM) terbatas, yang sedianya akan digelar Juli 2021, ditunda. Ketua umum IDAI, Prof Aman Pulungan menegaskan, pelaksanaan sekolah tatap muka belum aman digelar, mengingat lonjakan kasus Covid-19 semakin tajam dalam sepekan terakhir.

“Melihat peningkatan kasus Covid-19 saat ini, saya tegaskan bahwa sekolah tatap muka masih belum aman dan sangat berisiko bagi anak,” kata Aman dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6).

Aman menjelaskan, PTM boleh dilakukan dengan syarat transmisi lokal sudah terkendali yang ditandai dengan positivity rate atau laju penularan kurang dari 5 persen. Tak hanya itu, angka kematian akibat Covid-19 juga harus menurun.

Kenyataannya, saat ini kasus Covid-19 mengalami peningkatan yang tinggi. Pada 16 Juni, angka positivity rate yang diperiksa dengan metode PCR sudah mencapai 35,62 persen.

Sementara, penambahan kasus positif dalam dua hari terakhir masing-masing lebih dari 12 ribu orang. “Kami tetap menganggap bahwa zona hijau, merah itu enggak ada. Jadi tolonglah kita memang harus melihat ini secara bijaksana,” kata Aman.

photo
Petugas menyemprotkan disinfektan di ruang kelas SD Kenari 08 Pagi, Jakarta, Jumat (18/6/2021).  - (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tetap mempersilakan sekolah yang ingin menyelenggrakan PTM terbatas. Asalkan, sekolah wajib mengikuti protokol kesehatan dan memenuhi daftar periksa seperti fasilitas kesehatan, sarana sanitasi, dan data warga sekolah yang komorbid.

Sekolah wajib menunda PTM terbatas jika pemerintah daerah setempat menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Perlu dilatih dari sekarang agar angka partisipasi kasar (APK) bapak ibu semuanya tidak terpukul, dapat memitigasi stres pada anak, kekerasan domestik, dan pernikahan dini. Semuanya akan meledak kalau tidak ada tindakan secepat mungkin," kata Nadiem, dalam keterangannya, Jumat (18/6).

Kemendikbudristek melakukan survei terhadap alasan sekolah yang belum menggelar PTM terbatas. Sebanyak 60-70 persen menjawab karena tidak diperbolehkan pemerintah daerah dan Satgas Covid-19, walaupun seluruh kriteria sudah terpenuhi.

Bupati Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, saat ini daerahnya masih terus memenuhi vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan. "Di Singkawang, kita sudah mencapai 85 persen guru dan tenaga kependidikan yang sudah divaksinasi. Mudah-mudahan, dua pekan lagi kita vaksinasi lagi," kata Tjhai.

Ia menilai, tantangan pendidikan masa pandemi adalah membuat anak-anak tidak bosan. Motivasi anak-anak menurun dengan pemberlakuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) lewat daring. Oleh karena itu, perlu dipikirkan langkah konkret agar anak-anak tidak merasa bosan.

Sejumlah daerah telah menghentikan percobaan PTM sejak Kamis (17/6), seperti DKI Jakarta dan daerah lain di Bodetabek menyusul lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir. Sementara, universitas mulai mempersiapkan kuliah tatap muka.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ikatan Dokter Anak Indonesia (idai_ig)

Kuliah campuran

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan perkuliahan tatap muka untuk semester ganjil, Agustus-September. Namun, keputusan akhir akan mengikuti ketentuan dari pemerintah.

"Insya Allah IPB sudah mempersiapkan PTM. Namun demikian, tentu masih harus melihat perkembangan situasi," kata Arif, dihubungi Republika, Jumat (18/6).

photo
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/4/2021). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Ia menjelaskan, meskipun dilaksanakan kuliah tatap muka, pola perkuliahan tetap menerapkan sistem hybrid atau campuran antara kuliah daring dan tatap muka. Saat ini, IPB telah mempersiapkan infrastruktur untuk perkuliahan campuran tersebut.

Universitas Gadjah Mada (UGM) juga merencanakan kegiatan perkuliahan campuran pada Agustus 2021. Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso mengatakan, persyaratan bagi mahasiswa wajib dipenuhi untuk menjaga kesehatan warga kampus.

"Bagi adik-adik yang akan mengikuti kuliah luring, wajib membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat