Ilustrasi Pekan Olahraga Nasional atau PON | Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Olahraga

Panitia Pastikan Papua Mampu Gelar PON XX

Kota Jayapura sudah mulai kembali melanjutkan persiapan PON XX.

JAYAPURA — Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua memastikan pesta olahraga nasional akan mampu digelar di Bumi Cenderawasih. Untuk itu, PB PON mendorong pemerintah provinsi setempat untuk membentuk tim percepatan PON XX guna meningkatkan kesiapan dalam pelaksanaan ajang olahraga nasional tersebut.

Wakil Ketua Harian PB PON Papua Yusuf Yambe Yabdi mengatakan, tim percepatan yang di dalamnya juga mengikutsertakan PB PON ini bertujuan untuk mengecek kesiapan pelaksanaan pesta olahraga tersebut.

"Jadi, selain melaksanakan pemonitoran dan evaluasi setiap pekan menjelang PON, juga disarankan membentuk tim percepatan," katanya di Jayapura, Rabu (9/6).

Menurut dia, tim percepatan tersebut setiap pekannya akan dievaluasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Dance Yulian Flassy dalam rapat koordinasi dan pemonitoran kesiapan PON.

"Sementara, apa yang sudah berjalan kini sebaiknya dilengkapi, tanpa harus kembali ke belakang mengingat penyelenggaraan PON sudah dekat," kata Yusuf.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KONI PUSAT (konipusat)

Sementara, Irjen Kementerian Dalam Negeri Tumpak Haposan Simanjuntak mengatakan, dalam rapat pemonitoran dan evaluasi yang digelar pihaknya merekomendasikan beberapa hal menjelang pelaksanaan PON XX.

"Kami merekomendasikan perlu dibentuk help desk pada setiap bidang yang terdiri dari setiap lembaga terkait dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam penyelenggaraan PON XX untuk menyelesaikan masalah yang masih ada serta mitigasi juga antisipasi potensi masalah," katanya.

Juga perlu dipertegas lebih detail pembagian kewenangan antara PB, sub-PB dan bidang-bidang, serta dibentuknya tim asistensi lintas lembaga baik di pusat hingga pada level klaster jika belum ada. 

"Direkomendasikan untuk memantau dan mengevaluasi secara berkelanjutan. Di mana, mengingat waktu, perlu dilakukan mingguan, baik review, pendampingan, maupun asistensi terhadap kepatuhan akan kualitas persiapan berbagai aspek," kata Haposan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kemenpora RI (kemenpora)

Sebelumnya, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman memastikan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua terus berjalan kendati sempat ada ancaman penolakan dari pemerintah daerah Jayapura dan Mimika.

Marciano mengatakan, Kota Jayapura sudah mulai kembali melanjutkan persiapan. Selain itu, dia melanjutkan, komunikasi dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng pun terus dilakukan. “Saya sudah datang ke Papua dan menyelesaikan masalah ini. Untuk Kota Jayapura sudah berjalan mengikuti arahan,” kata Marciano dalam jumpa pers virtual yang diikuti di Jakarta, Selasa.

“Untuk Mimika, kami sudah berbicara dengan Pak bupati. Kami dengarkan keinginan beliau dan masalah yang muncul saat pertemuan dengan PB PON sudah kami komunikasikan dan insya Allah semua berjalan kembali,” ujar dia menambahkan.

Marciano menjelaskan, akar permasalahan yang menyebabkan munculnya penolakan tuan rumah PON Papua adalah ketidakpastian pencairan anggaran dari PB PON. Menurut dia, Sub PB PON di empat klaster hingga saat ini belum menerima kejelasan terkait anggaran dari PB PON. Sementara, dia melanjutkan, pemerintah daerah sudah banyak menggelontorkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan venue pertandingan pesta multiajang nasional tersebut.

“Ada perdebatan masalah anggaran yang belum cocok. Anggaran Kabupaten Mimika nanti didukung, tetapi tahapannya menunggu aliran dari APBD dan APBN. Namun, kami mendengarkan keluhan itu dan menyampaikannya ke Kemenpora,” ujar Marciano.

Lebih lanjut, eks kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu memastikan masalah terkait anggaran akan segera dituntaskan sehingga persiapan PON Papua tetap optimal.

“Keberhasilan PON Papua bukan hanya harga diri Papua, melainkan bangsa Indonesia. Jadi, kita berkepentingan menyelesaikan masalah-masalah ini sehingga tidak menyulitkan semuanya,” kata Marciano.

Bupati Mimika Eltinus Omaleng sempat menegaskan, pihaknya menghentikan seluruh persiapan menghadapi PON Papua sampai PB PON memberikan kepastian menyangkut anggaran pesta olahraga empat tahunan itu.

Kabupaten Mimika telah mengusulkan anggaran sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 700 miliar, tapi hanya terealisasi Rp 78 miliar.

"Kami akan bergerak kembali setelah ada informasi berapa hak yang diperoleh atau diberikan kepada Kabupaten Mimika, apakah sesuai dengan kebutuhan Mimika atau tidak. Selama itu belum ada, semua aktivitas akan dihentikan," ujar Eltinus di Timika.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat