Masjid Vogosca merupakan salah satu masjid terkenal di Bosnia-Herzegovina. | DOK ARCHNET

Arsitektur

Masjid Vogosca, Kebanggaan Negeri Bosnia

Kesan yang ditampilkan Masjid Vogosca lebih modern dan futuristik.

OLEH AMRI AMRULLAH, HASANUL RIZQA

 

"Seperti kebanyakan wilayah di bekas Yugoslavia, era komunis telah menghancurkan setiap elemen kehidupan beragama di Vogosca."

Sarajevo merupakan salah satu kota tua di Semenanjung Balkan, Eropa. Ibu kota negara sekaligus kota terbesar di Bosnia-Herzegovina itu menjadi saksi sejarah perjumpaan budaya timur dan barat.

Salah satu jejak historis Islam di sana ialah Masjid Vogosca. Bangunan ini dalam bahasa lokal dikenal sebagai Dzamija Vogosci.

Lokasinya memang tidak tepat di Sarajevo. Namun, jaraknya hanya sekira enam kilometer dari kota tersebut, yakni persisnya di Vogosca. Ini merupakan salah satu wilayah penyangga Sarajevo Raya. Vogosca meliputi kawasan seluas 72 kilometer persegi, bersebelahan dengan Hotonj, wilayah suburban lain di sekitar Kota Sarajevo.

Di wilayah berpenduduk 32.500 jiwa ini, walaupun secara mayoritas Muslim sangat dominan, tapi tidak banyak bangunan menjadi ikon kebanggaan komunitas Muslim. Ini disebabkan jejak penghancuran bangunan bersejarah umat Islam semasa pemerintahan otoriter dan perang saudara Serbia-Bosnia. Seperti kebanyakan wilayah di bekas Yugoslavia, era komunis telah menghancurkan setiap elemen kehidupan beragama di Vogosca.

photo
Masjid Vogosca adalah salah satu dari puluhan masjid baru yang dibangun sejak negara Bosnia Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1995. - (DOK ARCHNET)

Kondisi ini diperparah ketika pecah perang Serbia-Bosnia yang berkecamuk di wilayah ini pada era 1990-an. Perang yang berlangsung sejak 1992 hingga 1995 tersebut telah menghancurkan 20 persen bangunan masjid. Dan setelah konflik berkepanjangan itu kurang dari 70 persen bangunan masjid, serta situs bersejarah Islam yang tersisa di seluruh Bosnia, tidak terkecuali di Vogosca.

Setelah reintegrasi Vogosca dalam negara Bosnia Herzegovina pada 23 Februari 1996, warga muslim di Vogosca yang mengungsi di berbagai wilayah kembali ke daerah ini. Mereka pun membangun kembali salah satu masjid penting di wilayah ini yang sempat hancur akibat perang saudara. Perjalanan satu dekade Bosnia Herzegovina setelah memerdekakan diri, menunjukkan adanya harapan denyut keislaman di wilayah ini.

Pembangunan di Vogosca terus menggeliat, mendorong dibangunnya kembali sebuah bangunan Masjid Vogosca pada 2005. Masjid tersebut berada tidak jauh dari stasiun utama Vogosca dan mulai dibuka pada 2006. Kehadiran masjid ini menunjukkan bangkitnya semangat spiritualitas Muslim di wilayah ini. Hal itu karena biaya pembangunan masjid yang murni didapat dari pengumpulan sumbangan umat Islam Vogosca.

photo
Masjid Vogosca di Bosnia-Herzegovina dapat menampung sekira 500 orang jamaah. - (DOK ARCHNET)

Kaca dan rangka beton

Biaya pembangunan Masjid Vogosca ini menghabiskan biaya 870 ribu dolar AS atau senilai Rp 11,3 miliar. Seorang arsitek berpengalaman asli Sarajevo, Kemal Zukic, dipercaya sebagai perancang bangunan Masjid Vogosca ini.

Kemal Zukic memang terkenal dengan kemampuannya dalam seni bangunan Islam kontemporer di Bosnia. Sejak 1995, ia pun telah lama dipercaya untuk merekonstruksi kembali bangunan Islam bersejarah yang hancur akibat perang di wilayah Balkan.

Dalam arsitektur Masjid Vogosca, Kemal Zukic memasukkan model yang berbeda dengan struktur bangunan masjid di Bosnia pada umumnya yang mengikuti gaya Ottoman. Pada masjid ini, kesan yang ditampilkan lebih modern dan futuristik. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2.300 meter persegi, luas bangunan secara keseluruhan 853 meter persegi dengan lantai dasar seluas 349 meter persegi.

Konstruksi bangunan awal sebenarnya telah dimulai pada 2000, tetapi pengerjaan secara keseluruhan dimulai pada 2005. Struktur fondasi bangunan menggunakan beton bertulang, lempeng beton, balok beton, dan kolom, sedangkan struktur lain juga menggunakan bata sebagai bagian dinding. Selain itu, gaya modern yang khas pada menara masjid didominasi oleh struktur kaca dengan rangka beton.

 
Kemal Zukic memasukkan model yang berbeda dengan struktur bangunan masjid di Bosnia pada umumnya yang mengikuti gaya Ottoman.
 
 

 

Rancangan Masjid Vogosca ini terdiri atas tiga bagian. Lantai dasar meliputi ruang pertemuan, tempat pembelajaran atau madrasah, ruang perpustakaan, tempat wudhu, serta area kamar mandi. Kemudian, di lantai satu terdapat ruang shalat utama yang dihubungkan dengan dua akses tangga, dari lantai dasar dan tangga utama dari arah barat laut. Pada lantai dua, terdapat ruang shalat yang lebih kecil bagi jamaah wanita.

Secara keseluruhan, kapasitas Masjid Vogosca ini mampu menampung lebih dari 500 jamaah. Masjid ini juga dirancang hemat energi dengan memaksimalkan masuknya cahaya matahari ke ruang shalat utama. Ini terlihat dengan model struktur kubah yang hanya seperempat bola dan terbuka pada bagian belakang kubah. Walau demikian, pola kubah tetap terlihat dari arah depan masjid.

Fungsi kubah seperti ini bertujuan mengambil cahaya matahari masuk ke dalam ruang shalat. Dari bagian depan masjid terdapat struktur tangga utama yang mengarahkan ke bagian ruang shalat di lantai satu. Pada bagian depan juga terdapat dekorasi huruf arab yang bertuliskan lafaz Allah dan Nabi Muhammad SAW di bagian kanan dan kiri pintu masuk utama.

photo
Bagian interior Masjid Vogosca. - (DOK ARCHNET)

Kebanggaan

Masjid Vogosca adalah salah satu dari puluhan masjid baru yang dibangun sejak negara Bosnia Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1995. Bagi komunitas Muslim di wilayah Vogosca, kehadiran masjid ini merupakan sumbangan besar bagi para pekerja urban. Hal ini karena sebagian besar penduduk di Vogosca merupakan pekerja dan buruh di kawasan industri di sekitar penyangga Sarajevo.

Mereka tinggal di daerah penyangga Vogosca dengan kegiatan penuh aktivitas tetapi minim akses sarana spiritual. Impian memiliki sebuah masjid merupakan idaman sejak lama, setelah masjid lama yang sempat hancur diwujudkan kembali berkat tekad keislaman para pekerja di daerah Vogosca.

Di area masjid inilah para pekerja bukan hanya dapat beribadah dan akses pendidikan agama, tetapi juga bersosialisasi, beristirahat, menikmati makanan dan minuman, serta bercengkerama dan berkumpul bersama.

Kini Masjid Vogosca ini menjadi satu-satunya bangunan religius kebanggaan komunitas pekerja Muslim di wilayah ini. Dan Masjid Vogosca menjadi bagian dari simbol umat Islam Sarajevo, bersanding dengan berbagai masjid indah lain yang telah lebih dulu ada di Bosnia Herzegovina.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Nazli Sanberk (nazlisanberk)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat