Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) memberikan pertanyaan kepada siswa saat uji coba pembelajaran tatap muka di SMP N 15 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Nasional

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Cegah Learning Loss

Keselamatan dan keamanan siswa jadi prioritas selama pembelajaran tatap muka terbatas.

JAKARTA — Kementerian Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUDdikdasmen) di masa pandemi Covid-19.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menuturkan, panduan ini menjadi alat bantu bagi tenaga kependidikan jenjang PAUDdikdasmen untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Nadiem berharap panduan ini dapat disesuaikan dan dikembangkan dalam pelaksanaan PTM terbatas. Panduan disesuaikan berdasarkan kondisi sekolah daerah masing-masing.

“Kami harap panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin demi kebaikan kita semua dan tentu saja, saya juga tidak akan berhenti mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pelaksanaan PTM terbatas,” kata Nadiem, Rabu (2/6).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan, pada prinsipnya, panduan ini merupakan alat bantu menyelenggarakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Penerima manfaat utamanya adalah guru dan tenaga kependidikan yang perlu mengontekstualisasikan panduan sesuai kondisi daerah dan satuan pendidikan. Selain itu, Iwan menyebut panduan itu terintegrasi dengan menampilkan teks utama yang didukung glosarium dan sumber belajar yang membantu pembaca memahami atau mempelajari konsep pada teks utama.

“Pertimbangan utama dalam memilih strategi yang ditampilkan pada panduan ini adalah kebermanfaatan sebesar-besarnya bagi murid. Diharapkan, panduan ini bisa mendorong pembelajaran yang mengantisipasi dampak negatif learning loss,” ujar Iwan.

Sebelumnya, melalui SKB Empat Menteri yang dirilis 30 Maret 2021, pemerintah telah menetapkan kewajibkan satuan pendidikan divaksinasi secara lengkap untuk menyediakan layanan PTM terbatas. Layanan pembelajaran jarak jauh juga wajib disediakan agar orang tua/wali dapat memilih untuk melakukan PTM terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak.

Pembina Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam Afrizal Sinaro menilai seharusnya semua sekolah dan madrasah sudah kembali melakukan PTM 100 persen, setelah setahun lebih belajar daring. Menurutnya, yang terpenting bagaimana sekolah atau madrasah dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Selain itu, satuan pendidikan juga menyiapkan panduan teknis cara menghindari wabah Covid-19.

Afrizal mengatakan, kebijakan pemerintah untuk mengizinkan sekolah dan madrasah mengadakan PTM sudah sesuai. Langkah ini juga dapat menghindari terjadinya lost generation akibat penerapan PJJ yang terlalu lama.

“Jadi kebijakan pemerintah untuk mengizinkan sekolah dan madrasah pembelajaran tatap muka saya rasa sudah tepat, jangan sampai terjadi lost generation jika anak melakukan PJJ lebih dari setahun,” ujarnya.

Madrasah

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDikdasmen di Masa Pandemi Covid-19. “Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya,” ujar Menteri Yaqut.

Menag mengajak kepada semua para pemangku kepentingan untuk segera melaksanakan PTM terbatas dengan mengikuti panduan yang telah diluncurkan. “Mari kita dukung, laksanakan, dan patuhi poin-poin kebijakan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi sebagaimana sudah diatur dalam panduan ini dengan menempatkan aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan siswa sebagai aspek prioritas yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi,” kata Yaqut.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengingatkan, madrasah yang akan melakukan PTM terbatas harus menyiapkan diri. Madrasah diharuskan memperhatikan fasilitas yang mendukung protokol kesehatan.

"Yang harus menjadi prioritas adalah keselamatan dan kesehatan dari siswa dan siswi madrasah. Saya setuju bahwa proses pembelajaran tatap muka harus dibuka secara perlahan-lahan," kata dia, Rabu (2/6).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat