Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Makna Usia 60 Tahun

Waspadalah ketika usia terus bertambah, apalagi ketika telah memasuki usia 60 tahun.

Oleh IMAM NUR SUHARNO

OLEH IMAM NUR SUHARNO

 

Misteri dan keajaiban hidup, semua diatur dan ditetapkan Allah SWT. Semua tata kelola kehidupan berjalan sesuai ketetapan-Nya. Apa pun itu, hidup hanya akan berujung pada dua hal husnul khatimah atau suul khatimah.

Hanya karena kasih dan sayang-Nya, hidup seorang durjana bisa berakhir dengan husnul khatimah. Dan, hanya karena murka-Nya, seorang ahli ibadah bisa mengakhiri hidupnya dengan keadaan suul khatimah. Nauzubillah.

Berkaitan hal itu, Rasulullah SAW bersabda, “… Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.” (HR Bukhari).

Karena itu, waspadalah ketika usia terus bertambah, apalagi ketika telah memasuki usia 60 tahun. Rasulullah SAW bersabda, “Allah memberi uzur kepada seseorang yang Dia akhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun.” (HR Bukhari).

Hadis di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita, khususnya bagi yang usianya mendekati atau sudah tiba atau yang sudah lebih dari 60 tahun. Karena itu, tidak ada yang pantas untuk dilakukan selain banyak istighfar, meningkatkan kualitas ibadah, dan konsentrasi penuh untuk mempersiapkan kehidupan akhirat.

Dikisahkan dalam kitab al-Hilyah, Fudhail bin Iyadh pernah bertemu dengan seseorang yang sudah tua.

“Berapa usiamu?” tanya Fudhail.

“Enam puluh tahun,” jawab orang itu.

“Engkau selama 60 tahun berjalan menuju Tuhanmu dan sebentar lagi engkau akan sampai,” kata Fudhail.

Innalillahi wainnailaihi rajiun,” orang itu keheranan.

“Engkau paham makna kalimat itu? Engkau paham tafsirnya?” tanya Fudhail.

“Tolong jelaskan tafsirnya?” Orang tersebut balik bertanya.

“Engkau menyatakan: Innalillah (kita milik Allah), artinya kita adalah hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya. Siapa yang yakin bahwa ia hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya seharusnya menyadari bahwa dirinya akan berdiri di hadapan-Nya. Siapa yang meyakini hal ini, ia harus sadar bahwa ia akan ditanya. Siapa yang yakin akan hal ini, ia harus menyiapkan jawabannya,” kata Fudhail.

“Bagaimana jalan keluarnya?” tanya orang itu kembali.

“Caranya mudah,” kata Fudhail.

Kemudian Fudhail menyebutkan sebuah teori bertobat. Berbuat baiklah di sisa usiamu, dengan itu diampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang. Jika kamu masih rajin bermaksiat di sisa usiamu, kamu akan dihukum karena dosamu yang lalu dan yang akan datang.” 

Karena itu, selagi kita masih berada di dunia jangan menunggu sampai usia 60 tahun baru beramal saleh. “Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah.” (QS adz-Dzariyat [51]: 50).

Dan, bersiaplah untuk menjemput akhir hidup yang husnul khatimah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat