Seorang anak Palestina menangisi jenazah abangnya, Ahmed Al-Shenbari, yang terbunuh dalam pemboman yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza Senin (10/4) malam hingga Selasa (11/5) pagi. Sedikitnya 24 warga Palestina gugur akibat pengeboman itu, termas | REUTERS/Mohammed Salem

Internasional

Negara OKI Harus Bersatu Perjuangkan Rakyat Palestina

Harus ada gelombang besar dunia menekan Israel agar menghentikan kebiadabannya membantai Palestina.

JAKARTA — Sejumlah negara yang terhimpun dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus bersatu memperjuangkan hak rakyat Palestina. Mereka harus mengeraskan suara dan mengerahkan daya dan potensi yang ada untuk menekan Israel menghentikan serangan militer dan mengakui kedaulatan Palestina.

"Kekuatan negara-negara yang berada dalam payung OKI sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hak asasi manusia di Palestina, sekaligus menekan Israel supaya tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang cukup mengerikan buat nilai-nilai kemanusiaan," kata Juru Bicara Wakil Presiden RI Masduki Baidhawi saat dihubungi, Senin (17/5).

Tak hanya mengutuk, negara-negara OKI diharapkan dapat mengajak negara besar di dunia menyetop tindakan Israel tersebut. Ini karena tidak sedikit negara-negara OKI memiliki kepentingan masing-masing, sehingga tujuan mendukung kemerdekaan Palestina dikesampingkan. Bahkan kata Masduki, karena berbagai kepentingan itu, OKI tidak lagi mempunyai taji yang kuat dalam memperjuangkan Palestina.

"Karena kalau sejak dulu, negara-negara Arab itu bisa bersatu dan kokoh mestinya Palestina tidak seperti sekarang nasibnya. di satu sisi membantu Palestina, tapi di sisi lain main mata dengan Israel," kata dia.

Meski Indonesia menjadi negara yang paling konsisten dalam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Namun, tanpa dukungan negara-negara OKI dan negara besar di dunia lainnya tidak akan maksimal.

Apalagi, selama ini Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, dibutuhkan sikap yang sama negara-negara di dunia untuk menghentikan Israel.

"Apakah artinya Indonesia kalau negara lain tidak bersatu melakukan langkah-langkah, negara negara besar seperti AS atau Eropa, ya mestinya jangan membiarkan Israel menjajah bangsa Palestina seperti ini, karena ini pelanggaran HAM, mestinya harus ditindak dengan benar kalau ga ditindak, setidaknya dicegah," kata dia.

Masduki juga meminta, kekejaman Israel terhadap Palestina juga jangan diasosiasikan dengan suatu agama tertentu, tetapi dengan kemerdekaan rakyat Palestina. Sebab, di Palestina pun tidak hanya agama Islam, masyarakat agama nasrani pun ikut tertindas.

"Kalau bicara perjuangan Palestina itu dihubungkan agama akan berdampak tidak baik, maka sebenernya perjuangan Palestina itu perjuangan meraih kemerdekaan," ujar dia.

Artis dunia kecam Israel

Berbagai kalangan terus mengecam aksi pemerintah Israel yang terus menggencarkan serangan ke Palestina. Deretan pesohor Hollywood turut bersuara mengenai hal tersebut.

Salah satunya adalah aktris Amerika Serikat Kristen Stewart. Pemeran Bella Swan di seri film Twilight Saga itu membagikan foto diri mengenakan sebuah scarf khas Palestina di akun Facebook resminya.

"Dua tahun lalu saya mendapat scarf ini sebagai hadiah dari salah satu penggemar di Palestina. Sekarang saya terkejut mengetahui dia terbunuh karena serangan Israel. Hentikan pembunuhan terhadap warga Palestina. Sudah cukup," tulisnya, sambil menyematkan tagar #GazaUnderAttack dan #FreePalestine.

Begitu pula aktris Viola Davis yang membagikan ulang postingan bertajuk "What To Know About Sheikh Jarrah". Dia mengunggah itu untuk membangkitkan kesadaran 7,8 juta pengikutnya di Instagram.

"Mari berbincang tentang apa yang terjadi di Sheikh Jarrah," kata bintang serial How To Get Away With Murder itu. Sheikh Jarrah merupakan sebuah wilayah Palestina di Yerusalem Timur.

Status orisinalnya diunggah oleh akun Instagram @SoYouWantToTalkAbout. Paparan menjelaskan awal mula pelanggaran tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemukim dan tentara Israel terhadap warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah.

Dimulai dengan menjelaskan akar krisis Sheikh Jarrah. Penyebabnya adalah pengadilan Israel yang memutuskan untuk mengusir secara paksa 12 keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Pesan Davis terus menjelaskan bagaimana 550 warga Palestina menghadapi ancaman perampasan. Terlebih, pengadilan memutuskan bahwa setiap keluarga pengungsi yang digusur harus membayar 20 ribu dolar AS untuk biaya hukum pemukim.

Terdapat pula informasi historis yang menjelaskan bahwa lingkungan Skeikh Jarrah adalah rumah dari 3.000 warga Palestina. Mereka menjadi pengungsi akibat "pembersihan etnis" di berbagai wilayah Palestina dalam perang 1948.

Para penggemar memuji Davis karena berbagi informasi kepada dunia tentang penderitaan rakyat Palestina. "Terima kasih banyak, Miss Davis, terima kasih telah menggunakan suara Anda untuk menjelaskan masalah yang membutuhkan lebih banyak kesadaran. Itu sangat berarti bagi kami," ungkap seorang penggemar.

Musisi Inggris telah angkat bicara ihwal konflik yang berlangsung antara Palestina dan Israel. Lewat media sosial masing-masing, musisi Inggris seperti Nadine Shah, Tim Burgess hingga Primal Scream memberikan dukungan kepada rakyat Palestina.

Nadine Shah membagikan video seorang gadis Palestina berusia 10 tahun yang berbicara tentang serangan udara yang menghancurkan rumah tetangganya dan menewaskan 10 orang. 

"Anak-anak itu kelak bisa menjadi apapun yang dia inginkan, tapi tidak jika sekolah dan negaranya dihancurkan. Dan tentu saja tidak, jika hidupnya dipersingkat seperti banyak anak yang telah terbunuh selama kekerasan ini," kata Nadine seperti dilansir dari NME, Senin (17/5).

Penyanyi Tim Burgess juga membagikan video yang sama dengan Nadine Shah, sembari mengatakan bahwa kejadian itu benar-benar memilukan. "Kita tidak boleh mengalihkan perhatian dari apa yang sedang terjadi. Terlepas dari sejarah atau politik, ini harus dihentikan," tegas Burgess.

Band rock asal Inggris Primal Scream juga berbagi foto dari aksi bela Palestina di London. Foto itu dibagikan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.

Penyanyi dan penulis lagu Stefflon Don juga mendorong para pengikutnya untuk tidak diam dan turut menyuarakkan agar serangan segera dihentikan. Ia juga mengatakan bahwa serangan itu sangat memilukan. “Terlalu banyak orang yang kehilangan nyawa bahkan anak-anak. Ini kejahatan murni. Harus ada resolusi," tegas Don.

Aksi protes telah terjadi di seluruh dunia akhir pekan ini. Mereka turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina. Banyak artis dan bintang dari dunia hiburan termasuk bergabung aksi, dengan membawa bendera Palestina. Beberapa artis lainnya juga menuliskan protes mereka melalui media sosial.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat