Polisi memisahkan pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel di depan Konsulat Jenderal Israel di New York, Selasa (11/5/2021) | EPA/JUSTIN LANE

Internasional

Warga AS Protes Serangan Israel

Organisasi media di AS mengecam dihancurkannya gedung tempat media berkantor di Gaza. 

WASHINGTON -- Ribuan warga Amerika Serikat (AS), Sabtu (15/5), menggelar demonstrasi menyerukan segera diakhirinya agresi Israel ke Jalur Gaza. Aksi itu digelar di sejumlah kota antara lain Los Angeles, New York, Boston, Philadelphia, Atlanta, dan beberapa lainnya. 

Ribuan warga menutup lalu lintas di jalan raya utama di Los Angeles barat. Mereka berbaris dua mil dari luar gedung federal ke konsulat Israel. Para pengunjuk rasa mengusung tanda bertuliskan "Free Palestine" seraya meneriakkan long live intifada. Intifada adalah gerakan perlawanan warga Palestina terhadap pendudukan Israel. 

Aksi serupa juga digelar di lingkungan Bay Bridge di Brooklyn, New York. Di sana terdapat komunitas besar berbahasa Arab. Model terkenal Palestina-Amerika, Bella Hadid, turut berpartisipasi dalam unjuk rasa di Brooklyn. 

Di Atlanta, ratusan pengunjuk rasa dari berbagai lapisan usia, mulai dari remaja hingga lansia, berkumpul di pusat kota untuk menyuarakan solidaritas kepada Palestina. Terdapat satu papan bertuliskan "We can't breathe since 1948". 

Aksi di AS digelar bertepatan dengan Hari Nakba, yakni peringatan pengusiran sekitar 700 ribu warga Palestina saat Israel mendeklarasikan pembentukan negaranya pada 1948. Hingga kini para pengungsi Palestina yang jumlahnya sudah mencapai jutaan belum bisa kembali ke tanahnya yang diokupasi Israel. 

Aksi dukungan terhadap Palestina turut dihelat di San Francisco. Ratusan warga berbaris melintasi distrik Mission ke Dolores Park sambil memekikkan, "Palestine will be free".

Di Boston, para pengunjuk rasa menyambangi kantor Konsulat Israel untuk New England. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Free Palestine".  

Sementara di Washington, ribuan warga berdatangan dari Washington Monument ke gedung National Archives. Di Philadelphia, para demonstran memenuhi Rittenhouse Square untuk mengecam dukungan AS bagi Israel. 

Pada Sabtu lalu, organisasi media di AS juga meminta Israel menghentikan serangannya ke Jalur Gaza. Mereka mengecam dihancurkannya al-Jalaa Tower, yakni gedung 12 lantai tempat jurnalis Associated Press, Aljazirah, dan media massa lainnya berkantor di Gaza. 

Presiden National Press Club Lisa Nicole Matthews dan Presiden National Press Club Journalism Institute Angela Greiling Keane mengatakan, serangan udara itu adalah bagian dari pola pasukan Israel yang menghancurkan gedung-gedung di Gaza tempat menampung organisasi media. 

"Tren ini memicu pertanyaan apakah pasukan Israel menyerang fasilitas ini untuk mengganggu liputan konflik yang independen dan akurat," kata Matthews dan Keane dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip laman Anadolu Agency. 

Menurut otoritas kesehatan Palestina, hingga Ahad (16/5), serangan Israel telah membunuh sedikitnya 181 warga Gaza, termasuk 29 wanita dan 52 anak-anak. Sementara 1.200 lainnya mengalami luka-luka.

Hamas dan Israel terlibat pertempuran sejak Senin (10/5). Eskalasi pertempuran antara Hamas dan Israel di Gaza berkaitan dengan memanasnya situasi di Yerusalem Timur, termasuk di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina di sana diketahui menggelar aksi demonstrasi menentang rencana Israel menggusur sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat