Ilustrasi silaturahim virtual. | FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Silaturahim Virtual Tetap Spesial

Silaturahim secara virtual pun menjadi kebaikan yang bernilai pahala.

Apa boleh buat, untuk kedua kalinya umat Islam harus merayakan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19. Tradisi mudik dan bersilaturahim secara fisik dengan keluarga di kampung halaman pun lagi-lagi tak dapat terlaksana.

Namun, di tengah kemajuan teknologi komunikasi saat ini, orang tetap dapat saling terhubung, di antaranya dengan bantuan aplikasi komunikasi video. Maka, silaturahim virtual menjadi jawaban di tengah keterbatasan akibat pandemi saat ini. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran akan kondisi saat ini, silaturahim virtual pun akan terasa spesial untuk melepas rindu dengan keluarga tercinta.

Lantas, adakah adab dan keutamaan dari silaturahim virtual ini? Terkait hal ini, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) yang juga pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Nur Hayid atau akrab disapa Gus Hayid menjelaskan, bersilaturahim adalah salah satu ajaran agama Islam yang harus dijunjung tinggi setiap Muslim.

Dalam sebuah riwayat hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang ingin panjang umurnya, diberikan keberkahan, dan dicukupkan rezekinya mesti menjalin silaturahim. Menurut Gus Hayid, orang yang sering bersilaturahim akan diliputi kebahagiaan. Sebaliknya, orang yang memutus silaturahim akan diliputi kesedihan dan kesusahan.

"Kalau tidak ada silaturahim mungkin Islam akan runtuh. Karena silaturahim akan menguatkan persaudaraan, ikatan pertemanan, serta keimanan kita,” ujar dia kepada Republika, beberapa hari lalu.

Mengenai silaturahim virtual, ia melihat hal itu merupakan cara yang baik dilakukan, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, ada banyak perbedaan dan fadilah antara silaturahim virtual dan silaturahim secara langsung atau tatap muka.

Silaturahim virtual dapat dilakukan dengan mudah dan tidak mengeluarkan banyak usaha, biaya, serta persiapan. Sementara silaturahim langsung membuat seseorang memerlukan usaha, biaya, serta persiapan yang lebih.

Menurut Gus Hayid, salah satu keutamaan bersilaturahim secara langsung adalah jalinan hubungan yang lebih dekat. Selain itu, dalam silaturahim langsung sering kali terselip saling mendoakan di antara sesama. Kendati demikian, silaturahim secara virtual pun menjadi kebaikan yang bernilai pahala, apalagi dengan niat yang ikhlas menyambung persaudaraan.

Namun, ia mengingatkan, silaturahim virtual pun tetap harus mengedepankan adab. Di antara yang perlu diperhatikan adalah menepati waktu dan tidak berkhianat terhadap pertemuan virtual yang sudah diagendakan. Silaturahim virtual pun harus dilakukan dengan sopan dan tidak menyinggung, menghina, mengolok-olok, ataupun menggunjing orang lain. Menghormati dan menghargai lawan bicara merupakan hal yang penting dalam silaturahim virtual.

"Prinsipnya sama dengan silaturahim langsung. Kalau ada yang bicara dengarkan, kalau tidak suka tolak dengan sopan dan lembut, tidak usah berdebat. Dan yang penting silaturahim virtual ini hati-hati karena biasanya akan mudah salah paham," katanya.

Sementara, dalam pandangan dai muda yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah Ustaz Imam Nawawi, silaturahim merupakan kunci kesuksesan dan keberkahan sekaligus kekuatan dan martabat bagi umat Islam.

Silaturahim melahirkan persaudara dan persatuan. Di sisi lain, menurut dia, silaturahim juga mendatangkan ampunan Allah dan menjadi sebab seseorang menjadi ahli surga. Menurut Ustaz Nawawi, pada masa pandemi Covid-19 bersilaturahim secara virtual merupakan solusi bagi umat Islam.

"Islam agama yang sempurna, di mana setiap aktivitas ditentukan oleh niat pelakunya. Jika silaturahim dijalani dengan niat yang benar, walaupun secara online, insya Allah pahala akan sama, bahkan mungkin mendapatkan bonus, karena di tengah keterbatasan masih mau silaturahim walaupun tidak bertatap muka," katanya.

Menurut dia, salah satu kelebihan silaturahim virtual adalah dapat lebih efektif dan efisien. Seseorang tidak perlu bersusah payah dalam menentukan tempat pertemuan untuk bisa bersilaturahim.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.