Tentara Afghanistan memeriksa warga di pos pemeriksaan di Kabul, Sabtu (17/4/2021). | AP/Rahmat Gul

Internasional

Taliban Deklarasi Gencatan Senjata Tiga Hari

Taliban dilaporkan memuji keputusan Washington menarik pasukannya dari Afghanistan.

KABUL -- Kelompok Taliban, Senin (10/5), mendeklarasikan gencatan senjata selama tiga hari di Afghanistan. Gencatan senjata dilakukan selama libur Idul Fitri.

"Agar para mujahidin kembali memberikan suasana damai dan aman kepada rekan-rekan kita selama Idul Fitri sehingga mereka dapat merayakan kesempatan yang menggembirakan ini, semua mujahidin diperintahkan untuk menghentikan operasi ofensif," ujar juru bicara Taliban Mohammad Naeem.

Naeem mengatakan, Taliban telah diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer terhadap Pemerintah Afghanistan. Tetapi, menurut Naeem, mereka siap untuk membalas jika diserang oleh pasukan pemerintah.

Juru bicara Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abullah Abdullah, Faridoon Khwazoon, mengatakan, pihaknya menyambut baik pengumuman gencatan senjata Taliban. Sementara, juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani belum memberikan komentar terkait gencatan senjata itu.

Deklarasi gencatan senjata Taliban diumumkan dua hari setelah pengeboman di luar sebuah sekolah di bagian barat ibu kota Afghanistan, Kabul. Pengeboman itu menewaskan sedikitnya 68 orang yang sebagian besar adalah pelajar. Ledakan juga melukai lebih dari 165 lainnya.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, Pemerintah Afghanistan menduga, kelompok Taliban berada di balik serangan bom di sekolah itu.

Kabul dalam siaga tinggi sejak Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukannya pada 11 September. Para pejabat Afghanistan mengatakan, Taliban meningkatkan serangan di seluruh negeri setelah Washington mengumumkan penarikan pasukan tersebut.

Namun, Taliban dilaporkan memuji keputusan Washington menarik pasukannya dari Afghanistan. Menurut pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzada, langkah AS merupakan langkah yang baik. Sebaliknya, Akhundzada menuding AS telah melanggar perjanjian damai yang dicapai kedua belah pihak di Doha, Qatar, tahun lalu. Taliban memperingatkan tentang konsekuensi jika pelanggaran tersebut terus berlanjut.

"Sayangnya, pihak Amerika sejauh ini telah berulang kali melanggar perjanjian yang ditandatangani dan menyebabkan kerugian manusia serta material yang sangat besar bagi warga sipil," kata Akhundzada pada Ahad (9/5), dikutip laman Anadolu Agency

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat