Ilustrasi masyarakat pembuat ketupat. | ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Mengunjungi Gang Ketupat di Kota Kembang

Tempat perajin bungkus ketupat di Bandung adalah Blok Kupat, Jalan Caringin, Babakan, Babakan Ciparay, Kota Bandung.

OLEH M FAUZI RIDWAN

Momen Idul Fitri kurang lengkap rasanya apabila dilewati tanpa ketupat. Kuliner khas Lebaran ini biasa disajikan dengan opor ayam dan sambal goreng kentang.

Tak mengherankan jika menjelang Lebaran masyarakat memburu bungkus ketupat berbahan janur. Salah satu tempat yang dikenal sebagai daerah perajin bungkus ketupat atau kupat di Bandung adalah di Blok Kupat, Jalan Caringin, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Warga yang berada di Blok Kupat 01 hingga 07 di RW 13 tersebut banyak yang menjadi perajin kupat dan didominasi oleh kalangan perempuan.

Di sepanjang trotoar di Blok Kupat, Jalan Caringin, terdapat belasan warga yang membuat bungkus ketupat. Jika memasuki gang-gang Blok Kupat, ada lebih banyak lagi warga yang membuat bungkus ketupat.

Eulis Fatimah adalah seorang ibu yang turut membuat bungkus ketupat. Saat ditemui di kediamannya yang berada di pinggir jalan di RT 06, dia dengan terampil membuat bungkus ketupat yang berbahan dasar janur atau daun kelapa muda ditemani oleh saudaranya. Bungkus ketupat yang sudah dibuat langsung disimpan di sebuah karung bekas beras berwarna putih.

Eulis bercerita, keterampilan membuat bungkus ketupat diperoleh secara turun-temurun dari kakek dan neneknya. Aktivitas membuat ketupat sudah dilakoni warga setempat sejak tahun-tahun kemerdekaan Indonesia.

"Kalau buat (ketupat) untuk sehari-hari, janurnya berwarna hijau. Kalau untuk Lebaran, biasanya berwarna yang kuning," ujarnya saat ditemui, Ahad (9/5). 

Dalam sehari, bungkus ketupat yang diproduksi bisa mencapai 500 hingga 1.000 bungkus. Menjelang Lebaran, jumlahnya bisa melebihi hari-hari biasa. Janur yang digunakan berasal dari pemasok yang berasal dari Pangandaran, Tasikmalaya, dan Cikalong.

 

Sejak kecil, Eulis sudah sering ikut membantu kedua orang tuanya membuat bungkus ketupat. Bungkus-bungkus ketupat yang sudah dibuat langsung dikirim ke pasar-pasar di wilayah Kota Bandung atau diambil oleh bandar maupun pembeli yang sudah memesan sebelumnya. 

Di luar Idul Fitri, pembeli bungkus ketupat biasanya pedagang satai padang dan sejenisnya. "Tiap hari ada saja yang membeli," kata dia. 

Eulis tidak kesulitan membuat satu bungkus ketupat yang terdiri atas dua lembar janur dan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit. Namun, bagi mereka yang baru memulai belajar membungkus ketupat, waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama. 

Menurut dia, bungkus ketupat yang dibuatnya lebih padat dan tidak terdapat ruang yang memungkinkan beras keluar dari bungkusnya saat hendak dimasak. Terdapat beberapa jenis bungkus ketupat yang dibuat oleh perajin. Bungkus ketupat yang biasa dibuat oleh perajin untuk Lebaran biasanya jenis kupat selamet. Penggunaan janur sebagai bahan dasar ketupat karena kuat dan tidak mudah bocor.

"Bahan-bahan sudah datang sejak 25 April. Hari Rabu nanti jelang Lebaran pasti lebih banyak lagi yang buat bungkus kupat di sini," ujarnya.

Harga jual bungkus ketupat bervariasi, dimulai dari Rp 10 ribu yang terdiri atas beberapa buah. Harganya bisa lebih tinggi mendekati Lebaran. Bahan dasar bungkus ketupat mayoritas menggunakan dua lembar janur. Perajin yang menggunakan empat lembar janur cukup jarang. “Janurnya empat (lembar) mah orang-orang dulu yang bikin-nya. Sekarang dua lembar," kata dia. 

Saat ini, bahan dasar janur relatif tidak banyak. Pandemi Covid-19 membuat pergerakan pemasok untuk menyalurkan janur lebih terbatas. 

Menurut Eulis, pemuda-pemuda yang tinggal di Blok Kupat kini banyak yang lebih memilih bekerja di pabrik daripada menjadi perajin ketupat. Jumlah perajin bungkus ketupat di Blok Kupat saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. "Banyaknya ibu-ibu (yang membuat bungkus ketupat), laki-laki mah satu-dua," kata dia.

Di wilayah tersebut, banyak juga warga yang menjual ketupat sudah matang kepada pembeli. Eulis yang sudah lama menjalani profesi sebagai perajin bungkus ketupat ini ternyata merupakan juara pertama pembuat bungkus ketupat tercepat saat Bandung masih dipimpin oleh Dada Rosada dan Ayi Vivananda.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.