Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal | Republika/Thoudy Badai

Cahaya Ramadhan

Misteri Kilat

Kilat bisa menimbulkan ketakutan karena cahaya atau bunyi guntur yang lahir karenanya.

PROF DR KH NASARUDDIN UMAR; Imam Besar Masjid Istiqlal

 

Tak ada sesuatu yang kebetulan. Tak ada kejadian yang sia-sia. Tak ada kejadian yang tak punya hikmah. Hanya manusia lebih sering terlambat memahami rahasia dan hikmah setiap peristiwa. Salah satu kejadian alam yang sering terjadi tetapi dianggap peristiwa alam biasa yang belum dipahami ialah kejadian kilat (al-barq).

Allah SWT sendiri menjamin bahwa tidak ada suatu ciptaan atau kejadian yang terjadi dalam keadaan sia-sia tanpa makna, sebagaimana ditegaskan dalam ayat: Rabbana ma khalaqta hadza bathilan  (3:191), yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):  "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (QS Ali ‘Imran/3:191).

Salah satu peristiwa yang sering terjadi dan disaksikan manusia ialah kejadian kilat dan halilintar. Dalam Alquran disebutkan: “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat (al-barq) kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung” (QS al-Ra’d/13:12). 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat (al-barq) untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya” (QS al-Rum/30: 24).

Kedua ayat tersebut sejak 14 abad lampau sudah memberikan isyarat pelajaran penting terhadap umat manusia. Namun, baru akhir-akhir ini dapat dipahami dan diimplementasikan maknanya setelah sains dan teknologi, terutama laboratorium kimia, biologi, dan fisika mengalami perkembangan signifikan.

Ayat-ayat di atas menginformasikan kepada kita bahwa kilat (al-barq) bisa menimbulkan ketakutan karena cahaya atau bunyi guntur yang lahir karenanya. Namun, ketakutan lain, menurut kalangan akademisi ialah kilat sebagai proses kimiawi bisa menyebabkan penetasan telur-telur hama.

Lebih menakutkan lagi karena larva yang menetas melalui proses listrik alam (kilat) akan lahir hama-hama betina yang memungkinkan pengembangbiakannya lebih dahsyat. Inilah yang disebut “kilat membawa ketakutan” (kahuf).

Namun, kilat juga menjanjikan harapan  (thama’) karena kilat amat penting artinya dalam proses nitrifikasi, yaitu proses oksidasi enzimatik yang dilakukan oleh sekelompok jasad   renik/bakteri, sebagaimana kita ketahui dahulu ketika masih belajar di bangku SLTA.

Bakteri-bakteri yang lahir karena proses nitrifikasi ini menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah melalui dua proses. Pertama, proses nitritasi, yakni oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri tadi. Kedua, proses nitratasi, yakni oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat.

Dengan bantuan kilat (al-barq), nitrogen bebas yang sekitar 80 persen berada di udara itu dapat  ditambat/difiksasi, terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan)   dan beberapa jenis ganggang.

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia, yang  biasanya diperoleh melalui proses penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.

Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Dengan bahasa sederhananya, nitrifikasi ialah sesuatu yang tadinya sangat diperlukan oleh tanaman, tapi tidak bisa dikonsumsi langsung tanpa melalui proses kimiawi. Subhanallah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.