Petugas melakukan akad pembayaran zakat fitrah bersama warga di Masjid Nurul Huda, Kebagusan, Jakarta, Rabu (20/5). Panitia pengumpulan zakat fitrah setempat menggunakan tirai plastik pembatas, masker, dan cairan pembersih tangan dalam melayani warga yang | Republika/Thoudy Badai

Cahaya Ramadhan

Menag: Penyaluran Zakat Jangan Picu Kerumunan

Ramadhan Care Line ACT siap bantu masyarakat membayar zakat 24 jam.

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan agar penyaluran zakat jangan sampai menimbulkan kerumunan. Menag meminta panitia zakat di mushala atau masjid untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam penerimaan dan penyaluran zakat.

"Jangan sampai ada kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana para mustahik berdesakan," kata Menag melalui pesan tertulis kepada Republika, Senin (3/5).

Ia mengatakan, jajaran Kementerian Agama (Kemenag) akan memonitor dan memastikan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dapat dilakukan melalui masjid atau mushala dengan memperhatikan prokes.

Ia menambahkan, jajaran Kemenag juga akan memonitor dan berkoordinasi dengan para pengelola ZIS untuk memaksimalkan pelayanan melalui electronic channel dengan membuka rekening pembayaran zakat dari muzaki.

"Jadi, pembayaran zakat bisa dilakukan melalui electronic channel sehingga muzaki tidak perlu datang secara fisik," ujarnya

Sementara itu, dalam upaya membantu masyarakat di bulan suci ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program Ramadhan Care Line. Program ini melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan berupa bahan makanan selama 24 jam di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Presiden ACT, Ibnu Khajar, mengungkapkan latar belakang dibuatnya program Ramadhan Care Line. Di antaranya, karena banyak masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan bencana sehingga mengalami kesulitan ekonomi.

Ibnu menyampaikan, baru-baru ini banyak bencana terjadi, penghasilan guru menurun karena tidak ada sekolah tatap muka, petani bersedih karena harga gabah terpuruk, dan para sopir angkutan umum terdampak kebijakan larangan mudik. Para nelayan juga kesulitan menjual ikan karena daya beli masyarakat menurun dan ojek mengalami penurunan jumlah penumpang.

"Ramadhan ini harus menjadi momentum, semuanya harus bergerak membantu. Tadi, di tayangan video ada sang ibu (yang meminta bantuan ke ACT) mengatakan, kami lima hari tidak makan," kata Ibnu saat peluncuran program Ramadhan Care Line, Senin (3/5).

Ia menceritakan, di Ramadhan tahun lalu, saat pandemi, setiap jam 00.00 WIB sampai jam 03.00 WIB dini hari lebih dari 5.000 orang menelepon ACT meminta bantuan pangan.

“Jangan-jangan kejadian serupa akan terulang lagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan tahun ini,” katanya.

Pada siang hari biasanya jam 13.00 WIB sampai jam 16.00 WIB ramai orang menelepon ACT meminta bantuan pangan. Karena, itu waktu bagi mereka menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. ACT tidak mungkin diam melihat banyaknya orang yang membutuhkan bantuan.

"Gudang-gudang (pangan), relawan, humanity bikers, kantor cabang (ACT) bergerak, jangan sampai di sepuluh hari terakhir (Ramadhan), apalagi ada larangan mudik, jangan sampai saudara kami diam karena tidak punya tenaga karena sudah berhari-hari tidak makan di rumahnya," ujarnya.

Ibnu mengatakan, saat pandemi Covid-19 banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Sehubungan dengan itu, ACT di sepuluh hari terakhir Ramadhan akan total melayani orang-orang yang membutuhkan bantuan pangan. Tinggal hubungi Ramadhan Care Line ACT di 0800 1165 228, telepon ini gratis dan dibuka 24 jam.

"Biarkan para relawan ini mengantarkan kepada mereka pangan, bahkan kami ingin mengajak karena semua cabang (ACT) akan dilibatkan di Jabodetabek, mungkin para donatur ingin merasakan nikmatnya melayani dan menatap langsung mata orang yang berterima kasih (saat dikirim bahan makanan)," kata Ibnu.

Di tempat yang sama, Kepala Wakaf Distribution Center ACT Pungki Martha Kusuma menyampaikan, Ramadhan Care Line bukan sekadar program memberikan bantuan. Program ini adalah eksosistem ekonomi yang dibangun.

"Karena ACT bergerak dari hulu, mulai dari membantu petani dengan membeli beras dari petani, kita coba produksi di lumbung beras wakaf kita, harga (beras dibeli) layak, kita olah kualitas terbaik, kita distribusikan," ujar dia.

Ia menjelaskan, distribusi beras ini dilakukan melalui program Sedekah Pangan Ramadhan dan Ramadhan Care Line. Program ini merupakan sistem bantuan terintegrasi, mulai dari telepon yang masuk ke ACT, langsung masuk ke data center.

Ia mengatakan, siapa yang meminta bantuan ke ACT maka bantuan langsung tersampaikan secara akurat dan sistematis. Karena semuanya terhubung, mulai dari data yang masuk sampai relawan yang membantu distribusi pangan sangat jelas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.