Hidangan istimewa yang biasa dinikmati Muslim di Lebanon pada Ramadhan | Youtube

Cahaya Ramadhan

Nostalgia Ramadhan di Lebanon dan Kuwait

Tradisi Ramadhan di Lebanon dan Kuwait menjadi kenangan yang luar biasa.

OLEH ANDRIAN SAPUTRA 

Ramadhan tahun lalu dan tahun ini menjadi ujian bagi setiap Muslim di berbagai belahan dunia. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak hal tidak bisa dilakukan selama bulan suci. Seorang jurnalis Kuwait Times, Sahar Moussa, membagikan kisahnya menjalani Ramadhan di tengah pandemi.

Melalui tulisannya, Sahar mengisahkan, sejak kecil ia biasa mendengar keriuhan orang-orang yang bertugas membangunkan sahur ketika Ramadhan. Kala itu, ia masih tinggal di Lebanon. Di sana orang yang bertugas membangunkan sahur disebut Mesaharati. Mereka rela tidak tidur agar dapat tepat waktu membangunkan masyarakat lainnya untuk sahur.

Sahar pun masih sangat ingat pukulan drum yang ditabuh dengan keras oleh para Mesaharati untuk membangunkan warga. Mengenakan busana tradisional, para Mesaharati berkeliling kampung dan mengetuk pintu rumah satu per satu untuk mengingatkan warga segera sahur.

Sayangnya, menurut Sahar, tradisi itu kini makin memudar. "Tradisi ini mulai memudar, saya masih bisa mendengar suaranya dan tabuhan genderang, tetapi hanya sebagai kenangan nostalgia dari masa kecil saya," kata Sahar seperti dilansir Kuwait Times, Jumat (30/4).

Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, tibalah saat berbuka. Sahar mengaku sangat menikmati momen ketika seluruh anggota keluarga berkumpul di meja makan untuk berbuka puasa. Ia bisa menikmati makanan-makanan tradisional dan bercengkerama bersama keluarga hingga larut malam.

Biasanya dalam buka puasa ada hidangan khusus, seperti kurma, kentang goreng, dan sup sebagai pembuka. Ada juga gillab atau qamr al-deen, yaitu minuman yang biasanya dibuat hanya pada bulan Ramadhan. Juga qatayef dengan krim atau kallag, yaitu sejenis manisan yang juga sangat lekat dengan Ramadhan. Penganan manis menjadi hidangan penutup.  

"Saya merindukan hari-hari ketika seluruh anggota keluarga antusias berbicara, berdiskusi, dan membuat lelucon selama buka puasa,” katanya.  

“Juga dekorasi warna-warni, lampu-lampu yang menakjubkan, dan suara anak-anak yang bermain dengan gembira di luar rumah. Ini adalah kenangan yang saya bawa dari negara kelahiran saya, Lebanon," ujar Sahar.

Nah, ketika tinggal di Kuwait, ia diperkenalkan dengan tradisi Ramadhan yang baru dan unik. Misalnya, graish atau pesta pra-Ramadhan ketika anggota keluarga dan tetangga berkumpul sebelum awal puasa. Ada pula girgian, yakni kemeriahan pada hari ke-13, 14, dan 15 Ramadhan ketika anak-anak bermain untuk mengumpulkan permen dan kacang-kacangan, juga ghabqa, yaitu pertemuan keluarga dan teman pada malam bulan Ramadhan.

Di Kuwait, Sahar juga mengenal makanan yang kerap tersaji di bulan Ramadhan, misalnya, tashreeb. Ini merupakan hidangan yang terbuat dari roti, kentang, daging, dan sayuran. "Jauh sebelum Covid-19,  tradisi dan adat istiadat ini selalu dipraktikkan. Sayangnya, pandemi telah membuat orang tidak bisa berkumpul untuk merayakan tradisi yang menjadi bagian dari suasana Ramadhan," katanya.

Pada tahun-tahun sebelum Covid-19, Sahar melanjutkan, masyarakat biasa memberi selamat satu sama lain atas kehadiran Ramadhan. Ucapan selamat disampaikan secara langsung ataupun melalui telepon. Namun, kondisi saat ini jauh berbeda.

“Pandemi tiba-tiba datang dan seakan-akan hendak memutuskan tali hubungan antarmanusia. Saya tahu bahwa inti dari bulan suci Ramadhan adalah puasa, shalat, takwa, amal, dan introspeksi diri. Namun, ini juga tentang pertemuan keluarga, memperkuat ikatan silaturahim,  dan mengumpulkan kenangan yang tak terlupakan."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.