JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong masyarakat semakin sadar akan zakat melalui kampanye Gerakan Cinta Zakat. Gerakan yang didorong secara nasional ini diharapkan semakin memperkuat literasi masyarakat terhadap zakat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Baznas dan Kementerian Agama (Kemenag), literasi masyarakat terhadap zakat ini baru 84 persen. “Sisanya, masyarakat hanya memahami tentang zakat fitrah," kata Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta, dalam kegiatan webinar berjudul “Zakat untuk Pemberdayaan Umat”, Kamis (29/4).

Peningkatan literasi masyarakat terkait zakat dinilai menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh dalam meningkatkan penerimaan zakat. Selain itu, perbaikan kinerja lembaga zakat juga memengaruhi penerimaan dana sosial masyarakat

Terkait penyaluran zakat, Arifin menyebut, kini Baznas tidak hanya berfokus pada bentuk bantuan langsung. Baznas berupaya agar dana yang diberikan kepada penerima manfaat bisa membuatnya berdaya.

Dengan harapan tersebut, Baznas sekarang mendorong adanya zakat produktif. Masyarakat yang tidak memiliki modal atau dana akan didorong menjadi keluarga mandiri, bahkan menjadi muzaki. Baznas meyakini, kesejahteraan negara akan membaik jika jumlah orang miskin menurun dan kelas menengah bisa cepat naik.

Arifin mengatakan, Baznas selalu mendorong kemandirian masyarakat dengan tiga program, yakni bantuan sosial, ekonomi, dan dakwah. Kita selesaikan masalah akses mereka, seperti pendidikan atau tempat tinggal, lalu ekonomi keluarga diorong agar meningkat, serta kita siapkan program dakwah dan advokasi," lanjutnya.

Arifin menyebut, penyaluran zakat produktif tidak hanya berupa modal atau finansial, tapi juga berbentuk instrumental. Contohnya, mendorong faktor produksi agar mandiri dengan ilmu yang dikuasai dan membuka akses ke pasar.

Program ekonomi tersebut tersebar di semua wilayah di Indonesia. Selain program dari pusat, Baznas mendorong lembaga di daerah untuk membuat programnya sendiri, baik tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.

Baznas juga bekerja sama dengan lembaga amil zakat (LAZ) lainnya dalam hal pemberdayaan masyarakat. Bahkan, di Kementerian Agama muncul gagasan Kampung Zakat, yakni pemerintah dengan Baznas dan LAZ bersatu padu membantu daerah tersebut.

Gerakan Cinta Zakat mendorong masyarakat lebih mencintai zakat sebagai bagian dari kehidupan. “Kebahagiaan itu bukan rakus atas dunia, namun ketika bisa membagi apa yang kita miliki kepada orang lain," kata dia.

Tak hanya bergandengan tangan dengan LAZ ataupun pemerintah, upaya memberdayakan masyarakat juga dilakukan Baznas dengan lembaga perbankan syariah. Salah satunya BCA Syariah.

Baznas ataupun BCA Syariah berupaya membantu kelompok usaha kecil, seperti penjaja makanan dan jajanan. Mereka diberikan bantuan modal usaha serta gerobak, agar bisa berjualan dengan lebih baik.

Direktur BCA Syariah, Pranata, menyebut, perbankan syariah memiliki beberapa keunikan dibandingkan lembaga perbankan konvensional. Salah satunya, perbankan syariah diizinkan melakukan fungsi baitul mal, menghimpun dana umat, seperti zakat, infak, dan sedekah (ZIS), serta hibah.

Dana ZIS dan hibah dikelola dan disalurkan kepada badan amil zakat yang sudah bekerja sama dengan BCA Syariah. “Sejauh ini, ada 19 LAZ yang sudah bekerja sama dengan kami dan total dana yang dikumpulkan mencapai Rp 1,6 miliar," ujar Pranata.

 

Sejauh ini, ada 19 LAZ yang sudah bekerja sama dengan kami.

 

 

SHARE    

BCA Syariah telah menyiapkan beberapa fitur untuk memudahkan proses pembayaran zakat ataupun pemberian donasi. Salah satunya fitur KlikBCA Syariah Business, di mana badan amil zakat bisa lebih mudah mengelola dana ZIS-nya.

BCA Syariah juga menyiapkan fitur autodebet bagi nasabah yang memiliki tabungan atau deposito. Nantinya, secara otomatis 2,5 persen dari bagi hasil tersebut akan diberikan kepada LAZ.

Pranata juga menekankan, BCA Syariah berfokus pada peningkatan kemampuan mustahik, baik dari sisi edukasi maupun usaha. Bersama Baznas, pihaknya telah dua kali melakukan pemberian bantuan usaha kepada mustahik, yakni pada 2019 memberikan bantuan kepada 20 mustahik di Cipinang dan 2020 di sekitaran wilayah Bekasi dengan 28 mustahik.

Pertumbuhan rekening di BCA Syariah dari tahun ke tahun meningkat sekitar 30 persen. “Dari situ, diharapkan pengumpulan dana zakat juga meningkat. Kalau dilihat dari data, dana ZIS yang kami terima peningkatannya sekitar 31 persen setiap tahun," ujarnya.

Dalam acara yang sama, BCA Syariah secara simbolis menyerahkan dana zakat yang telah dikumpulkan senilai Rp 156,9 juta. Tak hanya itu, mereka juga membagikan gerobak usaha bagi penjual makanan di Bekasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat