Warga menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/4). Saat Ramadhan kunjungan wisata ke Yogyakarta turun drastis. Selain calon pengunjung yang memilih fokus beribadah di bulan Puasa, adanya pandemi dan | Wihdan Hidayat / Republika

Cahaya Ramadhan

Mencapai Puasa Ramadhan yang Sempurna

Puasa Ramadhan merupakan kekhasan umat Islam yang dilaksanakan selama sebulan penuh.

Pada bulan Ramadhan terdapat perintah untuk berpuasa. Pada tingkat tertentu, puasa membantu manusia mengalahkan nafsu keduniawian yang rendah.  Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi, mengungkapkan berbagai cara untuk mencapai puasa yang sempurna pada bulan suci.

Dalam bukunya berjudul Misteri Puasa, Hemat dan Syukur, dia menjelaskan kesempurnaan puasa terwujud ketika seluruh indra manusia, seperti mata, telinga, kalbu, khayalan, dan pikiran juga ikut berpuasa sebagaimana yang dilakukan oleh perut.

“Yaitu dengan menjauhkan seluruh indra dari semua larangan dan sesuatu yang tidak berguna sekaligus mendorongnya untuk menunaikan ibadahnya masing-masing,” kata Nursi.

Dia mencontohkan, salah satunya seperti melatih lisan untuk berpuasa dari perkataan dusta, ghibah, dan berbagai ungkapan kotor. Umat Islam yang berpuasa juga harus membasahi lisannya dengan bacaan Alquran, zikir, tasbih, tahmid, shalawat, dan salam kepada Rasululllah SAW, istighfar, dan berbagai zikir lainnya.

Bahkan, menurut dia, untuk mencapai puasa yang sempurna, umat Islam harus menundukkan pandangan dari segala yang diharamkan, menutup telinga dari mendengar ucapan buruk, mendorong mata untuk melihat dengan penuh perenungan, mendorong telinga untuk mendengar perkataan yang benar dan Alquran serta menjadikan seluruh indranya dalam kondisi berpuasa.

“Jika perut yang merupakan pabrik yang sangat besar diistirahatkan  dengan puasa, pabrik-pabrik kecil lainnya menjadi mudah pula untuk diistirahatkan,” kata Nursi.

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al kandahlawi Raha menjelaskan, puasa dan Alquran dapat memberikan syafaat pada hari kiamat. Pandapat tersebut berdasar kanhadis riwayat Ahmad, Thabarani, dan Ibnu Abi Dunya. 

Dari Sayyidina Abdullah bin Amr RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda, puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada seorang hamba. Puasa akan berkata, "Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya. Alquran berkata wahai Rabbku aku telah menghalanginya tidur malam hari terima syafaatku untuknya. Maka kedua syafaat tersebut diterima."

Syekh Zakariyya menjelaskan, menurut riwayat dalam kitab At-Targhib wa Tarhib lafaz hadis di atas adalah tha'am dan syarab (minuman) sebagaimana terjemah di atas. Namun, menurut riwayat Imam Hakim lafaz hadis tersebut adalah tha'am (makanan) dan syahwat (hawa nafsu) sehingga artinya menjadi, "Puasa adalah menahan orang itu dari makan dan hawa nafsu di siang hari.”

Hadis ini, kata Syekh Zakariya, mengisyaratkan bahwa orang yang berpuasa akan menjauhkan diri dari kesenangan nafsu, meskipun hal itu dibolehkan, seperti bermesraan dengan istri dan memeluknya. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Alquran akan datang dalam bentuk seorang pemuda, lalu berkata, “Akulah yang membangunkanmu malam hari dan membuatmu haus siang hari."

Hadis ini menyatakan bahwa seorang hafiz Alquran hendaknya bangun malam dan membaca Alquran dalam tahajudnya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam surat al-Isra ayat 79 yang artinya, "Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.