Ilustrasi kerumunan Jakmania sebelum pandemi Covid-19 | ANTARA FOTO

Jakarta

Polisi Periksa Presiden Persija dan Ketua Jakmania

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyayangkan adanya kerumunan suporter pendukung Persija Jakmania

JAKARTA -- Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap ketua Jakmania dan manajemen Persija pada Rabu (28/4), terkait kerumunan suporter Persija di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Ahad (25/4) malam hingga Senin (26/4) dini hari WIB.

Ribuan suporter Persija berkumpul di Bundara HI untuk merayakan Persija yang juara Piala Menpora 2021, dengan mengalahkan Persib dengan agregat 4-1.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, dua orang itu akan diminta keterangan oleh penyidik terkait berkumpulnya ribuan suporter Persija di Bundaran HI.

"Ketua Jakmania kita panggil, kita jadwalkan Rabu hadir, kemudian yang satu lagi presiden klub Persija kita undang untuk klarifikasi. Sama, kita jadwalkan besok (Rabu) pagi untuk bisa hadir," kata Yusri di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (27/4).

Adapun informasi yang akan digali penyidik dari keduanya adalah mengenai indikasi adanya pihak tertentu yang menggalang Jakmania hingga berkumpul di satu titik. Karena muncul informasi, adanya seruan di media sosial (medsos) agar suporter Persija ikut merayakan jika klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut menjadi kampium di turnamen pramusim.

 
Kita ingin tahu, tim penyidik berusaha mengetahui apakah memang ini terorganisasi untuk kumpul ini, karena sudah melanggar protokol kesehatan.
KOMBES POL YUSRI YUNUS, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya.
 

Saat kejadian, polisi akhirnya membubarkan kerumunan massa di Bundaran HI. Sebanyak 65 Jakmania yang diamankan, juga dimintai keterangan terkait kegiatan mereka berkumpul di satu tempat. Para Jakmania tersebut mengaku berkumpul di Bundaran HI secara spontan untuk merayakan tim kesayangannya yang menjadi juara Piala Menpora 2021.

Meski demikian, polisi tetap mengusut kasus yang dianggap melanggar protokol kesehatan itu. Yusri mengatakan, puluhan suporter yang terjaring itu juga dites cepat Covid-19, dan hasilnya negatif. "65-nya negatif," ujar Yusri.

Di lokasi yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyayangkan terjadinya kerumunan sejumlah pendukung Persija di satu lokasi. Dia sangat menyesalkan, mengapa ada banyak orang berkumpul di satu tempat pada masa pandemi Covid-19. "Kita tentu sangat prihatin, mudah-mudahan kegiatan ini tidak menimbulkan klaster baru, dan ke depan tidak diulangi lagi," kata Riza.

Dia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bakal mengevaluasi agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Termasuk dengan manajemen dan suporter akan diajak berunding. "Dari internal persija, dari Jakmania, aparat terkait. Evaluasi kenapa terjadi (kerumunan suporter), siapa yang mobilisasi, apa dampaknya, nanti kita lihat ya," tutur Riza.

Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno, mengeklaim, pihaknya tidak pernah menggalang suporter untuk berkumpul merayakan kemenangan Persija. Dia mengaku, bahkan sebenarnya sudah mengimbau Jakmania untuk tidak merayakan kemenangan dengan cara berkonvoi. "Kita sudah melakukan imbauan dan arahan untuk tetap berada di rumah," kata Dicky kepada wartawan.

Namun, kata dia, kenyataannya, ajakan itu tidak tak dihiraukan oleh sebagian pendukung Persija. Hal itu karena mereka tiba-tiba berkumpul karena ingin merayakan klub yang dibelanya juara. Karena itu, ia memastikan siap untuk datang jika dipanggil polisi. "Kita komunikasi dan koordinasi //kok// dengan Polda Metro Jaya," kata Dicky.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat