Warga membayar infak menggukan mesin layanan Zakat, Infak dan Shodaqoh Drive Thru yang terpasang di area Masjid Jami Al-I’thishom, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/12). Layanan ZIS Drive Thru tersebut merupakan sebuah inovasi yang mempermudah warga membayar | Republika/Thoudy Badai

Cahaya Ramadhan

Pandemi tak Surutkan Kedermawanan

Penghimpunan zakat diprediksi meningkat dibandingkan Ramadhan tahun lalu.

 

JAKARTA – Pandemi Covid-19 terbukti tak menyurutkan rasa kedermawanan. Sebaliknya, situasi krisis ini semakin meningkatkan kedermawanan masyarakat, termasuk pada bulan suci Ramadhan ini.

Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta mengatakan, walaupun ada pandemi Covid-19 dan sebagian masyarakat terkena krisis, namun informasi dari media tentang kesulitan yang dihadapi masyarakat membuat mereka yang tidak terkena krisis semakin giat berzakat.

"Kita menduga ini (pengumpulan zakat) akan terus naik dari tahun yang lalu, pengumpulan (zakat di) Ramadhan, hari ini saja sudah didapat sekitar 15 persen," kata Arifin kepada Republika, Selasa (27/4).

Baznas menargetkan, penghimpunan dana zakat pada Ramadhan tahun ini naik 30 persen dibandingkan Ramadhan sebelumnya. Sementara pada hari ke-13 Ramadhan, penghimpunan zakat telah mencapai 15 persen.

"Jadinya kita optimistis Ramadhan tahun ini akan meningkat 30 persen (pengumpulan dana zakatnya)," ujarnya.

Arifin mengatakan, krisis ekonomi memang terjadi di masa pandemi Covid-19. Namun, orang-orang yang tidak terkena krisis ini meningkat kedermawanannya. Hal itu, antara lain karena banyaknya pemberitaan mengenai kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi Covid-19, tak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga ekonomi. Semua itu membangkitkan semangat berderma masyarakat.

"Menurut saya sebagai direktur utama Baznas, mungkin ini bagus untuk diteliti, mengapa mereka masih terus menyumbangkan (hartanya)," ujar dia.

Ia menjelaskan, tahun lalu penelitian Baznas mendapatkan informasi bahwa orang-orang yang tidak terkena krisis meningkatkan donasinya. Namun, ada pula orang-orang yang terkena krisis tapi tetap berdonasi. Mereka berkeyakinan, donasi inilah yang bisa menyelesaikan masalah ekonomi.

Saat ini, kata dia, zakat digital sudah mencapai 28 persen dari seluruh dana yang masuk. "Tahun lalu sudah mencapai 25 persen, sekarang di 2021 pada caturwulan pertama, penghimpunan zakat digital sudah 28 persen dari target 30 persen," ujarnya.

Tren peningkatan penghimpunan zakat di bulan Ramadhan tahun ini juga disampaikan CEO Rumah Zakat Nur Efendi. Ia mengungkapkan, dana zakat yang dhimpun Rumah Zakat selama dua pekan pertama bulan suci Ramadhan 1442 H mengalami pertumbuhan 20 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kenaikan donasi tersebut.

Nur menjelaskan, faktor pertama sekaligus utama adalah sikap dermawan yang dimiliki masyarakat Indonesia, menjunjung tinggi gotong-royong, dan empati. "Ini yang saya lihat sebagai faktor utamanya," kata dia kepada Republika, Selasa (27/4).

Faktor selanjutnya ialah bulan Ramadhan yang selalu menjadi momentum berbagi kepada sesama. Nur mengatakan, Ramadhan adalah bulan bersedekah di mana biasanya ada pertumbuhan sampai lima kali lipat jika dibandingkan bulan lain. Dia juga tidak melihat pandemi sebagai faktor yang menyurutkan semangat berzakat.

photo
CEO Rumah Zakat Nur Efendi. - (Republika/Prayogi)

 

 

Isu pandemi Covid-19 masih ada tetapi tidak sebesar tahun lalu. Jadi, zakat terus tumbuh karena masyarakat kita dermawan dan bahkan paling dermawan sedunia.

 

NUR EFENDI; CEO Rumah Zakat.
 

Pertumbuhan donasi zakat ini, lanjut Nur, juga menunjukkan antusiasme masyarakat dan naiknya transaksi zakat. Menurut dia, kenaikan transaksi ini berkaitan dengan pertumbuhan kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat melalui lembaga resmi.

Nur menambahkan, penghimpunan zakat selama Ramadhan ini telah menyentuh 90 persen dari target. "Memang tinggal 10 persen, tetapi kita lihat 15 hari ke depan. Karena pada Ramadhan tahun lalu, isu Covid-19 membuat masyarakat antusias menyisihkan rezekinya untuk saudara-saudaranya. Sekarang isu Covid tidak terlalu ramai," katanya.

Sebagian besar zakat diberikan melalui cara digital. Bahkan, 90 persen volume zakat didonasikan melalui cara tersebut. Ada yang lewat transfer, e-wallet, e-commerce, dan cara-cara digital lainnya. "Zakat digital masih menjadi pilihan utama. Pertumbuhannya sampai 46 persen dari tahun lalu.’’

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.