Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Belum lama ini anak-anak dari Masjid Jogokariyan mengumpulkan uang yang diserahkan kepada TNI AL untuk membeli kapal selam. | Wihdan Hidayat/ Republika

Cahaya Ramadhan

Masjid Jogokariyan Gagas Pembelian Kapal Selam

MUI dan DMI mengapresiasi penggalangan dana, yang pada hari pertama sudah terkumpul Rp 365 juta.

YOGYAKARTA -- Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, mengatakan, penggalangan dana pembelian kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 bermula dari imajinasi Himpunan Anak-anak Masjid (Hamas) Jogokariyan. Setidaknya sudah terkumpul dana sebesar Rp 365 juta pada hari pertama, Selasa (27/4).

“Kami sebagai orang tua melanjutkan semangat anak-anak itu, jangan sampai semangat cinta negaranya malah dihalang-halangi," kata Jazir kepada Republika melalui sambungan telepon, Selasa (27/4).

Jazir mengatakan, awalnya anak-anak masjid berimajinasi bisa membeli kapal selam. Pihaknya pun memberi ruang kepada anak-anak masjid tersebut dengan mendorong untuk menggalang dana.

“Itu mimpi yang baik, harus didukung, masa depan Indonesia di tangan mereka. Saya cerita, dulu pesawat pertama dibeli di Indonesia ini dari urunan rakyat, rakyat Aceh dan itu bisa membeli pesawat pertama Indonesia," jelas Jazir.

Pada Senin (26/4), Hamas Jogokariyan telah menyalurkan dana Rp 6,58 juta melalui Pangkalan TNI AL Yogyakarta. Namun, inisiatif Hamas tersebut memunculkan gerakan masyarakat untuk ikut menyumbang dana. Pihaknya lantas membuka rekening untuk penggalangan pembelian kapal selam.

Penggalangan dana pun baru dimulai kemarin. "Begitu pulang banyak sekali telepon dan pesan Whatsapp ke kami untuk buka rekening, kemudian kami buka rekening. Ini baru dibuka hari pertama sudah Rp 365 juta, itu sebelum Zhuhur tadi," ujarnya.

Dia berharap, dana yang dikumpulkan dapat tercapai untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402. Jazir mengatakan, harga kapal sekelas Nanggala buatan PT PAL hanya sekitar Rp 1,5 triliun.

 

 

Saya katakan hanya Rp 1,5 triliun, karena satu rakyat Indonesia saja (menyumbang) Rp 10 ribu sudah lebih dari cukup itu.

 

USTAZ MUHAMMAD JAZIR, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
 

Penggalangan dana masih terus dibuka. Pada bulan pertama, akan dilihat dana yang sudah terkumpul. "Kalau masih kurang saya akan mendorong anak-anak masjid untuk menggalang dana lagi, sehingga bisa tercapai (untuk membeli kapal selam),” jelasnya.

Pengurus Masjid Jogokariyan akan mengunjungi PT Pal Indonesia di Surabaya. Kunjungan dilakukan untuk melihat katalog desain kapal selam yang akan dibeli untuk mengganti KRI Nanggala-402. “Anak-anak (Hamas Jogokariyan) biar memilih kapal selam seperti apa yang mau dibeli," kata Jazir.

Berbagai pihak menyumbangkan dana pembelian kapal selam, bahkan ikut membantu menggalang dana, di antaranya Ustaz Abdul Somad dan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Ada juga warga dari Magelang ingin jualan kaus dengan desain kapal selam dan minta izin masjid untuk keuntungannya diberikan ke masjid.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Masjid Jogokariyan (masjidjogokariyan)

“Silakan saja, ini gerakan rakyat bukan milik kami. Biar fantasi dan imajinasi anak-anak yang cinta negara ini bisa terwujud," jelasnya.

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengapresiasi Masjid Jogokariyan di Yogyakarta yang menggalang donasi untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402 yang tenggelam. Penggalangan donasi tersebut diumumkan lewat unggahan di akun Instagram @Masjidjogikariyan.

Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengapresiasi inisiatif dan prakarsa yang dilakukan Masjid Jogokariyan. Namun, menurut dia, yang dilakukan Masjid Jogokariyan harus dilakukan dengan caranya yang lebih rapi dan tertib sehingga menggugah para donatur untuk menyalurkan bantuannya.

"Hal semacam ini dapat dilakukan bersama Dewan Masjid se-Indonesia. Namun demikian, karena dalam kondisi pandemi Covid-19, kita harus memprioritaskan pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan ekonomi melalui komunitas masjid," kata Buya Amirsyah kepada Republika.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal DMI, Ustaz Imam Addaruqutni. “Yang dilakukan (anak-anak remaja masjid Jogokariyan) betul-betul memiliki nilai moral yang perlu juga kita apresiasi," kata Ustaz Imam.

Menurut dia, yang dilakukan Masjid Jogokariyan bisa menimbulkan berbagai opini atau komentar. Namun, harus dipandang dari perspektif yang baik terlebih pada bulan Ramadhan ini.

Gagasan menggalang donasi untuk membeli kapal selam ini datang dari anak-anak remaja, mereka dalam bimbingan Masjid Jogokaryan. Untuk itu, negara harus melihat hal yang positif di dalamnya. Artinya, anak-anak di negeri ini dengan cara apa pun atau bagaimanapun sebenarnya memiliki keperihatinan yang tinggi terhadap yang terjadi di negeri ini. 

"Anak-anak ini memberikan perhatian seperti itu, sementara negara belum mendeklarasi sesuatu kecuali satu berita bahwa itu satu musibah," ujarnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by H. Syafruddin (haji_syafruddin)

Menurut Ustaz Imam, tenggelamnya kapal selam di negeri ini seharusnya dinyatakan sebagai musibah nasional. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati delapan orang yang mati akibat penembakan.

"Saya kira kita juga perlu menyatakan belasungkawa nasional yang dalam, karena ini menyangkut negara, pemerintah atas nama negara perlu menyatakan itu," kata dia.

Ustaz Imam mengatakan, anak-anak remaja Masjid Jogokariyan bukan main-main melakukan penggalangan dana untuk membeli kapal selam. Padahal, membeli kapal selam itu bukan persoalan kecil, melainkan persoalan besar. 

"Kita memiliki generasi muda yang sangat peduli dengan apa yang terjadi di negara ini, ini satu pelajaran baik, ini bentuk ekspresi kepedulian dari anak-anak masjid, ekspresi kepeduliannya itu jauh lebih mahal," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.