
Cahaya Ramadhan
Kunci Menghafal Alquran
Banyak pertanyaan bagaimana cara menghafal Alquran.
DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute
Banyak pertanyaan bagaimana cara menghafal Alquran. Nabi Muhammad SAW telah memberikan satu kunci, yaitu almu’ahadah (komitmen menjaga hafalan).
Dari Abu Musa RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ta’ahaduu hadzal Quran" (berkomitmenlah untuk terus menjaga hafalan Alquran). Mengapa? Nabi Muhammad SAW bersabda: “Demi Allah yang Muhammad di tangan-Nya, Alquran itu lebih cepat hilang daripada unta yang terikat (HR Bukhari-Muslim).
Dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW memberikan perumpamaan yang mirip, tetapi dengan redaksi yang berbeda bahwa penghafal Alquran bagaikan seorang penjaga unta yang terikat. Bila ia menjaganya, unta itu bertahan, sebaliknya bila ia melepaskan talinya unta itu akan pergi (HR Bukhari Muslim).
Kata mu’hadah sangat penting bagi penghafal Alquran sebab di dalamnya ada makna berjanji. Pertama, janji memulai menghafal dengan sungguh-sungguh dan tidak akan menyerah di tengah jalan. Di sini harus mempunyai niat yang kuat.
Nabi Muhammad SAW bersbada: “Innamal a’maalu bin niyat wa innama likullim riin ma nawa" (sesungguhnya semua perbuatan bergantung niat dan setiap orang akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang ia niatkan).
Hadis ini berlaku umum, termasuk dalam urusan menghafal Alquran. Bahwa Anda bisa menghafal Alquran bukan hanya karena Anda cerdas, melainkan karena niat Anda kuat untuk komitmen memulai hafalan Aquran dari awal.
Bahwa Anda bisa menghafal Alquran bukan hanya karena Anda cerdas, melainkan karena niat Anda kuat untuk komitmen memulai hafalan Aquran dari awal.
Tentu dalam hal ini tidak bisa dilepaskan dari keikhlasan sebagai motor penggerak keistiqamahan. Sebab siapa pun yang tidak ikhlas tidak akan bisa istiqamah.
Kedua, janji untuk menjaga ayat, surah, dan juz yang sudah dihafal, serta terus menambah hafalan baru sekalipun sedikit. Pepatah mengatakan “Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit”.
Jadi, dalam menghafal sebaiknya tidak dibuat tegang, melainkan rileks. Sebab dengan rileks hafalan baru akan mudah masuk ke memori kita. Ini berlaku umum bagi siapa saja. Orang yang tertekan tidak akan bisa menghafal.
Target hafalan memang harus ada, tetapi tidak harus banyak. Kecuali dalam program khusus seperti karantina hafalan Alquran. Itu pun harus sesuai dengan level kemampuan masing-masing.
Dalam hal ini berlaku yang namanya kecerdasan. Makin cerdas seseorang makin cepat mencapai target.
Ketiga, janji komitmen murajaah seumur hidup setelah tamat hafalan 30 juz. Tentu semakin banyak jumlah hafalan makin banyak beban murajaahnya. Sebuah kaidah murajaah berkata: man raaja’al khams lam yans (siapa yang melakukan murajaah lima juz minimal setiap hari tidak akan lupa hafalannya seumur hidup).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN

Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook