Sejumlah anak-anak memainkan musik perkusi khas Madura berkeliling kampung di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (19/4/2021). Kegiatan selama bulan Ramadhan itu untuk membangunkan warga agar makan sahur. | SAIFUL BAHRI/ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Gapai Keberkahan Sahur

Salah satu keberkahan itu ada saat kita sahur pada dini hari menjelang fajar.

OLEH DEA ALVI SORAYA

Begitu banyak keberkahan yang terkandung di bulan suci Ramadhan. Salah satu keberkahan itu ada saat kita sahur pada dini hari menjelang fajar.

Dalam sebuah hadis riwayat Anas bin Malik disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.” (Muttafaqun ‘alaih).

Mengenai keutamaan dan keberkahan sahur, ulama sekaligus Ketua Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjelaskan, sahur adalah satu bagian dari keseluruhan tuntunan Rasulullah SAW selama menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Dari keseluruhan tuntunan itu, ada yang bersifat wajib dan sunah. Adapun hukum sahur adalah sunah muakkad yakni sunah yang ditekankan oleh Rasulullah. Sebagai seorang Muslim, menurut TGB, sudah semestinya mematuhi perintah yang disampaikan secara terang benderang (jelas) dan lugas oleh Rasulullah.

“Karena perintah sahur itu lugas, jelas. Jadi perintah itu sepatutnya dilaksanakan semaksimal mungkin,” ujar mantan gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu kepada Republika, akhir pekan lalu.

 
Karena perintah sahur itu lugas, jelas. Jadi perintah itu sepatutnya dilaksanakan semaksimal mungkin.
 
 

Sahur, lanjut TGB, memiliki keberkahan dan manfaat yang luar biasa. Sebagian di antaranya adalah keberkahan dari sisi menjalankan tuntunan agama. “Jadi menjalankan tuntunan Rasulullah itu sendiri adalah sebuah keberkahan, karena dapat mendatangkan kebaikan, membawa kesempurnaan ibadah puasa, juga menunjukkan bahwa kita termasuk dalam umat Rasulullah yang menyimak dan mengikuti tuntunan beliau,” katanya.

Selain itu, terdapat pula keberkahan duniawiyah, keberkahan yang bisa dianalisis secara ilmu pengetahuan, dari sahur. Ia menjelaskan, manfaat sahur telah banyak diungkapkan oleh para ahli gizi. Di antaranya, menjadi cadangan energi saat berpuasa, juga menjaga metabolisme tubuh.

photo
Sejumlah warga mengikuti iring-iringan kokoo (ketuk) sahur dengan membunyikan kentongan bambu dan alat musik lainnya di Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa, (13/4/2021). Tradisi tersebut dilakukan untuk membangunkan umat muslim yang berpuasa untuk sahur pada bulan Ramadhan. - (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Manfaat lain yang didapat dari bersantap sahur adalah karena waktunya yang berada di sepertiga malam. Dengan bersantap sahur, maka kemungkinan untuk melakukan qiyamul lail akan lebih tinggi.

“Artinya, manfaat sahur sangat banyak, salah satunya mengondisikan kita untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan lebih optimal,” lanjut dia.

Adapun batas akhir santap sahur, kata dia, adalah terbitnya fajar shadiq yang menandai datangnya waktu Subuh. Adapun imsak, sekitar 10 menit sebelum azan Subuh, adalah waktu persiapan agar ketika Subuh tiba, kita telah selesai bersantap sahur.

“….dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS al-Baqarah: 187).

 
Terdapat keberkahan yang bisa dianalisis secara ilmu pengetahuan dari sahur.
 
 

Lebih lanjut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas menjelaskan, patokan datangnya waktu shalat adalah melalui fenomena alam, termasuk saat waktu Subuh maupun Maghrib. Namun seiring berkembangnya waktu, teknologi semakin memudahkan manusia untuk menentukan datangnya waktu shalat.

“Sebenarnya waktu wajib untuk berhenti makan dan minum adalah waktu Subuh, jadi begitu Subuh masuk maka kita sudah mulai berpuasa. Tapi karena mungkin dulu orang tidak punya jam, dan hanya mengandalkan fenomena alam, maka dibuatlah jeda yang disebut imsak,” jelas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

Adapun waktu Subuh, kata dia, tidak berpatokan pada kumandang azan, karena pada dasarnya penentuan datangnya waktu shalat didasarkan pada fenomena alam.

“Agama itu tertib, maka ada tuntunan yang perlu diperhatikan. Kita berhenti makan-minum bukan karena suara azan, tapi karena sudah datang waktu shalat, dapat dilihat dari waktu shalat yang telah ditentukan Kemenag, itu saja patokannya, bukan dari suara azan, begitu juga saat berbuka," kata Buya Anwar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.