Petugas melakukan dekontaminasi dan sterilisasi pada armada bus sekolah di Pool Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) DKI Jakarta, Senin (19/4/2-021). Armada bus yang saat ini digunakan sebagai angkutan pelajar, tenaga kesehatan, vaksinasi lansia dan pa | Prayogi/Republika.

Nasional

Libur Kembali Naikkan Kasus dan Kematian

Satgas Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif dan kematian per 18 April 2021.

JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif dan kematian per 18 April 2021. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, kenaikan kasus positif pada pekan ini sangat tajam yakni sebesar 14,1 persen.

“Sangat disayangkan setelah mengalami penurunan di pekan lalu, di pekan ini penambahan kasus positif dan kematian kembali meningkat,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (20/4).

Wiku menegaskan, kenaikan jumlah kasus positif maupun meninggal merupakan dampak dari libur panjang Paskah pada 2-4 April lalu. Di sisi lain, kata dia, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga turun signifikan. Wiku menyebut hal ini karena euforia vaksinasi.

Kenaikan kasus ini dikontribusikan sebagian besar dari Pulau Jawa. Kenaikan tertinggi berasal dari Jawa Barat, disusul Jawa Tengah, Riau, DKI Jakarta, dan NTT. Sementara kasus kematian pada pekan ini mengalami peningkatan sebesar 4,2 persen. Lonjakan kasus kematian ini dikontribusikan oleh DKI Jakarta, Riau, Kalimantan Tengah, Banten, dan DIY.

Libur pada 2-4 April lalu ini menjadi rentetan panjang lonjakan kasus yang selalu terjadi pascalibur panjang di sepanjang 2020. Data ini sekaligus membuktikan secara empiris bahwa libur panjang selalu menyebabkan kenaikan kasus positif Covid-19.

Pertama, libur Idul Fitri tahun lalu yang menaikkan angka kasus harian hingga 93 persen dan meningkatkan angka kematian pekanan sampai 66 persen. Kedua, libur panjang 22-23 Agustus 2020 yang menaikkan angka kasus sampai 119 persen dan meningkatkan tingkat kematian mingguan hingga 57 persen.

Ketiga, yakni libur panjang periode 28 Oktober sampai 1 November 2020 yang menaikkan kasus Covid-19 sampai 95 persen dan meningkatkan angka kematian mingguan sebesar 75 persen. Terakhi, pada libur panjang akhir tahun 2020 yang menaikkan angka kasus harian sampai 78 persen dan tingkat kematian hingga 46 persen.

Pada Selasa (20/4), satgas melaporkan ada 5.549 kasus baru. Dengan 48.107 orang yang diperiksa, maka didapat angka positivity rate 11,53 persen. Jumlah orang yang diperiksa tersebut merupakan campuran dari pemeriksaan dengan PCR dan rapid test antigen. Bila dihitung PCR saja, maka positivity rate tembus 21,83 persen.

 Kekhawatiran wisata

Di sisi lain, meski mudik Lebaran 2021 telah dilarang pemerintah, ada kekhawatiran terjadinya kerumunan di lokasi wisata. Sebab, lokasi wisata tak dilarang untuk dibuka. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, selama periode larangan mudik 6-17 Mei, pembukaan tempat wisata di dalam kota diperbolehkan dengan tetap disiplin menerapkan prokes.

“Wisata yang dalam bingkai PPKM skala mikro dengan mengacu dengan prokes ketat, disiplin, bersinergi dengan pemda dan Satgas Covid-19, pada prinsipnya diperbolehkan, tapi lagi-lagi kita harus pastikan jangan menjadi tempat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan,” kata Sandi.

Sandi mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta pun telah meninjau salah satu lokasi wisata di Jakarta, yakni Kota Tua. Sebab, menurut dia, Kota Tua merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang selalu dipenuhi pengunjung saat libur Lebaran.

Apalagi, tahun ini kegiatan mudik dilarang. Sehingga masyarakat diprediksi akan melakukan wisata di dalam kota selama masa libur Idul Fitri.

photo
Petugas kesehatan merapihkan tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19, Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021).  - (ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO)

Wiku menyebutkan, Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 13 tentang Peniadaan Mudik jelas mengatur berbagai syarat berlapis mengenai pelaksanaan perjalanan jarak jauh. Hal itu, menurut Wiku, sudah jelas menekankan bahwa kegiatan pariwisata jarak jauh pun tidak diperbolehkan.

“Ini diharapkan dapat mengurangi jumlah wisatawan di lokasi pariwisata agar tidak menimbulkan kerumunan dan mencegah masuknya kasus dari daerah lain yang berpotensi membawa varian baru yang mungkin lebih menular dan membahayakan keselamatan masyarakat,” ujar Wiku.

Namun, Wiku tidak menampik masih dibukanya titik-titik destinasi wisata di daerah. Meskipun objek wisata masih dibuka di daerah, Wiku tetap menekankan prinsip kehati-hatian baik oleh pengelola atau pengunjung. Pemerintah daerah pun diminta mencegah adanya penumpukan massa dan terjadinya kerumunan di lokasi wisata.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat