Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Cahaya Ramadhan

Ramadhan Bulan Alquran

Para sahabat Nabi selama Ramadhan berlomba-lomba membaca Alquran.

DIASUH OLEH DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran dan Dai Nasional, CEO Fath Institute

Ketika menegaskan kewajiban berpuasa dalam surah al-Baqarah ayat 183, Allah SWT tidak menyebutkan nama bulan Ramadhan. Sebab, kewajiban berpuasa sebagai rukun Islam memang ditetapkan di bulan Ramadhan. Maka, disebutkan atau tidak, itu sudah diketahui bahwa tidak ada kewajiban bepuasa selain Ramadhan. 

Namun, ketika menyebutkan Alquran pada surah yang sama, ayat 185, Allah SWT menegaskan bahwa ia diturunkan pada bulan Ramadhan, “syahru ramadhanalladzi unzila fiihil quran”. Ini untuk menunjukkan bahwa Ramadhan bulan Alquran. Pemahaman ini sebenarnya sudah dicontohkan Rasulullah SAW. Tiap Ramadhan, Nabi selalu mengkhususkan diri berduaan dengan Malaikat Jibril membaca Alquran. 

Para sahabat Nabi juga demikian memahami ayat tersebut. Mereka selama Ramadhan berlomba-lomba membaca Alquran. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa di rumah-rumah para sahabat selalu terdengar suara mendengung seperti suara lebah, “yusma’ mimbuyutihim shautn ka dzawinnahl”. Itulah suara mereka membaca Alquran.

 
Generasi pendahulu kita telah menjadikan Alquran sebagai hiburan yang sangat menyenangkan.
 
 

Tampak bahwa generasi pendahulu kita telah menjadikan Alquran sebagai hiburan yang sangat menyenangkan. Mereka tidak pernah mengenal apa yang namanya media sosial, ponsel, televisi, dan sebagainya, tetapi mereka tidak pernah merasa stres dalam hidup mereka. Justru jiwa mereka terus semangat membangun kehidupan dan kedamaian di muka bumi. 

Disebutkan dalam sejarah bahwa para sahabat dan generasi penerusnya, tabiin dan tabi al-tabiin, telah berhasil memimpin seperempat dunia, sampai ke Irak, Babilonia, Persia, Afrika, Eropa, dan perbatasan Rusia, bukan karena kecanggihan teknologi dan persenjataan, melainkan karena Alquran.

 
Banyak dari mereka yang menghentikan kajian rutin keilmuan karena memasuki Ramadhan. Alasannya, mereka ingin mengkhususkan diri dengan Alquran.
 
 

Begitu juga para ulama memahami hal yang sama, bahwa Ramadhan adalah bulan Alquran. Banyak dari mereka yang menghentikan kajian rutin keilmuan karena memasuki Ramadhan. Alasannya, mereka ingin mengkhususkan diri dengan Alquran. 

Inilah Imam Syafi’i yang sangat terkenal telah disebut-sebut dalam manaqib-nya bahwa setiap Ramadhan ia selalu mengkhatamkan Alquran 60 kali. Tak terbayang betapa sibuknya Imam Syafi’i dalam menulis buku dan mengajarkan ilmu, tetapi masih menyempatkan diri mengkhatamkan Alquran sampai 60 kali setiap Ramadhan. 

Saya semakin yakin terhadap fakta ini setelah saya meneliti para perawi hadis dalam kitab Tahzib al-Kamal karya Imam al-Mazzi. Saya menemukan Imam al-Dhahhak, seorang ulama hadis, mengatakan, “Saya akan berjuang khatamkan Alquran setiap Ramadhan seperti Imam Syafi’i, sebanyak 60 kali. Namun, ternyata saya hanya mampu 59 kali khatam. Tampaknya kelebihan ini hanya khusus Imam Syafi’i,“ kata al-Dhahak.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.