Seorang siswa penyandang disabilitas membaca Alquran saat kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Dinsos Jabar, Kota Cimahi, Selasa (28/4). Pesantren kilat Ramadan yang diikuti oleh sedikitnya 15 siswa penyand | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Cahaya Ramadhan

Dekatkan Diri kepada Allah dengan Alquran

Membaca Alquran tidak akan membuat rugi, sebaliknya akan membawa manfaat dan syafaat besar.

OLEH DEA ALVI SORAYA

Alquran memiliki hubungan erat dengan bulan suci Ramadhan karena pertama kali diturunkan pada bulan tersebut. Alquran juga disebut sebagai satu-satunya mukjizat yang dijamin pemeliharaannya oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia. 

"Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS al-Hijr: 9).

Meski begitu, tak banyak orang yang mampu memaksimalkan Ramadhan untuk mendekatkan diri pada Alquran. Ditambah lagi, semakin tingginya kecenderungan berselancar di dunia maya ketimbang mendalami inti sari yang terkandung dalam Alquran. 

Menurut KH Ahsin Sakho Muhammad, cara untuk mendekatkan diri pada Alquran bisa dimulai dengan membentuk pola pikir bahwa Alquran merupakan kitab suci yang perlu diimani. Alquran juga merupakan hidayah yang diberikan Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia. 

"Alquran merupakan kitab yang berisi nasiat-nasihat tentang kehidupan, obat dari penyakit hati, dan bukti kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya," ujar mantan Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) itu. 

Alquran mengandung beragam macam aspek yang bermanfaat bagi manusia, di antaranya sebagai obat dari segala penyakit hati, hidayah, rahmah, dan nasihat tentang kehidupan. "Dihrapkan dengan mengetahui aspek tersebut, akan muncul ketertarikan dan rasa cinta kepada Alquran," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Fatwa Indonesia (MUI) Pusat itu. 

KH Ahsin Sakho menyebut, Allah SWT menjanjikan pahala kepada siapa saja yang cinta pada Alquran.

 
Setiap huruf yang dibaca akan bernilai 10 kebaikan, melihat mashaf juga dianggap sebagai ibadah, bahkan mendengarkan orang membaca Alquran juga termasuk ibadah.
PROF KH AHSIN SAKHO MUHAMMAD, Ahli Ulumul Quran
 

Penasihat Yayasan Karantina Tahfidz Al-Quran Nasional (YKTN) Pusat itu menjelaskan, dengan membaca Alquran dan menghayati setiap redaksi kata dan maknanya, akan membawa ketenangan hati dan menciptakan perasaan dekat dengan Sang Pencipta. "Orang yang dekat dengan Alquran, akan menemukan kehadiran Allah melalui kalam-Nya, jadi ini yang perlu kita tanamkan dalam benak kita agar bisa lebih dekat dengan Alquran," ujarnya.

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran. Menurut KH Ahsin Sakho, apabila Ramadhan dianalogikan sebagai tamu, maka umat Islam perlu menyenangkannya dengan sesuatu yang disenangi olehnya. Caranya yakni dengan membaca Alquran dan memaknai maksud di dalamnya

Mengisi Ramadhan dengan membaca Alquran diyakini akan semakin menambah keimanan dan keyakinan Muslim terhadap keistimewaan Alquran. "Selain itu, membaca Alquran itu tidak pernah menjemukan, dan itu keistimewaannya," ujarnya.

Dia menyarankan, bagi mereka yang belum terlalu mengenal Alquran dapat bergabung dalam komunitas pencinta Alquran. Dengan bergabung dengan pecinta Alquran, maka akan menular pula rasa kecintaan itu. 

"Karena di sana kita akan didorong untuk lebih intens mendekatkan diri pada Alquran,” ujarnya.

Cara lain yang dapat dilakukan agar lebih dekat dengan Alquran adalah dengan mengakses informasi tentang orang-orang yang dapat dijadikan panutan dalam mempelajari ilmu Alquran, baik itu qari ataupun dai. 

Hal serupa diungkapkan Prof Didin Hafidhuddin. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini menjelaskan, Alquran adalah pedoman hidup bagi kaum Muslimin, terutama mereka yang mengingainkan kesuksesan dan keselamatan dunia maupun akhirat.

Menumbuhkan kecintaan pada Alquran, harus diupayakan dan dilakukan secara terus-menerus, terutama selama bulan Ramadhan, waktu diturunkannya Alquran. "Alquran harus dibaca dan dipahami secara bertahap namun konsisten, serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," kata dia.

Adapun cara yang dapat dilakukan yakni membiasakan menyertakan Alquran dalam aktivitas sehari-hari. "Ini bisa dimulai dari lingkup keluarga, seperti mengadakan tadarus bersama," ujar Prof Didin.

Ketua Pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) ini menyebut, Allah SWT menjanjikan syafaat pada hari akhir bagi orang-orang yang gemar membaca Alquran dan senantiasa mendekatkan diri dengan Alquran.

"Membaca Alquran tidak akan membuat siapapun merugi, sebaliknya akan membawa manfaat dan syafaat yang besar bagi kehidupan di dunia maupun akhirat," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.