Penting untuk memiliki benteng pertahanan yang kuat dengan suplemen di masa pandemi ini. | Freepik.com

Sehat

Bentengi Diri dengan Suplemen

Penting untuk memiliki benteng pertahanan yang kuat dengan suplemen di masa pandemi ini.

OLEH ADYSHA CITRA RAMADANI, DESY SUSILAWATI

Salah satu hal yang dikhawatirkan dari Covid-19 adalah daya sebarnya yang tinggi. Besarnya jumlah kasus Covid-19 di dunia memperlihatkan jangkauan daya sebarnya itu. 

Sebagai perbandingan, dokter dan influencer (pengimpak) dr Gia Pratama Putra mengatakan, jumlah penderita HIV di dunia adalah 80 juta. Angka sekian itu merupakan akumulasi dari tahun 1980 hingga saat ini.

Sedangkan, kasus Covid-19 di dunia saat ini sudah mencapai 109 juta dalam jangka waktu sekitar setahun. "Yang kita takuti bukan daya bunuhnya, tapi daya sebarnya," jelas Gia, bulan lalu.

Ketika tertular, sebagian orang mungkin hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tak bergejala. Namun, sebagian lainnya bisa mengalami gejala yang berat. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi Covid-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas.

Itu sebabnya penting untuk memiliki "benteng" pertahanan yang kuat agar terlindung dari risiko penularan Covid-19 di masa pandemi. Tanpa benteng tersebut, Covid-19 bisa menular dan menyebar dengan lebih mudah.

 
Penting untuk memiliki "benteng" pertahanan yang kuat agar terlindung dari risiko penularan Covid-19 di masa pandemi.
 
 

Dampak dari penularan Covid-19 yang mudah ini kerap disaksikan sendiri oleh Gia dalam kesehariannya bertugas di rumah sakit. Sebagai satgas Covid-19 di rumah sakit tempatnya bekerja, dia melihat saat ini tak ada tempat lagi untuk merawat pasien positif Covid-19. "Yang dirawat itu hanya yang saturasi oksigen di bawah 95 persen."

Untuk bisa melindungi diri dari risiko penularan Covid-19, dia punya rumus yang mudah diingat dan diterapkan. Rumus tersebut adalah RI sama dengan JV dibagi IT (RI=JV:IT).

RI merupakan singkatan untuk risiko infeksi, sedangkan JV adalah singkatan untuk jumlah virus, dan IT singkatan untuk imunitas tubuh. Mengacu pada rumus tersebut, risiko infeksi (RI) bisa menurun bila jumlah virus (JV) diturunkan dan imunitas tubuh (IT) ditingkatkan.

Untuk menurunkan jumlah virus, penting untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi serta interaksi. Sedangkan, untuk meningkatkan imunitas tubuh, perlu istirahat cukup, olahraga rutin, dan menyantap makanan bernutrisi.

Dalam hal makanan bernutrisi, Gia menyebutkan dua hal penting, yaitu makronutrisi dan asupan mikronutrisi. Makronutrisi itu mencakup protein, karbohidrat, dan lemak yang harus dikonsumsi secara seimbang. Untuk mikronutrisinya adalah vitamin dan mineral. "Jumlah (mikronutrisi) yang dibutuhkan sedikit, tapi krusial," ucapnya. 

Menyadari hal ini, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berinovasi dengan meluncurkan suplemen daya tahan tubuh Hevit-Plus. Hevit-Plus merupakan bagian dari suplemen vitamin C Hevit-C yang sudah diluncurkan lebih dulu. Namun, Hevit-Plus memiliki kandungan vitamin dan mineral lain selain vitamin C (500 mg), yaitu vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, vitamin E, dan juga zinc.

 
Kita harus bisa menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan konsumsi nutrisi sehat, rutin olahraga dan memenuhi kebutuhan vitamin yang baik untuk tubuh.
 
 

"Kita harus bisa menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan konsumsi nutrisi sehat, rutin olahraga dan memenuhi kebutuhan vitamin yang baik untuk tubuh, seperti vitamin C, B, E, dan zinc," jelas Direktur Pharma PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie.

Hal senada juga diungkapkan oleh Brand Manager PT Kalbe Farma Tbk Vania Harista. Vania mengatakan, kandungan multivitamin dan zinc dalam Hevit-Plus diformulasikan utnuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dalam menjaga daya tahan tubuh. Dikonsumsinya bisa pagi hari sebelum beraktivitas atau kapan saja.

"Ada kekhawatiran bagi yang punya maag (untuk konsumsi vitamin C), bisa diatasi dengan sarapan dulu, perut tidak kosong, baru konsumsi suplemen," ungkap Vania dalam peluncuran daring Hevit-Plus. Kelebihannya dari multivitamin lain adalah tidak mengandung gula di dalamnya.

photo
Penting untuk memiliki benteng pertahanan yang kuat dengan suplemen di masa pandemi ini. - (Freepik.com)

Herbal Alami Atasi Nyeri Kepala

 

Menjaga kesehatan dan kondisi tubuh menjadi kunci penting dalam menghadapi masa pandemi yang masih kita hadapi hingga saat ini. Faktanya, berbagai ketentuan pembatasan berdampak besar pada perubahan cara bekerja, bahkan gaya hidup di masyarakat. Tubuh pun melakukan proses adaptasi.

Aktivitas work from home (WFH) bagi sebagian besar orang juga memicu rasa lelah akibat panjangnya waktu bekerja, dan minimnya aktivitas fisik seperti berolahraga. Kondisi tersebut juga menimbulkan masalah kesehatan, seperti serangan pusing atau sakit kepala. 

Data terbaru dari Departement Physical Medicine, Rehabilitation and Neurosurgery, Johns Hopkins University School of Medicine di tahun 2020 mengungkapkan, menurut para spesialis sakit kepala, banyak keluhan sakit kepala yang memburuk. Diyakini sebagian besarnya dipicu oleh perubahan rutinitas harian akibat pandemi. Penyakit yang terlihat ringan seperti sakit kepala dapat menjadi hal yang serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Menurut sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan NutritionInsight, terdapat peningkatan permintaan obat-obatan dengan kandungan herbal selama pandemi. Selain terbuat dari bahan-bahan alami, obat-obatan herbal kini juga dipilih sebagai alternatif gaya hidup yang lebih sehat.

Melihat urgensi perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, Bodrex pun menghadirkan inovasinya, yaitu Bodrex Herbal Sakit Kepala. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSP) berinovasi sesuai kebutuhan dan kondisi masyarakat untuk menghasilkan produk tersebut. 

Menurut General Manager Brand Communication & Content-Analgesic, Cough & Cold, and Herbal Products TSP Audrey Yolanda Gandadjaja, masyarakat semakin kritis untuk memilih produk. Bahan alami kini banyak dipilih oleh mereka. Itu sebabnya, TSP mengangkat kekayaan herbal Indonesia untuk Bodrex yang sudah dikenal lama oleh masyarakat. 

TSP ingin menangkap potensi serta mengakomodasi permintaan masyarakat pada kebutuhan obat-obatan herbal, terutama dalam bentuk yang lebih praktis. "Mengandung 100 persen herbal, Bodrex Herbal Sakit Kepala Sachet terbukti efektif meredakan sakit kepala di mana formulanya telah didukung dengan hasil studi ilmiah,” kata Audrey.

Bodrex Herbal Sakit Kepala Sachet merupakan pertolongan pertama saat sakit kepala. Studi ilmiah terhadap kandungan bahan alaminya mengungkap manfaat Feverfew sebagai antiinflamasi pada sakit kepala, Willow Bark sebagai analgesik juga antioksidan, serta ekstrak Guarana sebagai pereda nyeri. 

Dia mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan produk inovasi herbal ini. Soalnya, produk ini telah mengantongi sertifikasi sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan tersertifikasi halal.

“Bodrex Herbal Sakit Kepala sebelumnya dipasarkan dalam bentuk tablet, dan kini dalam bentuk sirup dalam sachet siap konsumsi yang praktis serta memiliki sensasi rasa yang menghangatkan tubuh. Kami harap, konsumen dapat merasakan manfaat alami dari inovasi terbaru ini sebagai pertolongan pertama yang efektif meredakan sakit kepala, bahkan di tengah padatnya aktivitas harian Anda,” ucap Audrey.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat