
Khazanah
Isra Mi'raj dan Perdamaian
Isra Mi'raj merupakan penentu pondasi Islam berupa shalat.
NANANG SUMANANG, Guru Sekolah Indonesia Davao-Filipina
“Selamat Memperingati Isra dan Miraj Baginda Rasulullaah SAW. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut” Demikian beberapa pesan masuk ke telepon genggam yang mengingatkan saya pada suatu peristiwa penting dalam perjalanan peradaban umat manusia manusia.
Yang pertama barangkali kita akan lebih tepat apabila kita ingin “memperingati” daripada “merayakan”, karena ada perbedaan makna yang sangat signifikan antara “memperingati” dan “merayakan”. Peringatan dalam bahasa Inggris “Commemorate” menurut Kamus Merriam Webster berarti: 1. to call to remembrance, memanggil kembali ingatan-ingatan yang mungkin sudah terlupakan, atau dilupakan. 2. to mark by some ceremony or observation : OBSERVE, memperingati sambil mengobservasi peristiwa tersebut dibandingkan dengan dengan keadaan kita sekarang.
Dan yang ke-3 artinya to serve as a memorial of untuk dijadikan sebagai peringatan, terutama bagi diri kita sendiri. Sedang merayakan “to celeberate” lebih menekankan pada kemeriahan dan kegembiraan (Collins English Dictionary, Cambridge English Dictionary).
Ada dua faktor kenapa kita harus memeperingati peristiwa Isra dan Miraj Rasulullah SAW. Pertama masih teramat sedikit hikmah Isra Miraj yang bisa kita petik dan kita gali. Kedua, menjadikan hikmah yang terus kita gali dari Isra Miraj menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk selalu berbuat kebaikan dalam kehidupan ini.
Peristiwa Isra diterangkan dalam surat al-Isra yaitu surat ke 17 ayat pertama, sehingga surat tersebut dinamakan surat al-Isra. Pada ayat ini, Al-Quran hanya bercerita tentang Isra saja, yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, selanjutnya ayat-ayat pada surat ini bercerita tentang BaniIsrail, maka surat ini kemudian disebut juga sebagai surat Bani Israil.
Dalam surat an-Najm ayat 1-18, baru kita dapati ayat yang menceritakan tentang peristiwa Miraj Rasulullah SAW hingga ke Sidratul Muntaha.
Hikmah yang pertama kali bisa diambil adalah bahwa agama Islam adalah kelanjutan dari ajaran agama-agama yang dibawa para Nabi yang telah diutus sebelumnya, sehingga kata Islam sudah ada sejak jaman para Nabi sebelumnya. Islam mengukuhkan ajaran Tauhid yang dibawa para Nabi dan menyempurnakannya, artinya bahwa ajaran Islam itu La nufarriqu baena ahadim mir rusulih, sehingga tidak ada alasan seseorang untuk tidak menerima Islam dan nabi Muhammad, karena sesungguhnya Islam dan Muhammad sudah ada sejak dulu kala, termaktub dalam kitab-kitab suci mereka.
Hikmah kedua adalah Al-Quran telah menginformasikan kepada kita bahwa semua bintang-bintang berada dalam langit pertama sama’ad dunya, langit yang dekat (dunya berarti dekat). Kalau kita membaca tulisan-tulisan astronomi popular, pada tanggal 4 April 2018, dilansir Washington Post, seorang ilmuwan Patrick L Kelly, dengan teleskop Hubble, telah menemukan bintang tunggal terjauh dari bumi yang nama resminya MACS j1149+2223 atau dikenal dengan nama bintang Icarus. Icarus berjarak 9 miliar tahun cahaya (kecepatan cahaya adalah 300.000 km/ detik) Artinya kalau kita bisa melihat cahaya bintang tersebut saat ini, maka sesungguhnya bintang yang kita lihat itu adalah bintang 9 miliar tahun lalu.
Tanggal 7 Maret 2021, sebuah meteor sebesar bola bolling (kira-kira diameter 15 cm dan berat 4,5 kg) melesat jatuh di negara bagian Vermont, AS. Meteor ini menimbulkan cahaya dan ledakan yang besar saat masuk atmosfer karena kecepatannya sekitar 68.000 kph. Menurut Einstein, kalau suatu benda bergerak dengan kecepatan cahaya, maka benda itu akan hancur berubah menjadi energy.
Artinya bahwa perdebatan apakah Rasulullah Isra dan Mi’rajnya hanya ruh atau bersama badannya menjadi sangat tidak relevan, karena Allah SWT yang Maha Kuasalah yang telah memperjalankan hambanya. Jin yang hanya prajurit Nabi Sulaiman saja sanggup membangun istana yang sangat megah dalam waktu yang singkat untuk menyambut rombongan Ratu Bilqis dari Saba (An-Naml: 36), Jin Ifrit sanggup memindahkan singgasana Ratu Bilqis hanya dalam hitungan waktu saat duduk ke berdiri Nabi Sulaeman (An-Naml:38-39), sementara seorang hamba Allah yang saleh sanggup memindahkan singsana Ratu Bilqis sebelum Nabi Sulaeman berkedip (An-Naml:40).
Makhluk Allah saja bisa melakukan sesuatu yang di luar akal manusia, apalagi Allah SWT pemilik alam semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Besar pasti bisa melakukan apapun juga. Hal ini menimbulkan rasa optimis dan semangat dalam melakukan perbuatan baik.
‘Wahai sekalian manusia dan jin, jelajahilah seluruh bumi dan langit, maka sesungguhnya kamu tidak akan bisa, kecuali dengan kekuatan (Ilmu pengetahuan dan teknologi)”
Hikmah ketiga adalah bahwa Yahudi, Kristen, dan Islam adalah agama samawi yang lahir dari seorang Bapak Ibrahim., sehingga seharusnya kita bisa bersama-sama untuk membuat dunia menjadi damai dengn landasan Tauhid.
Sejarah Islam banyak mencatat bahwa para Syuhada Islam sangat menghargai agama Yahudi, Kristen, dan agama-agama lainnya.
Ketika Umar bin Khatab menaklukan Baitul Maqdis dan akan menerima kunci kota Jerusalem dari Patriark (Pemimpin Gereja Ortodok), maka Umar bin Khattab menanyakan kepada Patriark, dimana letaknya Baitul Maqdis, dimana dulu Rasulullah SAW berangkat (Shakrah) menuju Sidratul Muntaha. Maka diantarakanlah Umar oleh Patriark tersebut ke suatu tempat pembuangan sampah yang sangat kotor, penuh dengan kotoran.
Umar pun marah sekali, dan kemudian langsung mengajak pasukannya untuk membersihkan tempat kotoran tersebut hingga bersih. Umar sangat mafhum bahwa orang Kristen sangat benci kepada Yahudi, karena orang Yahudi sangat benci kepada Isa (Yesus), jangankan menganggap sebagi Tuhan, menganggap sebagi manusia biasa saja Yahudi tidak mau, dan mereka memanggil Bunda Maryam dengan sebutan yang sangat hina, atau dalam bahasa Alquran “Buhtaanan adziima” (perkataan yang sangat keji).
Setelah selesai membersihkan dan masuk waktu dzuhur, lalu Umar bertanya kepada Patriark tempat yang layak untuk shalat. Patriark lalu menunjuk gerejanya untuk digunakan shalat dzuhur Umar bersama pasukannya. Tapia apa yang dikatakan Umar sangat mengejutkan Patriarkh “Patriark, ingatlah kita ini dalam keadaan berperang, maka kalau gereja ini aku pakai untuk shalat, aku khawatir bahwa pasukanku menganggap bahwa gereja ini sudah menjadi masjid, aku tidak mau itu”, maka Umar pun shalat di tangga gereja tersebut, sehinggagereja tersebut hingga sekarang masih kokoh berdiri, dan menjadi tempat tujuan berziarah saudara-saudara kita umat Kristiani yang dikenal dengan Church of the Holy Sepulchre (Gereja Makam Kudus).
Ketika terjadi revenge (balas dendam) pasukan Katolik terhadap umat Islam di Spanyol, maka yang pertama kali dikejar dan dibunuhi oleh orang-orang Katolik adalah orang-orang Yahudi, karena mereka memiliki problema dengan teologis mereka yang sangat menghina Maria dan Yesus. Maka larilah orang-orang Yahudi itu ke Kesultanan Othman di Turki.
Orang yahudi diterima oleh Kesultanan Ottoman, mereka bisa hidup damai dan tentram di bawah Kesultanan Ottoman. Tahun 1980-1990an dengan mudah kita mendapatkan di Turki, terutama di Istanbul orang-orang Yahudi berbicara dalam bahasa Spanyol. Setelah Yahudi, baru kemudian Islam dihabiskan dari bumi Spanyol.
Bagaimana dengan Israel sekarang yang banyak membunuhi saudara-saudara kita Muslim Palestina. Mereka adalah para Zionis yang memang dirancang untuk mengontrol ladang-ladang minyak yang banyak di negara-negara Timur Tengah. Deklarasi Balfour 1971 yang merupakan dasar pembentukan Negara Israel, hakekatnya adalah kepanjangan tangan nafsu negara Industri yang dipelopori oleh Inggris, yang didukung oleh Perancis dan Amerika.
Untuk menguasai kekayaan negara-negara Timur Tengah, memperlemah semangat persatuan dan perdamaian umat manusia. Kekejaman yang dilakukan oleh Israel, bukan hanya kepada para tentara Palestina, tetapi juga kepada penduduk sipil, bayi, anak-anak, perempuan, ibu-ibu bahkan kakek dan nenek pun mereka bunuhi dengan sangat keji.
Sejarah Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa toleransi tidak perlu berteriak-teriak, pluralisme tidak perlu digembor-gemborkan, tapi masing-masing pribadi mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Barangkali sikap yang paling tepat yang wajib kita ikuti adalah sikapnya Abu Bakar Ash-Shidiq ketika beliau ditanya tentang Isra Miraj ini, yaitu beliau sangat beriman dan beliau terus berbuat baik. Beliau terus berjuang dan berkarya untuk manusia dan kemanusiaan.
Masih banyak mutiara mutiara hikmah Isra Miraj ini yang masih terpendam, dan itu meminta kepada kita untuk terus berusaha menggalinya lagi, terutama mutiara spititual, intelektual, mental dan moral yang semakin kering di era sekarang.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.