Relawan melakukan pemeriksaan Covid-19 terhadap pekerja dari Prancis di perbatasan kedua negara, Selasa (2/3/2021). | AP/Jean-Francois Badias

Internasional

Eropa Kewalahan Hadapi Varian Baru

Kemenkes meminta masyarakat tidak panik dengan ditemukannya virus mutan di Indonesia.

MILAN – Negara-negara di Eropa kewalahan menghadapi varian baru virus korona. Varian baru dari Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan, kini mengepung hampir di semua negara di Benua Biru tersebut.

Di Italia, varian baru tersebut ditemukan menyebar di sekolah TK dan sekolah dasar di pinggiran Kota Milan, Bollate, dengan cepat. Hanya dalam hitungan hari, 45 anak dan 14 anggota staf dinyatakan positif Covid-19.

“Ini adalah demonstrasi bahwa virus memiliki semacam kecerdasan. Kita dapat memasang semua penghalang di dunia dan membayangkan bahwa mereka berhasil, tetapi pada akhirnya, itu beradaptasi dan menembusnya,” ujar Wali Kota Bollate, Francesco Vassallo, Sabtu (6/3).

Bollate adalah kota pertama di Lombardy, Italia, yang ditutup dari wilayah tetangga karena versi mutan itu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru itu sedang mengalami peningkatan infeksi di seluruh Eropa. Varian ini juga mencakup versi yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan Brasil.

“Penyebaran varian mendorong peningkatan, tetapi tidak hanya itu, ini juga dengan terbukanya masyarakat, bila tidak dilakukan dengan cara yang aman dan terkendali,” kata direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge.

Varian Inggris ini menyebar secara signifikan di 27 negara Eropa yang dipantau oleh WHO. Namun, keberadaannya dominan di setidaknya 10 negara, yaitu Inggris, Denmark, Italia, Irlandia, Jerman, Prancis, Belanda, Israel, Spanyol, dan Portugal.

Setelah menetapkan dua provinsi dan sekitar 50 kota dikunci, gubernur regional Lombardy mengumumkan pembatasan yang diperketat pada Jumat (5/3). Pembatasan kegiatan dilakukan dengan  menutup ruang kelas untuk semua kelompok umur. Kasus di sekolah Milan saja melonjak 33 persen dalam sepekan.

Situasi hampir sama terjadi di Republik Ceko. Negara ini mencatatkan rekor total hampir 8.500 pasien di rumah sakit dengan Covid-19 pekan kemarin. Sedangkan Polandia membuka rumah sakit sementara dan memberlakukan penguncian parsial. Langkah itu karena varian telah berkembang dari 10 persen dari semua infeksi pada Februari menjadi 25 persen pada saat ini.

Varian Afrika Selatan juga dominan di distrik Austria yang membentang dari Italia hingga Jerman. Varian Afrika Selatan sekarang ada di 26 negara Eropa. Kondisi ini menjadi sumber perhatian khusus karena keraguan atas kemungkinan vaksin yang ada saat ini benar-benar efektif melawannya. Varian Brasil juga telah terdeteksi di 15 negara Eropa.

photo
Anggota keluarga dan relawan menurunkan korban Covid-19 ke liang lahat di pemakaman di Lenasia, Afrika Selatan, Senin (4/3/2021). - (AP/Bram Janssen)

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengungkapkan lebih dari 60 persen kasus baru Covid-19 di negaranya terkait dengan varian baru virus korona yang ditemukan di Inggris. Dia menyebut, virus memang tidak meningkat secara eksponensial. Namun sistem kesehatan tetap berada di bawah tekanan besar.

Jangan panik

Varian baru virus korona dari Inggris bersandi B117 juga telah ditemukan di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi adanya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus korona dari Inggris. Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tidak panik dengan ditemukannya virus mutan di Indonesia.

“Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal,” ujar dia. Para peneliti yang mendalami virus mutan B117 mengonfirmasi bahwa efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima, sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.

photo
Pekerja Departemen Kesehatan Inggris menyaksikan ruang vaksinasi di pusat vaksinasi masal di Leeds, Inggris, 8/3/2021).  - (AP/Danny Lawson/PA)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, saat ini beberapa perusahaan sedang melakukan modifikasi pada desain vaksin mereka dan kemudian akan memproduksinya sebagai antisipasi terhadap varian baru tersebut.

“Vaksin hasil modifikasi ini kemungkinan akan diberikan sebagai booster,” kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Wien Kusharyoto.

Wien menuturkan, modifikasi itu tidak akan mengubah vaksin sepenuhnya. Oleh karena itu, saat ini tidak diperlukan pembuatan vaksin Covid-19 baru. Peneliti LIPI itu mengatakan, dari 1.273 asam amino pada protein spike pada virus korona, hanya 8-10 yang sudah mengalami mutasi.

Namun demikian, dari mutasi-mutasi tersebut ada beberapa yang diperkirakan berpengaruh terhadap efektivitas vaksin, seperti delesi H69 dan V70 dan mutasi N501Y pada varian dari Inggris, dan mutasi N501Y dan E484K pada varian dari Afrika Selatan atau Brasil. n ed: mas alamil huda

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat